Sinergi Balitbangtan Ditjen Hortikultura, Pemda Karimun dan PT Alamand Mewujudkan Ekspor Nanas

Sinergi Balitbangtan Ditjen Hortikultura, Pemda Karimun dan PT Alamand Mewujudkan Ekspor Nanas
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pilarpertanian - Pilar – Pulau Kundur merupakan salah satu rangkaian pulau-pulau di dalam wilayah Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Pulau ini memiliki potensi produk hortikultura yang luar biasa. Buah durian, pisang, rambutan dan nenas merupakan komoditas andalan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan luas pertanaman mencapai 118 Ha dan produksi 250 ton per bulan, menjadikan nenas primadona diantara buah yang lain. Satu keuntungan lainnya adalah jaraknya yang tidak jauh dari Singapura, sehingga sangat berpeluang dijadikan sebagai komoditas ekspor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pemerintah Daerah Karimun bekerjasama dengan Balai Besar (BB) Pascapanen Pertanian, Ditjen Hortikultura, dan PT Alamanda telah melakukan beberapa kali pertemuan koordinasi terkait rencana kegiatan ekspor tersebut, yang ditargetkan dapat terealisasi pada minggu ke-2 bulan Oktober 2018, yang bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Karimun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hadir pada pertemuan tanggal 24 Agustus 2018 di Balai Besar Pascapanen Pertanian Bogor, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Karimun Ir. Muhammad Affan beserta 1 orang dari koperasi petani nenas pulau Kundur, Ir. Siti Biba MM yang merupakan Kasubdit Perdagangan dan Investasi Ditjen Hortikultura, Direktur Operasional dan Manager Pengembangan PT. Alamanda Sejati Utama beserta staf, serta Tim peneliti dari Balai Besar Pascapanen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada pertemuan tersebut telah menghasilkan beberapa kesepakatan yang harus segera ditindaklanjuti agar target eksport perdana dapat dilakukan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
M Affan pada kesempatan tersebut menyanggupi untuk menjaga kontinuitas keberadaan pasokan nenas, disamping menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam proses penanganan pascapanen buah nenas, diantaranya bangunan yang akan dijadikan PHO (?).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dinas dan Koperasi Petani selanjutnya juga akan bertanggungjawab mulai dari pengumpulan nenas dari petani, proses sortasi, pengemasan hingga transportasi mulai dari petani hingga ke Jurong Singapura.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Balai Besar Pascapanen akan mengawal dari sisi teknologi pascapanennya serta memberikan bantuan berupa beberapa peralatan yang diperlukan dalam proses penanganan pascapnen buah nenas.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ditjen Hortikultura akan membantu dalam penyelenggaraan Bimtek bagi petani nenas di Pulau Kundur. Sementara itu, PT Alamanda akan menjadi pihak yang menerima dan bertanggungjawab terhadap penerimaan dan pemasaran nenas Kundur ke Singapura.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebanyak 10 ton buah nenas Kundur akan dipersiapkan untuk eksport perdana ke Singapura pada minggu ke-2 bulan Oktober.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Direktur operasional PT Alamanda Utama Penta Oktiman, jumlah 10 ton tersebut akan dijadikan promosi di pasar Singapura. Nenas Kundur akan bersaing dengan nenas dari Thailand dan Philipina yang sudah lebih dulu masuk.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan jaminan kontinuitas dan kualitas yang tetap terjaga, serta peluang pasar yang memang masih terbuka, diharapka jumlah nenas yang dapat diekspor akan terus meningkat.(RS).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan