Sayuran Pekarangan Solusi Penuhi Kebutuhan Pangan Keluarga di Masa Pandemi
Foto : Penanaman Sayur di Pekarangan Rumah Menjadi Solusi Memenuhi Kebutuhan Pangan Keluarga di Masa Pandemi Covid-19.

Sayuran Pekarangan Solusi Penuhi Kebutuhan Pangan Keluarga di Masa Pandemi

Pilarpertanian - Tren kasus positif Covid-19 terus meningkat. Untuk mengendalikan penyebaran, hampir semua negara menerapkan kebijakan pembatasan aktivitas dengan menerapkan protokol kesehatan bagi warganya termasuk Indonesia. Namun, protokol kesehatan berupa social distancing dan penggunaan masker di tempat-tempat umum seperti di tempat perbelanjaan belum sepenuhnya diterapkan sehingga menimbulkan kekhawatiran. Oleh karena itu, budi daya sayuran pekarangan bisa menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga di masa pandemi.


Budi daya sayuran pekarangan adalah bertanam sayur-sayuran di lahan sekitar rumah penduduk baik secara langsung maupun menggunakan media tanam sehingga lingkungan rumah menjadi terpelihara, indah dan lebih produktif. Budi daya sayuran di pekarangan tidak hanya dapat mencukupi kebutuhan pangan dan gizi keluarga, namun juga mengurangi uang belanja bahkan dapat menambah pendapatan keluarga jika hasilnya dipasarkan. Hal ini sesuai dengan arahan Mentan SYL agar kebutuhan pangan rumah tangga dapat tercukupi meski di tengah pandemi COVID-19.


Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Tommy Nugraha saat dihubungi via telepon, Selasa (25/8) menjelaskan bahwa kegiatan budi daya sayuran pekarangan bukanlah hal baru bagi masyarakat. Berbagai program pemerintah telah dilakukan untuk mendorong masyarakat menjadikan lahan rumah menjadi lahan produktif. Seperti saat terjadi fluktuasi harga produk sayuran di pasaran sehingga dapat mengurangi uang belanja.


“Harapannya masyarakat semakin banyak yang memanfaatkan lahan pekarangannya untuk bertanam sayur-sayuran agar pemenuhan gizi keluarga tetap terpenuhi tanpa harus pergi ke tempat-tempat perbelanjaan,” ujar Tommy.



Sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral bagi tubuh. budidayanya pun tidak butuh waktu yang lama. Beberapa jenis sayuran bisa dipanen cepat. Seperti pakcoy bisa dipanen 25 hari setelah tanam (HST), bayam 20 HST, Kangkung 30 HST, cabai 70-75 HST, kacang panjang 40 HST, buncis 55 HST, tomat 90 HST, paria 40-50 HST, dan lain-lain.


Dihubungi terpisah, Kasubdit Aneka Cabai dan Sayuran Buah, Dessi Rahmaniar juga menjelaskan bahwa lahan pekarangan dapat dimanfaatkan sebagai kebun aneka sayuran.


“Jika lahan pekarangan luas bisa bertanam di lahan/tanah secara langsung, namun jika pekarangannya sempit bisa dengan pot, polybag atau teknis vertikultur,” ujar perempuan minang itu.


Dirinya menyebutkan, pada prinsipnya semua jenis tanaman sayuran dapat dibudidayakan dengan menggunakan pot atau vertikultur tergantung design pot, rak vertikultur dan tata letaknya di pekarangan.


Dessi juga menceritakan pengalaman budi daya sayuran pekarangan yang dilakukannya sejak 7 tahun yang lalu. Dirinya menanam cabai rawit di pekarangan rumahnya menggunakan pot. Sebanyak 6 pot cabai yang ditanamnya bisa berproduksi selama 4 tahun jika dirawat secara intensif. Saat tanamannya sudah tidak produktif, dilakukan persemaian ulang dan peremajaan dengan tanaman baru sehingga kebutuhan cabainya setiap hari bisa dipenuhi dari hasil panen cabai di pekarangannya tersebut.


“Dari hasil panen 6 pot cabai yang saya tanam, saya tidak perlu pergi ke pasar dan keluar uang untuk beli cabai rawit setiap kali mau masak. Jika tiap rumah tangga bisa melakukan seperti yang saya lakukan, gonjang-ganjing harga cabai akibat kurangnya pasokan tidak lagi menjadi cerita klasik dari tahun ke tahun,” tandas Dessi.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Pilarpertanian – Harga bawang merah yang mengalami kenaikan menjelang dan pasca lebaran tahun 2024, disinyalir berbagai kalangan dipicu oleh terganggunya produksi akibat terjangan banjir di sentra-sentra utama yang membentang sepanjang Pantura Jawa seperti Cirebon, Brebes, Kendal, Demak, Pati hingga Probolinggo. Lebih dari 2.500 hektar lahan bawang merah yang digadang bisa dipanen saat lebaran, mengalami puso […]

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Pilarpertanian – Tahun 2024, Indonesia akan mengekspor mangga gedong gincu perdana ke Jepang, yang memiliki potensi pasar mangga sebesar 7.000 ton per tahun dengan nilai ekonomi bisa mencapai Rp 140 miliar per tahunnya. Badan Karantina Indonesia terus mengawal percepatan ekspor mangga varietas gedong gincu ke Jepang. “Saya dukung penuh percepatan ekspor mangga gedong gincu ini […]

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Pilarpertanian – Kabupaten Indramayu telah lama tersohor sebagai salah satu sentra produksi bawang merah yang memasok pasar Jabodetabek. Hingga saat ini daerah tersebut masih eksis sebagai penghasil bawang merah jenis dataran rendah yang populer di masyarakat sebagai bawang Bima Brebes. Secara geografis, kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Cirebon di tenggara, Kabupaten […]

Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Pilarpertanian – Menteri Pertahanan RI sekaligus Presiden terpilih Pemilu 2024, Prabowo Subianto memiliki perhatian khusus terhadap sektor pertanian. Prabowo bahkan menugaskan secara khusus jajaran kerjanya untuk membantu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperkuat pangan. Demikian disampaikan Wakil Menteri Pertahanan, Muhammad Herindra saat menghadiri nota kesepahaman Kementan dan Polri dalam memperkuat ketahanan pangan yang […]

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Pilarpertanian – Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian dalam program Perluasan Areal Tanam (PAT). Salah satu lokasi PAT adalah Kabupaten Boyolali yang memiliki potensi lahan tadah hujan dan budidaya padi gogo cukup luas. Lahan tersebut dapat dioptimalkan indeks pertanaman padinya dengan bantuan pompanisasi. Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian […]

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Pilarpertanian – Dampak dari harga beras mengalami kenaikan sekitar Rp 16.000 per kilogram, tidak membawa keuntungan yang signifikasi bagi kesejahteraan petani, karena ongkos produksi mahal yang disebabkan kelangkaan pupuk yang mahal. Menanggapi hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan, “Memang dalam meningkatkan produktivitas memerlukan seorang petani yang cerdas, tidak […]

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Pilarpertanian – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendukung penuh gebrakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam mewujudkan swasembada pangan melalui solusi cepat pompanisasi dan optimalisasi. Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya. “Saya menyambut baik kerja sama ini dan saya juga […]

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]