34 Provinsi, Pusluhtan Gelar Bimtek KEP dan Konsolidasi Verval Simluhtan

34 Provinsi, Pusluhtan Gelar Bimtek KEP dan Konsolidasi Verval Simluhtan
Foto: Kepala Pusluhtan, Leli Nuryati Membuka Kegiatan Bimtek KEP dan Koordinasi Verval Simluhtan di Surabaya (25/2)

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Konsolidasi dan koordinasi terus dilakukan oleh BPPSDMP Kementerian Pertanian Republik Indonesia, khususnya Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) dengan dinas pertanian dari 34 provinsi melalui Bimbingan Teknis Pengembangan Kelompok Ekonomi Petani (Bimtek KEP) serta Verifikasi dan Validasi Data Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian (Verval Simluhtan) yang menjadi penentu konten dan kinerja Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kegiatan Bimtek KEP dan Verval Simluhtan dibuka oleh Kepala Pusluhtan, Leli Nuryati di Surabaya, Selasa [25/2] mewakili Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP Kementan] Prof Dedi Nursyamsi yang dihadiri hampir 200 peserta dari 34 provinsi. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Guna memastikan kesungguhan pemerintah provinsi mendukung program penyuluhan pertanian hingga ke tingkat kecamatan selaku locust pembangunan pertanian, Kapusluhtan mengawali arahannya dengan mengabsen kehadiran para peserta.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Alhamdulillah seluruh peserta sudah hadir. Peserta dari provinsi yang jauh-jauh seperti Maluku Utara dan Papua maupun Papua Barat, inshaa Allah masih di perjalanan menuju ke sini,” kata Leli Nuryati didampingi Kabid Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan), I Wayan Ediana.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dia mengingatkan semangat utama KEP adalah 'petani harus berjamaah' untuk mengantisipasi keterbatasan kepemilikan lahan pertanian yang rata-rata hanya 0,3 hektar per petani, sehingga dengan KEP maka para petani dapat menguasai pertanian dari hulu ke hilir.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kalau petani cuma BEP (break event point) itu artinya petani masih merugi. Contohnya petani milenial dari Cianjur, Sandi Octa Aulia yang mengembangkan pertanian dari hulu ke hilir, sebagai petani milenial Sandi melakukan grading dari panen tomat. Kualitas terbaik untuk ekspor dan dijual ke toko swalayan modern,” kata Leli Nuryati mengutip arahan Kepala BPPSDMP.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Terkait Verval Simluhtan, Leli Nuryati mengingatkan bahwa Simluhtan adalah 'urat nadi' KostraTani karena Mentan Syahrul Yasin Limpo mengedepankan single data pertanian untuk memastikan dukungan Kementan terkait bantuan pemerintah pusat, sarana produksi (Saprodi), alat mesin pertanian (Alsintan) sesuai kebutuhan petani di seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Data itu dinamis dan harus di-update. Simluhtan bukan lagi target Kementan tapi sudah menjadi Stranas KPK, yang selalu konfirmasi ke Pusluhtan tentang update data kelembagaan petani dan kelembagaan penyuluhan serta ketenagaan penyuluhan,” kata Leli Nuryati mengakhiri arahannya yang disambut meriah oleh peserta.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tampak hadir Kasubbid Kelembagaan Petani, Yoyon Haryanto; Kasubbid Informasi dan Materi Penyuluhan, Septalina Pradini serta sejumlah fungsional penyuluh Kementan di antaranya Inang Sariyati, Suwarna dan Susi Deliana (Liene). (bs)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan