Hari Peduli Sampah Nasional 2017 Mewujudkan Indonesia Bersih Sampah 2020
Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Hari Peduli Sampah Nasional-2017 punya visi “Mewujudkan Indonesia Bersih Sampah-2020”. Oleh sebab itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) terus melakukan eduksi kepada siswa-siswa SD dan SMP mengenai pengelolaan sampah.
Sebagai rangkai dari Hari Peduli Sampah Nasional-2017 tanggal 21 Februari 2017, di Jakarta, Selasa (14/2/2017) Meneri LHK, Siti Nurbaya membuka acara “Gembira Bersama Kelola Sampah Menuju Cara Hidup Yang Sehat”, yang dihadiri 1.000 anak SD dan SMP se DKI Jakarta.
“Anak-anak yang hadir di sini, siapa yang mau menjadi Menteri Lingkungan Hidup?“ tanya Siti Nurbaya kepada anak-anak. Mereka pun serentak menjawab “Saya” sembari mengangkat tangannya.
Dengan penuh keibuan, Siti meminta kepada anak-anak harus berlajar yang rajin, agar menjadi anak cerdas dan memiliki mental bertanggung jawab, dalam menjaga lingkungan hidup yang bersih, sehat dan lestari, kata Siti.
Menteri LHK didampingi oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), Tuti Hendrawati Mintarsih, Ketua OASE, Eri Cahyo Kumolo, dan dihibur oleh Nugie dengan menyanyikan lagu-lagu yang bertema lingkungan hidup dan lestari.
Siti menekankan kepada anak-anak yang kelak menjadi generasi masa depan agar dapat berperan dalam mewujudkan Indonesia Bersih Sampah 2020. Walaupun ia mengakui, sejak 2008 gerakkan mengendalikan dan mengurangi sampah sudah dilakukan, tetapi hasilnya belum signifikan, “memang susah-susah gampang.” ungkapnya.
Siti berpesan lebih jauh kepada anak-anak untuk mengurangi timbulan sampah dan mengelola sampah, anak-anak diminta untuk menghabiskan makanan yang dikonsumsi, jangan ada yang tersisa, membawa bekal makanan dan minuman dalam wadah sendiri (tumbler). Apabila ada sampah yang ditimbulkan, anak-anak diajarkan cara bertanggungjawab untuk pengelolaannya.
Hari Peduli Sampah Nasional-2017 yang jatuh pada tanggal 21 Februari, diselenggarakan setiap tahun sebagai pringatan terjadinya tragedi longsor sampah di TPA Leuwi Gajah-Bandung pada tanggal 21 Februari 2005.
Pelaksanaan tahun ini fokus kepada anak-anak atai siswa untuk mendapat edukasi mengenai pengelolaan sampah. Berbagai pengetahuan tentang pengelolaan sampah disampaikan oleh para ahli di bidangnya diantaranya: Membangun bank sampah di sekolah oleh Bambang Suweda (inisator pembentukan bank sampah).
Sosialisasi teknologi pengelolaan sampah plastik oleh ADUPI (Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia), Pelatihan pengolahan sampah organik menjadi kompos oleh Satori, Edukasi pemilahan sampah plastik berdasarkan jenisnya dengan metode games oleh Mahasiswa ISTN Dede Nurdiyansyah. (EQ)