Cetak Eksportir Muda, Kementan Dorong Sekolah Ekspor
Kegiatan Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Propaktani dengan Tema “Sekolah Ekspor Mencetak Eksportir Muda Produk Pertanian Indonesia” yang Dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Secara Daring.

Cetak Eksportir Muda, Kementan Dorong Sekolah Ekspor

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong berkembangnya sekolah ekspor yang mencetak eksportir muda guna membangun pertanian yang maju, mandiri dan modern serta meningkatkan ekspor komoditas pertanian agar semakin besar berkontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor pertanian pada Mei 2022 mengalami kenaikan 20,32 persen (year on year/YoY) atau sebesar US$ 290 juta jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.


Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan sekolah ekspor yang mencetak eksportir milenial merupakan langkah yang tepat dalam memajukan pertanian berbasis teknologi dan korporasi. Lahirnya eksportir muda menghasilkan banyak terobosan baru atau inovasi teknologi pertanian modern hingga sampai pada produk pertanian bernilai ekspor.


“Sekolah ekspor harus berkembang karena ekspor itu tidak hanya mendatangkan devisa, tapi juga ekspor produk pertanian membawa banyak dampak positif lainnya seperti peningkatan produksi, mutu, stabilitas harga dalam negeri hingga menyejahterakan petani,” demikian dikatakan Suwandi dalam Bimbingan Teknis dan Sosialisasi (BTS) Propaktani dengan tema “Sekolah Ekspor Mencetak Eksportir Muda Produk Pertanian Indonesia, Jumat (16/9/2022).


Suwandi mengungkapkan salah satu ekspor komoditas pangan yang naik tajam karena hadirnya eksportir milenial yakni singkong dan produk turunannya, naik 3 kali lipat tahun 2021 dibanding 2020, ubi jalar juga naik. Ini langkah positif yang harus di dorong terus, mengingat kemampuan produksi dalam negeri tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tapi jka berlebih dan memenuhi standar mutu, dapat di ekspor.



“Permintaan jagung dan kedelai juga tinggi. Ini bisa menjadi peluang dan penggerak petani untuk berproduksi. Disaat dampak pandemi, iklim ekstrim, hama penyakit, dan masalah geopolitik, solusi nya adalah kita jaga inflasi agar stabil, ketersediaan pangan yang cukup, substitusi impor atau menurunkan impor dengan menanam kedelai, sorgum, jagung untuk substitusi. Sesuai Gerakan Ekspor Tiga Kali Lipat (Gratieks) yang dicanangkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, ekspor kita harus terus naik,” tuturnya.


Perlu diketahui, saat ini terdapat beberapa negara yang menjadi tujuan utama ekspor pertanian, diantaranya Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, Thailand dan Malaysia. Produk unggulan ekspor pertanian meliputi kopi, teh, rempah – rempah, buah – buahan, susu, mentega, telur, bahan – bahan nabati.


BPS mencatat, tren ekspor sektor pertanian Indonesia selama 5 tahun terakhir (2017-2021) meningkat sebesar 4,81% dengan ekspor tertinggi pada tahun 2021. Secara kumulatif, nilai ekspor produk pertanian Indonesia Tahun 2021 mencapai USD 4,24 miliar atau naik 2,88% dibandingkan tahun 2020 sebesar USD 4,12 miliar. Sementara itu, ekspor produk pertanian pada periode Januari – Februari 2022 (USD 726,2 Juta) meningkat sebesar 11,92% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar USD 649 juta, sedangkan share ekspor pertanian Indonesia mencapai 1,93% persen dari total ekspor nonmigas.


Di kesempatan yang sama, Kepala Sekolah Ekspor, Handito Hadi Joewono menyatakan peningkatan ekspor merupakan sebuah keharusan bagi Indonesia sebagai negara agraris dan subur. Dan beberapa tahun terakhir, ekspor mengalami peningkatan. Produk pertanian kembali berjaya, meskipun ada beberapa komoditi yang harganya turun, namun ekspor tetap dapat dilakukan.


“Kita harus berupaya, supaya produk pertanian kita tak hanya dinikmati Indonesia, tapi juga masyarakat dunia, terutama saat kondisi krisis pangan saat ini,” terangnya.


Menurut Handito, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mencetak eksportir muda pertanian. Yakni dengan meningkatkan gairah memajukan usaha pertanian dan meningkatkan kompetensi ekspor.


“Kemudian memilih produk pertanian unggulan ekspor, meningkatkan daya saing dan memfasilitasi penumbuhkembangan eksportir produk pertanian,” jelasnya.


Fasilitator Ekspor UKM, Saddam Husein menjelaskan untuk mementukan produk apa yang akan diekspor, harus dilakukan riset dari suatu produk dan turunannya, mana yang paling potensial untuk di ekspor. Lebih baik mengekspor produk hasil olahan, bukan hasil mentah agar memiliki nilai tambah dan harga jual lebih tinggi.


“Dalam melakukan ekspor, kita harus mempertimbangkan banyak hal. Harga yang ditawarkan harus kompetitif. Jika bicara terkait singkong, setiap tahun harga mengalami peningkatan. Terutama di Kanada, banyak permintaan baik tepung maupun keripik. Standar yang dibutuhkan pun tidak terlalu rumit. Dalam perdagangan ekspor, penjual harus menyesuaikan dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh buyer,” ungkapnya.


Fasilitator Ekspor UKM lainnya, Stefanie Carolina menyatakan saat ini sebagian petani masih sulit diajak mengekspor produk karena terlena dengan pasar domestik. Karena itu, peran generasi muda milenial sebagai fasilitator dan edukator bagi petani sangat penting agar petani mau bekerja sama dengan eksportir atau pelaku usaha.


“Salah satu kendala menjadi fasilitator yakni kendala bahasa. Kami sebagai fasilitator mencoba untuk menyesuaikan diri dengan bahasa yang biasa digunakan petani, terutama bahasa daerah. Sedangkan untuk dokumen resmi yang harus diterjemahkan dalam bahasa asing, kami menggunakan jasa penerjemah tersumpah,” tuturnya.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Kementan Lakukan Langkah Cerdas dan Cepat Dirjen PSP Selamatkan Darurat Pangan di Pasuruan

Kementan Lakukan Langkah Cerdas dan Cepat Dirjen PSP Selamatkan Darurat Pangan di Pasuruan

Pilarpertanian – Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian dan menyelamatkan tanaman padi yang hampir mati akibat kekurangan air, tim peninjau dari Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan kunjungan ke Desa Patru, Kabupaten Pasuruan. Kunjungan ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi lahan yang dapat dijadikan Calon Petani Calon Lahan (CPCL) dan merumuskan solusi atas permasalahan irigasi yang dihadapi oleh para […]

Pertanian Merauke Langkah Nyata Menuju Lumbung Pangan Dunia

Pertanian Merauke Langkah Nyata Menuju Lumbung Pangan Dunia

Pilarpertanian – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, kembali menegaskan komitmen pemerintah dalam mewujudkan Merauke sebagai lumbung pangan dunia. Hal ini disampaikan dalam kunjungan kerjanya selama dua hari, 18-19 Agustus 2024, di Distrik Wanam, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Menteri Amran menekankan bahwa Merauke diproyeksikan menjadi sumber utama pemenuhan kebutuhan beras nasional dalam dua tahun ke […]

Bantuan Pompa dari Kementerian Pertanian untuk Penanaman Padi di Sawah Tadah Hujan pada Musim Kemarau

Bantuan Pompa dari Kementerian Pertanian untuk Penanaman Padi di Sawah Tadah Hujan pada Musim Kemarau

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan 153 unit pompa air dan tujuh unit irigasi perpompaan kepada kabupaten Bengkulu Selatan, Berkat program pompanisasi ini, Kabupaten Bengkulu Selatan tetap bisa memanfaatkan lahan sawah tadah hujan yang mereka miliki, bahkan saat musim kemarau. “Bantuan ini dipasang di sembilan kecamatan, memungkinkan para petani untuk menanam padi lebih dari […]

Serukan Pengelolaan Komoditas Hortikultura Skala Rumah Tangga, Mentan Amran: Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

Serukan Pengelolaan Komoditas Hortikultura Skala Rumah Tangga, Mentan Amran: Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

Pilarpertanian – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, membuka acara pengelolaan komoditas hortikultura skala rumah tangga yang diselenggarakan di Gedung Andi Amran Sulaiman (AAS), Makassar. Bekerjasama dengan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM), Mentan Amran menyebut pengelolaan komoditas hortikultura melalui program P2L (Pekarangan Pangan Lestari) dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, mampu menekan pengeluaran rumah […]

Langkah Cepat Kementan Menyelamatkan Kekeringan Di Pasuruan

Langkah Cepat Kementan Menyelamatkan Kekeringan Di Pasuruan

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) terus bergerak di lapangan untuk mengidentifikasi wilayah-wilayah yang terkena dampak kemarau berkepanjangan di seluruh Indonesia. Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Andi Nur Alamsyah turun langsung ke Jawa Timur, termasuk Kabupaten Pasuruan. Kekeringan melanda Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Setidaknya sawah seluas 200 hektare di Desa Patugaran, Kecamatan Rejoso turut […]

Komitmen Kementerian Pertanian untuk Mengantisipasi Kekeringan Panjang di Sumatera Selatan

Komitmen Kementerian Pertanian untuk Mengantisipasi Kekeringan Panjang di Sumatera Selatan

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mempercepat pemasangan pompanisasi di Sumatera Selatan (Sumsel) sebagai solusi cepat dalam mengantisipasi kekeringan panjang akibat gelombang panas dunia. Saat ini, pompa yang sudah terpasang di sana mencapai 1.179 unit dari total pompa yang ada sebanyak 1.299 unit. Dengan begitu, pemasangan pompa di Sumsel sudah mencapai target alias 91 persen. […]

Menginspirasi Dunia, Indonesia Hadirkan Genta Organik dan Inovasi Biotron di Konferensi Biochar 2024 Malaysia

Menginspirasi Dunia, Indonesia Hadirkan Genta Organik dan Inovasi Biotron di Konferensi Biochar 2024 Malaysia

Pilarpertanian – Inovasi pertanian Indonesia mampu menarik perhatian dunia dalam Konferensi Biochar International 2024, 12-13 Agustus 2024, di Universitas Putra Malaysia. Pada kegiatan yang diselenggarakan Asosiasi Biochar Internasional Malaysia, Indonesia yang diwakili Kementerian Pertanian memperkenalkan Gerakan Tani Organik (Genta Organik) dan Inovasi Biotron. Menurut Perwakilan Indonesia, Dedi Nursyamsi, Penyuluh Utama Badan Pengembangan dan Penyuluhan SDM […]

Rencana Cetak Sawah 500 Ribu Ha, Mentan Amran Tinjau Lokasi Eks PLG di Kalteng

Rencana Cetak Sawah 500 Ribu Ha, Mentan Amran Tinjau Lokasi Eks PLG di Kalteng

Pilarpertanian – Pemerintah tengah merencanakan pencetakan sawah seluas 500 ribu hektar di lahan rawa Kalimantan Tengah, sebagai bagian dari upaya membangun lumbung pangan yang akan mensuplai kebutuhan pangan Ibu Kota Negara. Program ini juga menjadi langkah strategis pemerintah dalam mengantisipasi krisis pangan global. Salah satu titik lokasi yang dipilih adalah Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan […]

Kementerian Pertanian Bekerja Keras Mengatasi Krisis Pangan Akibat Perubahan Iklim yang Ekstrem

Kementerian Pertanian Bekerja Keras Mengatasi Krisis Pangan Akibat Perubahan Iklim yang Ekstrem

Pilarpertanian – Dalam upaya menghadapi potensi krisis pangan akibat iklim ekstrem, Kementerian Pertanian mengambil langkah proaktif dengan program penambahan areal tanam. Penambahan areal tanam itu dilakukan melalui beragam kegiatan, yaitu optimasi lahan, pompanisasi, dan penanaman tumpang sisip padi gogo. “Langkah ini sangat penting dalam mengatasi potensi krisis pangan yang mungkin terjadi,” ungkap Direktur Perlindungan Hortikultura […]