HUT ke 78 RI, Mentan SYL Beri Penghargaan ke Penggagas Elisitor Biosaka
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Saat Memberikan Penghargaan pada Penggagas Elisitor Biosaka, Muhamad Ansar dalam Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-78 di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta.

HUT ke 78 RI, Mentan SYL Beri Penghargaan ke Penggagas Elisitor Biosaka

Pilarpertanian - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan) dalam upacara peringatan HUT ke 78 RI tahun 2023 memberikan penghargaan kepada penggagas Elisitor Biosaka, Muhamad Ansar petani asal Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Penganugerahan penghargaan tersebut karena menemukan Biosaka teknologi pertanian ramah lingkungan yang mudah dan murah serta meningkatkan produksi dan efisiensi usaha tani, terutama menghadapi ancaman perubahan iklim ekstrem yang menimbulkan kemarau panjang (El Nino).


“Pertanian menjadi bagian penting dalam perjalanan Indonesia memperjuangkan kemerdekaan. Pertanian juga menjadi andalan bagi bangsa dalam menghadapi setiap krisis yang dialami. Oleh karena itu, penghargaan patut diberikan kepada penggagas Elisitor Biosaka, Muhammad Anshar. Berkat Biosaka, turut membuktikan pertanian Indonesia bisa semakin mandiri, maju dan modern, dan mengangkat kearifan lokal dalam bertani,” demikian dikatakan Mentan SYL pada Upacara HUT Kemerdekaan ke-78 RI di kantor pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Kamis (17/8/2023).


“Dan dapat Upacara HUT Kemerdekaan ke 78 RI ini, tak hanya memberikan penghargaan kepada Penggagas Elisitor Biosaka, tapi juga saya menyematkan Pin Emas kepada Direktur Jenderal Tanaman Pangan dan pejabat Eselon I lainnya atas penghargaan swasembada beras 3 tahun. Selamat untuk Pak Dirjen Suwandi. Sukses terus,” sambung SYL.


Lebih lanjut Mentan SYL menjelaskan Elisitor Biosaka adalah salah satu inovasi anak bangsa berbasis kearifan lokal sehingga menghadirkan cara baru bertani yang tidak lagi bergantung pupuk kimia, menyuburkan lahan, menekan hama penyakit dan mensejahterakan petani secara gratis. Sebab Biosaka memanfaatkan bahan dari alam sekitar yaitu dedaunan atau rumput menjadi pengganti pupuk kimia.



“Biosaka adalah inovasi petani anak bangsa kita sendiri yang harus diberikan apresiasi. Pengaplikasian Biosaka telah terbukti kegunaannya oleh petani di berbagai daerah, dapat menghemat biaya usaha tani karena penggunaan pupuk kimia berkurang hingga 50 persen, bahkan lebih tanpa mengurangi produktivitas tanaman,” ungkapnya.


“Di saat dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja karena dihadapkan ancaman global, elisitor Biosaka menjadi langkah nyata dalam mengantisipasi kenaikan harga pupuk kimia. Ini adalah kontribusi yang luar biasa dan patut diberikan penghargaan agar semakin semangat dalam membangun pertanian yang terus melaju untuk maju,” sambung Mentan SYL.


Sementara itu, Muhamad Ansar, sang inovator Elisitor Biosaka mengaku sangat bahagia mendapat penghargaan dari Mentan SYL pada Upacara peringatan HUT Kemerdekaan ke 78 RI. Pasalnya, pada momentum 78 tahun Indonesia merdeka, Biosaka menjadi salah satu wujud pengabdian petani Indonesia dalam membangun pertanian yang berkelanjutan dan mensejahterakan petani secara mandiri.


“Tahun ini adalah tahun yang luar biasa bagi Biosaka, dimana lewat perjuangan yang panjang sehingga Ibu Bupati Blitar, Ibu Gubernur Provinsi Jawa Timur memberikan penghargaan Basuki Mewa Beya kepada Biosaka. Dan hari ini tepat 78 tahun Indonesia merdeka, Biosaka mendapat kembali apresiasi dan amanah penting dari Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yakni penghargaan bahwa Biosaka salah satu inovasi yang muncul dari petani,” ujarnya.


Ansar menilai penghargaan dari Mentan SYL menunjukkan pencapaian dari semangat seluruh relawan Biosaka dan sangat penting dalam membangkitkan semangat untuk bersama-sama mewujudkan land of harmony. Bahkan meningkatkan ketertarikan generasi milenial untuk berprofesi di sektor pertanian.


“Mudah-mudahan kita dapat wujudkan ini bersama Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Bapak Suwandi dan direktorat jenderal yang lain. Tentunya dengan kemudahan yang luar biasa dari gerakan selamatkan alam, kembali ke alam. Dengan Biosaka, petani sejahtera semoga menuju In The World 2045. Dan dengan Biosaka, pertanian semakin maju, mandiri dan modern. Viva Republik Indonesia,” tegasnya.


Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi mengungkapkan sesuai arahan Mentan SYL, Kementan telah menyelenggarakan Bimbingan Teknis pembuatan Elisitor Biosaka hingga saat ini di 18 provinsi. Yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, Kalimatan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Papua dan Papua Barat.


“Biosaka bukan pupuk, bukan nutrisi, bukan pestisida, tetapi elisitor yang membuat sel-sel pada akar tanaman menjadi lebih aktif dan cerdas dalam mencari hara, sehingga tanaman bisa tumbuh lebih baik dan berproduksi, bahkan Biosaka itu hemat biaya, ramah lingkungan, dapat menyuburkan lahan dan meminimalisir hama penyakit,” tuturnya.


“Terima kasih Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atas arahan, support dan penghargaannya. Semoga dengan Biosaka, pertanian Indonesia semakin melaju untuk maju, mandiri dan modern. Petani semakin sejahtera. Viva Republik Indonesia,” pinta Suwandi.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Mentan Amran Dampingi Wapres Gibran di NTT, Komitmen All Out Majukan Petani

Mentan Amran Dampingi Wapres Gibran di NTT, Komitmen All Out Majukan Petani

Pilarpertanian – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming, menegaskan komitmen penuh pemerintah dalam mendukung kemajuan sektor pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani. Hal ini disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Bautama Utara, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/5/2025), didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. “Dua hari saya di NTT ditemani Pak […]

Dorong Swasembada, Mentan Amran Bidik Kaltim Jadi Lumbung Pangan Baru Indonesia

Dorong Swasembada, Mentan Amran Bidik Kaltim Jadi Lumbung Pangan Baru Indonesia

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menargetkan Kalimantan Timur (Kaltim) akan mencapai kemandirian pangan dalam waktu 1-2 tahun ke depan. Untuk mendukung pencapaian tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) akan mendorong program percepatan swasembada pangan. “Insya Allah kita target paling lambat satu dua tahun ke depan Kalimantan Timur tidak lagi mengambil beras dari tempat lain, […]

Mentan Amran Optimis Kaltara Mampu Mandiri Pangan

Mentan Amran Optimis Kaltara Mampu Mandiri Pangan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman optimis Kalimantan Utara (Kaltara) berpotensi tinggi untuk mencetak sejarah baru sebagai provinsi yang mandiri pangan. Tidak hanya memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, provinsi yang tergolong muda di Indonesia ini ditargetkan menyuplai ke kabupaten, provinsi lain, bahkan negara tetangga dalam satu hingga dua tahun ke depan. “Kami tadi telah […]

Mentan Amran Targetkan Kaltara Panen Tiga Kali Setahun, Fokus Benahi Irigasi

Mentan Amran Targetkan Kaltara Panen Tiga Kali Setahun, Fokus Benahi Irigasi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menargetkan Kalimantan Utara (Kaltara) menjadi daerah dengan panen padi sebanyak tiga kali dalam setahun. Untuk mencapai target ini, Kaltara didorong untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari satu menjadi tiga, dengan perbaikan sistem irigasi sebagai kunci utama. “Target kita menaikkan IP dari satu menjadi dua terlebih dahulu. Caranya […]

Mentan Amran Dampingi Wapres Gibran di NTT, Komitmen All Out Majukan Petani

Mentan Amran Dampingi Wapres Gibran di NTT, Komitmen All Out Majukan Petani

Pilarpertanian – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming, menegaskan komitmen penuh pemerintah dalam mendukung kemajuan sektor pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani. Hal ini disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Bautama Utara, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/5/2025), didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. “Dua hari saya di NTT ditemani Pak […]

Kunjungi Kaltim, Mentan Amran : Fokus Kementan Transformasi Pertanian Tradisional ke Modern

Kunjungi Kaltim, Mentan Amran : Fokus Kementan Transformasi Pertanian Tradisional ke Modern

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bangga melihat kemajuan sektor pertanian di Desa Gunung Mulia, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim). Pasalnya, saat ini para petani di wilayah tersebut sudah menerapkan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern dalam pengembangan sektor pertanian utamanya untuk produksi pangan. “Model pertanian yang kita lakukan […]

Harga Beras Dunia Anjlok ke Titik Terendah: Thailand, Vietnam, dan Kamboja Ketar-ketir, Indonesia Cetak Rekor Produksi

Harga Beras Dunia Anjlok ke Titik Terendah: Thailand, Vietnam, dan Kamboja Ketar-ketir, Indonesia Cetak Rekor Produksi

Pilarpertanian – Harga beras dunia anjlok tajam ke titik terendah dalam beberapa tahun terakhir, dipicu oleh melimpahnya pasokan dari India, Indonesia, dan negara-negara Asia lainnya. Kondisi ini mengguncang eksportir besar seperti Thailand, Vietnam, dan Kamboja yang mengandalkan pasar tradisional, termasuk Indonesia. Namun, di tengah tekanan global ini, Indonesia justru mencetak tonggak sejarah: mencatatkan rekor produksi […]

Petinju Dunia Daud Yordan Tantang Wamentan Sudaryono ke Kalbar, Ada Apa?

Petinju Dunia Daud Yordan Tantang Wamentan Sudaryono ke Kalbar, Ada Apa?

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menerima kunjungan Anggota DPD RI asal Kalimantan Barat (Kalbar), sekaligus petinju dunia, Daud Yordan, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta pada Kamis (8/5/2025). Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat sinergi pusat dan daerah dalam pengembangan sektor pertanian, khususnya di Kalimantan Barat. Dalam suasana hangat, Daud Yordan yang […]

Petani Muda NTT Buktikan Bertani Itu Keren dan Menguntungkan

Petani Muda NTT Buktikan Bertani Itu Keren dan Menguntungkan

Pilarpertanian – Sejumlah petani muda dari Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menunjukkan bahwa bertani bukan hanya pekerjaan mulia, tetapi juga pilihan karier yang keren, modern, dan menjanjikan secara ekonomi. Ada yang bahkan meraup pendapatan hingga Rp50 juta per bulan. Salah satunya oleh Mardianu, seorang petani muda yang sejak tahun 2018 mengembangkan usaha konservasi dan […]