Tingkatkan Produktivitas Sebagai Kata Kunci Sukseskan Pertanian Indonesia

Tingkatkan Produktivitas Sebagai Kata Kunci Sukseskan Pertanian Indonesia
Foto : Kepala BPPSDMP Kementan (kiri) dan Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (kanan) dalam acara Mentan Sapa Petani dan Penyuluh Pertanian Vol. 30 dilakukan secara virtual

Pilarpertanian - Seiring berjalannya waktu, serta pada kondisi pandemi covid-19 yang sama-sama sedang kita rasakan saat ini dan masih berkepanjangan belum pasti kapan berakhirnya, kita harus dituntut selalu bersemangat menjalani hari demi hari dengan pola hidup sehat. Sehat berasal dari hati kita yang bersih, tulus dan hati yang ikhlas.

“Sehat juga berasal dari imunitas kita. Saat ini satu-satunya yang mampu melawan covid-19 adalah imunitas. Oleh karena itu, kita harus senantiasa tingkatkan imunitas kita, diawali dengan hati yang bersih, tulus dan hati yang ikhlas,” ujar Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi, saat mengawali sambutannya di depan para peserta virtual (zoom) dalam kegiatan “Ekspose Kinerja Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Tahun 2020” sekaligus sebagai rangkaian acara “Mentan Sapa Petani dan Penyuluh Pertanian Vol. 30”, yang berlangsung pada Jumat pagi (18/12).

Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Leli Nuryati untuk memberikan presentasi rancangan program kegiatan BPPSDMP 2021. Peserta dalam kegiatan tersebut juga dihadiri oleh para BBPP dan BPP dari berbagai wilayah, para anggota Kostratani, serta para awak media. Pada kesempatan tersebut juga diluncurkan (launching) Majalah Informasi Pertanian (Intan) volume 1 tahun 2020. Majalah ini berisikan berita dan informasi seputar pertanian khususnya penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan pertanian.

“Insya Allah tahun 2021 mendatang, kita akan bangun terus Kostratani di seluruh pelosok tanah air. Kita berdayakan Penyuluhnya, kita berdayakan Petaninya, kita berdayakan BPP-nya, kita berdayakan Petani Milenial dan kita berdayakan juga Kelompok Tani Wanita. Semua kita berdayakan,” ucap Dedi.

Dedi juga mengatakan bahwa satu tahun kita sudah berjuang membangun Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) di tingkat kecamatan. “Tak terasa kita sudah satu tahun berjuang membangun Kostratani dengan berbagai kekurangan dan kelemahan. Kita tetap jalan terus untuk membangun Kostratani di seluruh pelosok tanah air,” ujarnya.

Menurutnya, Kostratani intinya adalah memberdayakan penyuluh, BPP dan petani, agar produktivitas pertanian kita meningkat. “Dan, agar produksi pertanian kita meningkat, serta agar ketersediaan pangan bagi 260 juta rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke bisa terjamin. Kata kunci dari sasaran kita adalah peningkatan produktivitas,” lanjut Dedi.

Leli Nuryati menyampaikan dalam presentasi rancangan program kegiatan BPPSDMP 2021 diantaranya BPPSDMP mendukung pertanian yang maju, mandiri dan modern dengan fokus pada penguatan Kostratani, meregenerasi petani dan petani milenial serta mendukung terhadap program utama Kementan seperti Propaktani, GedorHORTI, Grasida, SIKOMANDAN, Gratieks dan program utama Kementan lainnya.

Leli juga mempresentasikan terkait indikator kinerja BPPSDMP 2021, arah kebijakan dan strategi, target serapan anggaran BPPSDMP TA. 2021, serta kegiatan BBPSDMP 2021 pada bidang Penyuluhan yang meliputi, diseminasi teknologi pertanian oleh PP sebanyak 40.835 PP ke petani; penguatan 1.465 Kostratani dan KEP; penguatan perbenihan padi daerah irigasi untuk 4.095 poktan di 16 Provinsi, dan 64 Kabupaten melalui IPDMIP; penerapan CSA di daerah irigasi untuk 1.800 poktan di 8 Provinsi dan 16 Kabupaten melalui SIMURP; dan updating data pelaporan program utama dan SIMLUHTAN untuk 5.733 BPP.

Pada bidang pendidikan meliputi, pendidikan tinggi dan menengah vokasi pertanian sebanyak 6.701 orang; memfasilitasi tugas belajar program S2 dan S3 dalam negeri sebanyak 300 orang; penumbuhan wirausaha muda pertanian sebanyak 822 kelompok; memfasilitasi kewirausahaan dan ketenagakerjaan pemuda melalui program YESS sebanyak 5.000 orang; dan pengembangan program Pendidikan Tinggi Kedinasan dan Diklat Profesi di 34 Provinsi.

Pada bidang pelatihan meliputi, pelatihan non aparatur (petani/masyarakat lainnya), milenial dan aparatur sebanyak 16.223 orang; bimtek bagi penyuluh dan petani sebanyak 6.000 orang; sertifikasi profesi bidang pertanian sebanyak 1.000 orang; penumbuhan dan penguatan P4S sebanyak 100 unit; dan pemberdayaan masyarakat miskin pedesaan sebanyak 2.394 poktan di 6 Provinsi dan 18 Kabupaten melalui READSI.

Lalu pada bidang Sekba meliputi, layanan umum dan reformasi birokrasi; penguatan perencanaan, pemantauan dan evaluasi (4 UK, 21 Satker Pusat dan 34 Satker Provinsi); serta penguatan kehumasan dan informasi publik, keuangan perlengkapan dan kepegawaian.

Kepala BPPSDMP menyatakan untuk bersama-sama membangun sumber daya manusia pertanian Indonesia. “Kita sama-sama membangun sumber daya manusia pertanian Indonesia, agar betul-betul profesional, mandiri dan berdaya saing. Tak kalah penting yang berjiwa entrepreneurship yang tinggi,” jelas Dedi.

Menurut Dedi Nursyamsi, karena sesungguhnya SDM Pertanian merupakan kontributor terbesar di dalam peningkatan produktivitas. “Kalau inovasi teknologi, sarana, dan prasarana, dia hanya memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitas sebesar 25%. Begitu juga peraturan per-undang-undangan serta kebijakan hanya memberikan kontribusi sebesar 25% saja,” ucapnya.

Namun, lanjut Dedi mengatakan bahwa SDM Pertanian baik itu petani, penyuluh, petani milenial, BPP dan Kelompok Wanita Tani (KWT) dapat memberikan kontribusi sebesar 50% terhadap produktivitas pertanian.

“Ini yang harus kita perhatikan, SDM Pertanian kita genjot terus, dan bangun terus. SDM Pertanian maju terus, pasti produktivitas dan produksi meningkat terus. Sehingga jaminan ketersediaan pangan untuk 260 juta jiwa di Indonesia akan ada digenggaman kita,” ujarnya. (OIR)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan