Sinergi Lintas Sektor, Kementan, Polri, dan Bapanas Ungkap Modus dan Langkah Penegakan Hukum Beras Oplosan
Pemerintah Berkoordinasi dengan Seluruh Pihak untuk Memberantas Mafia Beras di Indonesia.

Sinergi Lintas Sektor, Kementan, Polri, dan Bapanas Ungkap Modus dan Langkah Penegakan Hukum Beras Oplosan

Pilarpertanian - Skandal beras oplosan yang merugikan masyarakat hingga Rp99,35 triliun kini menjadi sorotan publik. Dalam wawancara eksklusif bersama salah satu media swasta nasional, Kementerian Pertanian (Kementan), Satgas Pangan Polri, dan Badan Pangan Nasional membeberkan secara rinci awal mula temuan, modus operandi para pelaku, hingga upaya penegakan hukum dan langkah koreksi kebijakan, Rabu (13 Agustus 2025).


Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Pertanian, Sam Herodian, mengungkap bahwa kasus ini bermula dari keganjilan di lapangan.


“Awalnya keresahan kami muncul ketika stok di Bulog berada di titik tertinggi selama ini, tapi harga gabah di petani masih ada yang di bawah HPP. Kok tiba-tiba ada teriakan kekurangan beras dan stok di lapangan berkurang? Ini kan tanda tanya,” ujarnya.


Atas instruksi Menteri Pertanian, tim Kementan melakukan pengecekan. Hasilnya mengejutkan: dari ratusan merek yang diperiksa, hasil uji laboratorium menunjukkan lebih dari 85% tidak memenuhi standar mutu aturan yang berlaku.



“Kami masukkan ke 13 laboratorium di seluruh Indonesia. Ternyata ada beras yang seharusnya premium, tapi kualitasnya hanya medium. Bahkan ada yang patahnya hampir 50%. Ini artinya masyarakat sangat dirugikan,” tegas Sam.


Ia menjelaskan, pencampuran beras sebenarnya lazim dalam industri untuk menyesuaikan kualitas. Namun, persoalan muncul jika produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan mutu yang tertera di label.


Disisi lanjutan, Kasatgas Pangan Polri, Helfi Assegaf, membeberkan bagaimana penyelidikan dimulai terkait kasus beras oplosan tersebut.


“Berawal dari surat Menteri Pertanian kepada Kapolri tanggal 26 Juni 2025, kami menindaklanjuti hasil investigasi itu dengan laporan informasi, pengecekan lapangan, dan uji laboratorium. Dari 16 sampel yang kami ambil, seluruhnya tidak memenuhi standar,” ujarnya.


Polri kemudian menaikkan status kasus ke penyidikan dan menetapkan enam tersangka di tingkat pusat, sementara di jajaran Polda terdapat 20 perkara dengan 26 tersangka. Menurut Helfi, modus yang digunakan para pelaku terbilang sistematis.


“Mereka memproduksi dan memperdagangkan beras melanggar Permentan 31/2017 dan Peraturan Kepala Bapanas No. 2/2023. Mesin produksi modern mereka by setting, kadar air, persentase pecahan, semua diatur sejak awal untuk keuntungan maksimal,” jelasnya.


Bahkan, kualitas beras sengaja diatur di bawah standar. SOP yang mengharuskan pengecekan setiap dua jam hanya dilakukan dua kali sehari.


“Ini dilakukan dengan sengaja. Motifnya jelas, keuntungan lebih besar. Padahal margin normal sudah cukup,” tambahnya.


Dari pengungkapan ini, penyidik menyita sekitar 200 ton beras, mesin-mesin produksi, dan bahan kemasan. Namun, untuk menjaga ketersediaan, perusahaan diizinkan berproduksi kembali dengan syarat mutu sesuai aturan.


Sementara itu Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menekankan bahwa blending menjadi permasalahan terlebih jika tidak sesuai standar.


“Kalau di packaging tertulis ‘premium’, berarti kadar patahnya maksimal 15%. Namun, ditemukan ada yang 25%, 30%, bahkan 40%, itu pelanggaran. Prinsipnya sederhana, konsumen harus mendapatkan kualitas sesuai label,” jelas Arief.


Ia menambahkan, pengawasan melibatkan lintas kementerian dan Satgas Pangan, serta Dinas Urusan Pangan di daerah. Beras kemasan lebih mudah dilacak ketimbang beras curah.


“Kalau ditemukan di luar standar, tidak usah ditarik dari pasar, tapi jual sesuai mutu dengan harga yang tepat. Stok kita aman, jadi tidak ada alasan kelangkaan,” ujarnya.


Terkait kerugian masyarakat dan negara, Helfi menguraikan, kerugian masyarakat muncul karena membeli medium dengan harga premium, bahkan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).


“Selisihnya bisa Rp2.400 per kilo. Kalikan konsumsi nasional, kerugiannya luar biasa. Negara juga dirugikan karena subsidi pupuk, bibit, dan alsintan yang totalnya ratusan triliun tidak tepat sasaran,” tegasnya.


Untuk sisi penegakan hukum, menurut Helfi, para tersangka dijerat UU Perlindungan Konsumen dan Tindak Pidana Pencucian Uang, dengan ancaman hingga 20 tahun penjara.


Sam Herodian menambahkan bahwa Kementan fokus pada sisi hulu, memastikan petani mendapatkan harga yang layak. Sementara itu, Arief menekankan pentingnya koordinasi lintas lembaga terkait untuk menentukan struktur harga wajar dari petani hingga konsumen. Selain itu, perlunya “self correction” bagi seluruh pihak terkait baik di hulu maupun hilir demi menjaga HPP gabah maupun HET beras.


“Harga harus wajar di semua rantai pasok. Jangan mengurangi kualitas atau menambah broken demi margin. Itu merugikan 280 juta rakyat Indonesia,” ujar Arief.


Dengan stok cadangan beras pemerintah yang mencapai 4,2 juta ton, operasi pasar, dan pengawasan terpadu, pemerintah optimistis harga beras dapat kembali stabil, sementara kasus ini menjadi pelajaran penting bagi industri perberasan nasional.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Mentan Amran Pacu Pengembangan 800 Ribu Hektare Perkebunan Strategis

Mentan Amran Pacu Pengembangan 800 Ribu Hektare Perkebunan Strategis

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan langkah percepatan pembangunan sektor perkebunan nasional. Ia mengungkapkan pemerintah akan melakukan program pengembangan 800 ribu hektare komoditas perkebunan strategis. ”Kita akan melakukan pengembangan komoditas perkebunan strategis, seperti kelapa, kakao, mete, tebu, pala, kopi, dan lada. Total luasan kurang lebih 800 ribu hektare,” kata Mentan Amran usai […]

Mentan Amran: Pergeseran Struktur Pasar Beras Untungkan Pedagang dan Penggilingan Kecil

Mentan Amran: Pergeseran Struktur Pasar Beras Untungkan Pedagang dan Penggilingan Kecil

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan pasca kasus beras oplosan, terjadi pergeseran struktur pasar beras di Indonesia. Konsumen kini cenderung beralih dari pasar modern ke pasar tradisional dan eceran, yang pasokannya berasal dari penggilingan kecil dan menengah, sehingga penjualan mereka meningkat. “Yang terjadi saat ini adalah ‘pesta’ penggilingan kecil karena pasokan melimpah. Terjadi […]

Sudaryono Bikin Mahasiswa Brawijaya Terpukau: Kalian Pasukan Elite Indonesia Emas 2045

Sudaryono Bikin Mahasiswa Brawijaya Terpukau: Kalian Pasukan Elite Indonesia Emas 2045

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan meningkatkan kapasitas diri, karakter unggul, dan kepedulian terhadap bangsa. Hal ini disampaikan saat Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Brawijaya 2025, Malang, Jawa Timur, Rabu (13/8/2025). Wamentan Sudaryono atau akrab disapa Mas Dar menyebut generasi […]

Mentan Amran Ajak Petani Muda Jadi Motor Swasembada Pangan dan Hilirisasi Pertanian

Mentan Amran Ajak Petani Muda Jadi Motor Swasembada Pangan dan Hilirisasi Pertanian

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan keyakinannya bahwa sektor pertanian adalah kunci perubahan besar bagi bangsa. Untuk menggapai hal tersebut, peran petani muda sangat dibutuhkan sebagai motor penggerak. “Yang bisa merubah Republik ini adalah sektor pertanian. Ada keunggulan komparatif di sana, dan Indonesia memiliki itu,” ujar Mentan Amran dalam pertemuan dengan para […]

Kementan dan Komisi IV DPR RI Dorong Maros Jadi Penggerak Pertanian Sulsel

Kementan dan Komisi IV DPR RI Dorong Maros Jadi Penggerak Pertanian Sulsel

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Komisi IV DPR RI mendorong Kabupaten Maros menjadi salah satu lokomotif produksi pertanian di Sulawesi Selatan. Hal ini disampaikan saat kunjungan kerja Komisi IV DPR RI ke Kabupaten Maros dengan agenda panen padi bersama petani setempat. Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto (Titiek Soeharto) mendorong Kabupaten Maros […]

Mentan Amran Dampingi Presiden Prabowo Dalam Pertemuan Bilateral Dengan Peru, Perkuat Kerja Sama Ketahanan Pangan

Mentan Amran Dampingi Presiden Prabowo Dalam Pertemuan Bilateral Dengan Peru, Perkuat Kerja Sama Ketahanan Pangan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendampingi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra, di Istana Negara, Jakarta, hari ini. Pertemuan ini menjadi momen bersejarah karena bertepatan dengan peringatan 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara sejak dibuka pada 12 Agustus 1975, sekaligus kunjungan pertama Presiden […]

Wamentan Sudaryono Pastikan Stok Beras Nasional Aman, Distribusi SPHP Terus Digenjot

Wamentan Sudaryono Pastikan Stok Beras Nasional Aman, Distribusi SPHP Terus Digenjot

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono memastikan ketersediaan beras nasional berada dalam kondisi aman. Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini mengungkapkan, pemerintah saat ini memiliki cadangan beras pemerintah (CBP) yang kuat yang tersimpan di gudang-gudang Bulog dan siap didistribusikan untuk stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP). “Cadangan pangan kita cukup. Saat […]

Terima Gubernur Jabar, Mentan Amran Tegaskan Komitmen Jaga Lahan Pertanian Nasional

Terima Gubernur Jabar, Mentan Amran Tegaskan Komitmen Jaga Lahan Pertanian Nasional

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya mendorong investasi sekaligus menjaga Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) nasional. Menurutnya, keberadaan lahan pertanian merupakan fondasi ketahanan pangan nasional yang tidak boleh dikompromikan. Hal ini disampaikan saat menerima kunjungan Gubernur Jawa Barat (Jabar) di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan). Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas sektor […]

Panen Bawang Merah Marak, Pasokan Aman, Harga Berangsur Normal

Panen Bawang Merah Marak, Pasokan Aman, Harga Berangsur Normal

Pilarpertanian – Panen bawang merah di berbagai sentra utama pada awal Agustus 2025 berlangsung marak dan membuat pasokan nasional aman terjaga. Kondisi ini mendorong harga bawang merah di pasar grosir maupun eceran berangsur normal setelah sebelumnya sempat mengalami fluktuasi. Berdasarkan pantauan di Pasar Induk Kramat Jati pada 11 Agustus, pasokan yang masuk mencapai 106 ton […]