Rakornas Percepatan Pelaksanaan Kegiatan Aneka Kacang Dan Umbi 2023, Bogor Jawa Barat

Rakornas Percepatan Pelaksanaan Kegiatan Aneka Kacang Dan Umbi 2023, Bogor Jawa Barat
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Saat Menghadiri Kegiatan Rakornas Akabi dan Pendataan Stok Kedelai 2023 di Kota Bogor, Jawa Barat.

Pilarpertanian - Direktorat Jenderal Aneka Kacang dan Umbi menggelar rapat koordinasi percepatan pelaksanaan kegiatan Akabi dan pendataan stok kedelai tahun 2023 sebagai strategi dan antisipasi perubahan iklim ekstrem (El Nino) di kota Bogor, Jawa Barat. Kamis (20/07/23).

Kegiatan Rakornas dilaksanakan untuk memantapkan koordinasi pelaporan dan seluruh kegiatan yang terkait dengan kegiatan program yang ada di Direktorat Akabi.

Rakornas Akabi 2023, dihadiri oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, dan 25 dinas pertanian provinsi yang menangani kegiatan akabi, serta 16 dinas ketahanan pangan provinsi, dan juga narasumber Badan Pusat Statistik (BPS), narasumber Badan Informasi Geospasial (BIG), Pusat Data Informasi Kementan (PUSDATIN), Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Sumber Daya Lahan Pertanian (BBPSI SDL), bagian evaluasi dan pelaporan setditjen tanaman pangan.

Mentan SYL mengatakan tantangan terbesar saat ini merupakan dampak perubahan iklim ekstrem, “Hari ini kita rakor dan hari ini acara ke 4 bagi kami mulai dari Cianjur, Bandung dan hari ini di Bogor, sebelumnya di 7 provinsi untuk meningkatkan ketahanan pangan kita, mulai dari kesiapan kita, dari kemungkinan-kemungkinan akan terdampak El Nino sekian ratus ribu hektar, itu harus dipersiapkan, salah satunya juga kedelai, harapan kita minimal pada tingkat tertentu kita bisa mempersiapkan itu dengan baik, terangnya.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi mengatakan animo petani bertanam kedelai semakin meningkat seiring kondisi harga semakin kompetitif meskipun nilai manfaatnya belum sebagus bertanam jagung.

“Kini harga kedelai di petani sekitar Rp 10.000-11.000 per kg dan menjadi peluang untuk memacu produktivitasnya” katanya.

Lebih jauh ia menyampaikan bahwa sistem perbenihan kedelai disempurnakan dan diarahkan penangkaran insitu sehingga terlihat mampu menyediakan benih unggul yang dibutuhkan petani.

“Pada 2023 ini ditargetkan tanam 250.000 hektar kedelai tersebar di sentra dan pada tahun depan agar ditingkatkan lagi luasannya,” sebutnya.

Dalam laporan rakornas, Direktur Akabi Enie Tauruslina menjelaskan, “adapun tujuan pelaksanaan kegiatan rakornas pada saat ini adalah melakukan percepatan dan mengevaluasi seluruh pelaksanaan kegiatan aneka kacang dan umbi pada tahun 2023. Kegiatan akabi terdiri dari beberapa program pengembangan kegiatan, kawasan kedelai 250.000 ha, ubi kayu 50 ha, ubi jalar 250 ha, kacang tanah 200 ha, kacang hijau 567 ha dan talas 15 ha, di luar program kegiatan kedelai, di luar komoditas lainnya karena kita mengalami pemotongan sehingga kegiatan di luar kedelai mengalami penurunan untuk percepatan kegiatan perluasannya cukup signifikan menurun” jelasnya.

Enie juga menambahkan akan mendorong percepatan 5 komoditas utama yaitu, kedelai merupakan komoditas nasional yang ada di direktorat akabi selain, ubi kayu sebagai subtitusi gandum, porang sebagai komditas ekspor, kacang hijau dan kacang tanah sebagai komoditas unggulan.

Perkiraan ketersediaan kedelai tahun 2023 sebesar 2,65 juta ton dari total perkiraan kebutuhan kedelai sebesar 2,673 juta ton, Kementan melalui Direktorat Akabi dalam rangka peningkatan produksi kedelai melalui kebijakan pengadaan bantuan pemerintah pusat dan daerah, menargetkan seluas 250.000 ha dengan rata rata provitas nasional 1,6 ton per ha.

Pengembangan kawasan kedelai ini tersebar di 25 provinsi dan 180 kabupaten di Indonesia.(PW)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan