Dukungan Readsi Terhadap Program Kostratani

Dukungan Readsi Terhadap Program Kostratani
Foto : Kunjungan kerja ke Kabupaten Gorontalo Dalam Rangka Monev Readsi Demi Mendukung Program Kostratani

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Demi mendukung program-program Kementerian Pertanian yang dipimpin oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dilaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Gorontalo dalam rangka Monev Readsi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk mendukung pemberdayaan masyarakat di desa-desa, kunjungan yang berlangsung sejak 5-7 Maret tersebut menghasilkan beberapa hal penting dalam pengembangan pertanian khususnya pada sumber daya manusia pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sekedar informasi, Readsi merupakan program pemberdayaan petani di pedesaan pada Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP yang berlangsung selama 5 tahun, sejak tahun 2018.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kabid Penyuluhan dan tim DPMO Readsi Provinsi Gorontalo memberikan catatan penting bahwa sistem Informasi dan Pelaporan tentang kegiatan Readsi secara online perlu segera dibangun agar pelaksanaan dan pengawasan jalannya kegiatan dapat dipantau dengan mudah dan bisa diakses setiap saat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Poin penting lainnya yang menjadi catatan ditingkat Provinsi adalah hasil Penangkaran benih yang dilakukan di lokasi Readsi tidak dapat dimanfaatkan saat musim tanam tahun 2020, karena masa tanam sudah berakhir.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bersama tim Readsi/DPMO Kabupaten Gorontalo, melakukan diskusi bersama kelompok tani, TA Kabupaten, FD, dan Penyuluh. Pertemuan yang dilaksanakan di Balai Desa. Disana dilakukan ferifikasi dan validasi untuk penentuan CPCL tahun 2020.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebagai pengingat, hal yang menjadi catatan dalam diskusi di desa Liyoto tersebut adalah pencairan dana dan kekeringan yang cukup panjang, karena kondisi cuaca tidak turun hujan, tanaman tidak dapat dipanen pada waktunya, bahkan kering dan mati.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Setelah itu, tim bergerak ke Desa Bongohulawa. Petani yang hadir adalah dari Kelompok komoditas Jagung, KRPL, cabe dan Kelapa. Dalam sambutannya Kepala Desa mengharapkan adanya kerjasama yang baik antar anggota kelompok dalam mendukung program Readsi. Permasalahan yang terjadi adalah kekeringan, pasokan air dan gagal panen. Kelompok Wanita Tani sangat antusias menjalankan program KRPL, dimana selama ini pekarangan mereka tidak berfungsi dengan baik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dibawah arahan Kepala Desa, tim menuju ke Desa Hayyuhula. Disana kekeringan menjadi masalah sehingga hasil panen tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sumber air sangat terbatas karena ketinggian dari permukaan laut melampaui batas normal.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Berjarak dari Desa Hayyuhula, Desa Motinelo merasakan nasib yang sebaliknya. Petani disana tengah bersiap untuk menanam tanaman cabai karena hujan sudah mulai turun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, di Desa Tobongo Timur, kelompok KRPL /KWT melakukan kegiatan secara bergiliran dalam mengurus tanaman pekarangan mereka yang beranggotakan sebanyak 25 orang. seluruh anggota berpindah dari satu lokasi ke lokasi yang lainnya untuk mengerjakan lahan pekarangan.

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan