Rawa Terbukti Dapat Menghasilkan Lebih Dari 10 Triliun Per HA

Rawa Terbukti Dapat Menghasilkan Lebih Dari 10 Triliun Per HA
Foto : Panen Raya di Desa Telang Rejo, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Memasuki panen raya, terlihat banyak kapal yang keluar masuk sungai dari arah Kecamatan Muara Telang ke Palembang membawa panenan padi. Setelah melewati kendala ketersediaan air yang berubah kualitasnya saat kemarau lalu, musim hujan yang mundur dari pola hujan tahunan, ternyata tanaman dapat bertahan dan memberikan harapan baru bagi petani di kecamatan setempat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal itu terjadi di kawasan Program SERASI Kementerian Pertanian (Kementan), di Lahan Rawa juga memasuki panen raya di Desa Telang Rejo, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Inovasi pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah diadopsi oleh petani setempat yakni dengan budidaya legowo atau tabela menggunakan alsintan, menanam padi varietas unggul baru (VUB) Inpari 32, pengelolaan hara yang lebih berimbang, menanam dan memanen dengan alsintan, menata kelola air menggunakan pompa-pompa dengan kapasitas besar untuk mengatur air keluar dan masuk.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Produksi padi pada lahannya mencapai 8,6 t GKP/ha yang sebelumnya memperoleh hasil dibawah 6,5 t/ha. Petani lain memperoleh produksi terendah 6,5-7 t GKP/ha karena faktor ketelatenan petani dalam mengelola lahannya,” ujar salah seorang Petani, Rasiman merupakan petani yang ikut dalam program SERASI.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Semangat bertani mereka saat ini meningkat sehingga direncanakan 2 minggu kemudian lahan akan diolah menggunakan traktor pada musim tanam MK I (walik jerami) untuk memenuhi target IP-200.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di dalam area demfarm dilakukan percobaan Superimphose untuk perbaikan paket teknologi demfarm musim tanam selanjutnya yang dilaksanakan oleh Balitbangtan (Balittanah – BPTP Sumatera Selatan) dengan menerapkan teknologi pengelolaan kesuburan tanah lahan rawa meliputi teknologi ameliorasi khususnya dalam memperbaiki kemasaman tanah dan penanggulangan unsur-unsur yang bersifat racun serta teknologi pemupukan untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Inovasi paket budidaya yang diterapkan yaitu penggunaan NPK berimbang, fosfat alam, pupuk hayati sebagai seed treatment, serta amelioran berkualitas seperti Nitromag (Dolomit + Zeolit + Nitrogen), dan campuran abu sekam + pupuk kandang. Sebagai indikator digunakan padi VUB Inpari 22 dan diperoleh hasil ubinan pada kisaran sebesar 10 – 12,5 t GKP. Hal ini dimungkinkan karena pertumbuhan padi menjadi lebih sehat dan semua bulir padi terisi dengan sempurna. Petani kooperator Maryono, menyatakan sangat senang dengan naiknya produksi panen di lahannya ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tim peneliti yang mengawal kegiatan demfarm diantaranya adalah Dr. I Gusti Made Subiksa dan Dr. I Wayan Suastika turut merasakan kegembiraan yang dirasakan oleh petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Petani di desa ini sangat kompak dan mudah tertarik pada inovasi tekonologi pertanian,” ungkap Subiksa.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kelelahanpun tidak terasa bila dapat mengawal para petani untuk menghasilkan produksi yang lebih tinggi lagi dan berkelanjutan,” lanjutnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada kesempatan bertemu dengan beberapa petani yang sedang panen, Kepala Balai Penelitian Tanah, Dr. Ladiyani Retno Widowati yang mewakili Balitbangtan menghimbau kepada petani di kecamatan ini khususnya, dan petani di Indonesia pada umumnya untuk memanfaatkan berbagai inovasi teknologi pertanian dari Balitbangtan yang telah terbukti dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas produk pertanian. Semua inovasi tersebut dapat diperoleh informasinya dari website Balai Penelitian Tanah ataupun Balitbangtan. (bs)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan