Di Tengah Ancaman Covid-19, Kalbar Desain Solusi Atasi Ketersediaan Stok Pangan
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Di Tengah Ancaman Covid-19, Kalbar Desain Solusi Atasi Ketersediaan Stok Pangan

Pilarpertanian - Pandemi virus Covid-19 kini telah mengancam hak hidup masyarakat banyak. Menyikapi perkiraan dampak tersulit dari pandemi tersebut, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) lakukan analisa serta pemetaan untuk menyusun strategi sebagai solusi atasi dampak pandemi terhadap ketersediaan stok serta distribusi pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Dinas Pertanian TPH Provinsi Kalbar, Florentinus Anum mengatakan bahwa dampak pandemi secara sosial-ekonomi mendalam dan global sehingga perlu dilakukan upaya dalam menjaga rantai pasokan pangan dan memastikan produksi serta ketersediaan pangan untuk semua masyarakat Kalbar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saat ini aktivitas usaha tani bisa tertunda karena adanya pembatasan untuk tidak banyak keluar rumah sesuai protokol kesehatan sehingga pengembangan budi daya tanaman pangan dan hortikultura melambat akibatnya nanti produksi petani agar tetap stabil,” kata Florentinus di Pontianak, Sabtu (2/5).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Florentinus menambahkan bahwa Covid-19 juga berdampak pada jalur distribusi hasil produksi pertanian dan sarana produksi pertanian yang menjadi terhambat dikarenakan terbatasnya transportasi dan angkutan. Harga produksi komoditi pertanian di Provinsi Kalbar agar tetap stabil dan permintaan pasar (konsumsi) terhadap komoditi juga agar dipertahankan tetap stabil.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita membutuhkan tindakan bersama dan upaya tegas sehingga dampak pandemi ini bisa segera kita atasi,”
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menindak lanjuti dampak dari Covid-19 tersebut, Florentinus mengatakan bahwa Dinas Pertanian TPH saat ini melakukan upaya sebagai solusi atasi dampak pandemi terhadap ketersediaan pangan diantaranya memaksimalkan fungsi penyuluh di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) pada kecamatan yang tergabung dalam kostratani tujuannya mengawal dan melakukan pembinaan kepada kelompok tani (poktan) dan petani untuk bekerja dengan mentaati protokol kesehatan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu, dalam menjaga kelancaran distribusi Dinas Pertanian TPH bekerja sama dengan semua pihak yang tergabung dalam gugus tugas di kabupaten dan kecamatan untuk memastikan akses transportasi bahan pokok dan pangan harus terbuka dalam rangka memenuhi pasokan pangan dan bahan pokok di masyarakat dan pasar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita juga melakukan upaya dalam menjaga ketat stabilitas harga komoditi pertanian di pasaran dengan menghindari spekulan dan penimbunan komoditi pangan serta memastikan akses distribusi pangan terbuka dan tidak ada hambatan distribusinya dan angkutannya,” tambahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ketersediaan Pangan Provinsi Kalbar
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kadistan Florentinus menyampaikan bahwa Dinas Pertanian TPH Provinsi Kalbar terus melakukan koordinasi yang intensif dengan dinas kabupaten/kota se-Kalbar dalam upaya percepatan pelaksanaan kegiatan untuk memastikan penyaluran benih, pupuk dan alsintan cepat dan tepat sasaran serta intens melakukan pembinaan kepada para petani untuk terus berproduksi dan bekerja di lapangan, meningkatkan sistem budi daya dalam upaya meningkatkan produksi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Upaya tersebut kita lakukan dalam rangka menjaga ketersediaan pangan khususnya menjelang hari raya Idul Fitri dan kita juga harus memastikan ketersediaan pangan sepanjang tahun 2020 dimasa pandemi Covid-19 ini aman,” terangnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebagai gambaran, perkiraan produksi ketersediaan pangan (beras) di seluruh kabupaten/kota Kalbar periode bulan Mei s/d Juli 2020 yakni dengan luas panen 86.564 hektar (ha) menghasilkan produksi beras 149.838 ton, kemudian di tambahkan stok produksi akhir bulan April 2020 maka kumulatif perkiraan produksi ketersediaan beras sampai dengan akhir juli adalah 246.250 ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan tingkat konsumsi periode bulan Mei – Juli sebesar 123.636 ton, sehingga stok beras akhir bulan Juli 2020 masih tersedia 122.614 ton. Kemudian perkiraan produksi ketersedian pangan (beras) sepanjang tahun 2020 diseluruh kabupaten/kota se – Kalbar periode bulan Januari-Desember 2020 dengan total luas panen 399.882 ha adalah 722.361 ton beras, kumulatif perkiraan produksi setelah ditambah sisa stok akhir Desember 2019 adalah 760.453 ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tingkat konsumsi Kalbar sepanjang tahun 2020 sebesar 494.797 ton, maka diakhir bulan Desember 2020 kita masih ada stok 265.655 ton beras. Maka dapat disimpulkan kebutuhan pangan pokok terutama beras sampai dengan akhir bulan Desember 2020 di tengah masa pandemi Covid-19 ini Provinsi Kalbar diperkirakan aman,” ucap Kadistan Florentinus.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi mengatakan Kementan sudah mengantisipasi harga gabah di tingkat petani jatuh di bawah harga pembelian pemerintah (HPP). Salah satu solusinya yakni sesuai pesan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo adalah melalui Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling) melalui pendekatan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Hingga saat ini juga sedang menjajaki Kostraling bekerjasama dalam pemasaran online dalam menjual beras ke masyarakat. Selain itu, agar harga gabah tetap stabil dan petani menikmati hasil,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Suwandi menegaskan distribusi agar tetap lancar saat kondisi wabah virus corona dan kebijakan pemerintah PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Jika melihat panen yang terjadi di daerah, maka pasokan cukup banyak.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Karena itu sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memperlancar distribusi, jangan sampai pasokan pangan terhambat, termasuk upayakan agar distribusi diringankan biayanya agar efisien bisa mengangkat harga petani,” pungkasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk diketahui produksi dari panen April-Mei-Juni sebesar 10,99 juta ton beras dan kebutuhan konsumsi beras nasional 7,50 juta ton (kebutuhan beras rata-rata 2,5 juta ton per bulan), data bersumber dari Kerangka Sampling Area oleh Badan Pusat Statistik mencatat puncak panen diperkirakan terjadi di April hasil 5,62 juta ton beras.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih rinci yakni potensi panen pada April seluas 1,85 juta hektare, Mei seluas 1,25 juta hektare dan Juni 0,74 juta hektar.


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

APPSI Dukung Menteri Pertanian Bongkar Mafia Beras: Pedagang Pasar Juga Jadi Korban

APPSI Dukung Menteri Pertanian Bongkar Mafia Beras: Pedagang Pasar Juga Jadi Korban

Pilarpertanian – Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Mujiburohman, menyatakan dukungannya terhadap langkah tegas Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam membongkar praktik mafia beras yang meresahkan masyarakat. Ia menegaskan bahwa pedagang pasar juga menjadi korban dari peredaran beras oplosan yang merugikan banyak pihak. Menurut Mujiburohman, maraknya praktik pengoplosan beras, baik dari sisi kualitas […]

Masyarakat Dukung Langkah Tegas Mentan Amran Usut Mafia Pangan: “Ini yang Ditunggu-Tunggu!”

Masyarakat Dukung Langkah Tegas Mentan Amran Usut Mafia Pangan: “Ini yang Ditunggu-Tunggu!”

Pilarpertanian – Langkah tegas Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam membongkar praktik curang 212 mafia pangan dari 10 provinsi menuai apresiasi dan dukungan luas dari masyarakat. Investigasi gabungan yang melibatkan Kementerian Pertanian, Satgas Pangan Polri, dan Kejaksaan Agung mengungkap modus kejahatan mafia pangan berupa penjualan beras dengan mutu tak sesuai, berat tidak sesuai label, serta […]

Hari Krida Pertanian ke-53, Mentan Amran : Penyuluh Ujung Tombak Pertanian Indonesia

Hari Krida Pertanian ke-53, Mentan Amran : Penyuluh Ujung Tombak Pertanian Indonesia

Pilarpertanian – Dalam peringatan Hari Krida Pertanian ke-53, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di seluruh Indonesia. Peringatan ini sekaligus menjadi momentum penting bagi seluruh insan pertanian untuk merayakan capaian besar sektor pertanian yang tidak lepas dari kontribusi dari para penyuluh di lapangan. “Kami ucapkan terima kasih […]

Akhir Drama Dualisme! Kubu Moeldoko dan Fadli Zon Sepakat Tunjuk Sudaryono Jadi Ketua Umum HKTI

Akhir Drama Dualisme! Kubu Moeldoko dan Fadli Zon Sepakat Tunjuk Sudaryono Jadi Ketua Umum HKTI

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyampaikan tanggapannya terkait dukungan kuat dari berbagai pihak untuk menjadikannya Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) periode 2025-2030. Dalam Musyawarah Nasional (Munas) X HKTI dan Kongres Tani Indonesia yang berlangsung di Kementerian Pertanian, Jakarta, Sudaryono menegaskan komitmennya untuk menyatukan dualisme yang telah lama […]

Produksi Beras Nasional Januari-Agustus 2025 Capai 29,97 Juta Ton, Naik 14,09 Persen

Produksi Beras Nasional Januari-Agustus 2025 Capai 29,97 Juta Ton, Naik 14,09 Persen

Pilarpertanian – Produksi beras nasional diperkirakan mengalami peningkatan signifikan sepanjang Januari hingga Agustus 2025. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras selama periode tersebut diperkirakan mencapai 24,97 juta ton atau naik 14,09 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang sebesar 21,88 juta ton. Peningkatan produksi beras ini sejalan dengan pertumbuhan luas panen dan […]

Mentan Amran: 212 Produsen Beras Bermasalah Telah Dilaporkan ke Kapolri dan Jaksa Agung

Mentan Amran: 212 Produsen Beras Bermasalah Telah Dilaporkan ke Kapolri dan Jaksa Agung

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan temuan mengejutkan terkait peredaran beras bermasalah di pasar. Dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Kementerian Pertanian, Amran menyatakan bahwa sebanyak 212 merek beras dari total 268 merek yang diperiksa diketahui tidak sesuai dengan ketentuan mutu, berat, dan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Temuan ini […]

HKTI: Mentan Amran Tokoh Pemersatu HKTI

HKTI: Mentan Amran Tokoh Pemersatu HKTI

Pilarpertanian – Ketua Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Oesman Sapta Odang (OSO), menyebut Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman sebagai sosok pemersatu di tubuh HKTI. Ia menilai kepemimpinan Amran tak hanya kuat dalam visi pertanian, tetapi juga mampu merajut kembali simpul-simpul organisasi yang sempat renggang. “Pak Amran ini menteri yang canggih. […]

Satgas Pangan Beri Waktu 2 Minggu Agar Pelaku Usaha Beras Patuhi Aturan

Satgas Pangan Beri Waktu 2 Minggu Agar Pelaku Usaha Beras Patuhi Aturan

Pilarpertanian – Pemerintah memberikan ultimatum tegas kepada para pengusaha beras agar segera mematuhi regulasi yang berlaku, khususnya terkait mutu, harga, dan kesesuaian informasi pada kemasan produk. Hal ini disampaikan usai Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkap hasil investigasi nasional yang menunjukkan anomali pada produk beras yang beredar di pasaran dan berpotensi merugikan konsumen hingga Rp 99,35 triliun […]

Investigasi Kementan: Beras Tidak Sesuai Regulasi, Rugikan Konsumen Hingga Rp 99,35 Triliun

Investigasi Kementan: Beras Tidak Sesuai Regulasi, Rugikan Konsumen Hingga Rp 99,35 Triliun

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) baru saja melaksanakan investigasi yang mengevaluasi mutu dan harga beras yang beredar di pasaran. Temuan ini menunjukkan adanya potensi kerugian besar bagi konsumen, dengan total kerugian yang bisa mencapai hingga Rp 99,35 triliun per tahun. Ternyata ditemukan mayoritas beras yang dijual di pasaran, baik dalam kategori premium maupun medium, menunjukkan […]