Wamentan Sudaryono Genjot Modernisasi dan Mekanisasi Menuju Pertanian 5.0

Wamentan Sudaryono Genjot Modernisasi dan Mekanisasi Menuju Pertanian 5.0
Wamentan Sudaryono Mengatakan Bahwa Perkembangan Teknologi AI Dapat Membantu Peningkatan Produktivitas Pertanian

Pilarpertanian - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, peneliti, dan asosiasi industri dalam memperkuat inovasi sektor pertanian. Hal tersebut disampaikan saat membuka Indogritech Expo (IGT) 2025 di ICE BSD City, Tangerang, Rabu (6/11/2025).

Dalam sambutannya, Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar menekankan bahwa pemerintah hadir sebagai bagian dari solusi bagi para pelaku industri pertanian.

“Pemerintah harus menjadi solusi. Kita tidak ingin menjadi bagian dari masalah. Semua pihak, pelaku usaha, peneliti, asosiasi, dan Kementerian Pertanian, harus bersama-sama menjadi part of the solution,” ujar Wamentan Sudaryono.

Lebih lanjut, Wamentan Sudaryono menjelaskan bahwa perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) tidak akan menggantikan peran manusia, melainkan membantu mempercepat peningkatan produktivitas pertanian nasional.

Artificial Intelligence tidak akan menggantikan manusia, tetapi membantu memperlancar dan mengambil sebagian pekerjaan manusia. Teknologi yang tidak membantu manusia pasti akan kita tinggalkan,” jelas Wamentan Sudaryono yang merupakan anak petani asal Grobogan, Jawa Tengah.

Menurut Wamentan Sudaryono, pertanian Indonesia kini harus bertransformasi dari mekanisasi konvensional menuju pertanian cerdas 5.0 yang menekankan efisiensi, presisi, dan inovasi di seluruh rantai produksi.

Ia menjelaskan bahwa transformasi ini merupakan kelanjutan dari proses panjang modernisasi pertanian di Indonesia.

“Ini kan kita sudah menjadi pertanian 4.0 atau mungkin 5.0 lah ya. Dari yang tadinya manual sekali, kemudian mekanisasi sedikit. Lama-lama ini bukan lagi mekanisasi, tapi betul-betul mekanisasi plus-plus,” ungkap Wamentan Sudaryono.

Wamentan Sudaryono menambahkan bahwa arah kebijakan pembangunan pertanian di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menempatkan sektor pertanian dan pangan sebagai prioritas utama. Salah satu program strategis yang disebut sebagai emerging market baru adalah Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa sekolah.

“Kebutuhan pangan dari program MBG ini sangat besar. Artinya ada peluang baru di sektor telur, ayam, susu, dan daging. Sekaranglah waktunya memperbesar kapasitas produksi nasional,” ujarnya.

Ia mengajak pelaku usaha di subsektor peternakan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi agar mampu memenuhi kebutuhan nasional tanpa bergantung pada impor.

Wamentan Sudaryono menegaskan bahwa Kementerian Pertanian siap memfasilitasi inovasi dan investasi yang memberikan manfaat nyata bagi petani, peternak, dan pelaku usaha pangan.

“Apapun inovasi yang membawa manfaat bagi banyak orang, pasti kita bantu dan fasilitasi. Pemerintah tugasnya membantu rakyat dan pengusaha agar sama-sama sejahtera,” tegasnya.

Selain itu, Wamentan Sudaryono menyoroti pentingnya efisiensi dan kolaborasi lintas sektor. Pemerintah telah mempercepat kebijakan penyederhanaan mekanisme pupuk bersubsidi melalui Peraturan Presiden (Perpres) agar distribusi langsung ke petani lebih cepat dan tepat sasaran.

“Ternyata dulu, selain jumlah, mekanisme penyalurannya juga ribet. Ada 145 aturan, 12 kementerian yang terlibat, harus lewat Bupati, Wali Kota, Gubernur, semua harus tanda tangan dulu, baru beres. Kelamaan,” ujar Wamentan Sudaryono.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah kemudian mengambil langkah cepat dengan menerbitkan Perpres baru untuk memangkas birokrasi dan mempercepat distribusi.

“Solusinya apa? Bikin Perpres baru. Seminggu jadi. Sekarang dari Pupuk Indonesia langsung ke pengecer, langsung ke petani. Petaninya senang semua. Bahkan Presiden minta harga pupuk subsidi diturunkan, dan akhirnya turun 20 persen,” jelasnya.

Dalam Indogritech Expo 2025 ini turut menampilkan beragam inovasi pertanian dan peternakan dari perusahaan nasional maupun internasional. Wamentan Sudaryono mengapresiasi seluruh pihak yang berkomitmen memperkuat sistem pangan nasional melalui penerapan teknologi modern.

“Teknologi secanggih apapun harus kita adopsi dan implementasikan agar produksi meningkat dan petani serta peternak kita semakin sejahtera,” ujarnya.(BB)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan