Indonesia Mendapat Royalti 5 Milyar Dari Hasil Penjualan Benih Sunpatient

Indonesia Mendapat Royalti 5 Milyar Dari Hasil Penjualan Benih Sunpatient
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Dalam rangkaian pertemuan G20 Meeting of Agricultural Chief Scientist (MACS), Kepala Balitbangtan Dr. Fadjry Djufry melakukan penandatanganan MoU Kerjasama dengan Sakata Seed Corporation (26/04) dan rencana Joint Developing Program for New Plant Resources dengan Hirata Corporation (27/04).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
MoU dengan Sakata Seed Corporation merupakan perpanjangan MoU hingga 5 tahun ke depan, Balitbangtan telah menjalin kerja sama sejak tahun 2008 yaitu mengembangkan tanaman hias pacar air (impatient). Dari hasil kerja sama tersebut telah dihasilkan varietas baru untuk tanaman pacar air yang tahan tekanan panas dan kekeringan kemudian lebih dikenal dengan sebutan sun patient. Tanaman sun patient telah dipasarkan oleh Sakata Seed Corporation ke seluruh dunia dengan pangsa pasar terbesar adalah Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selama 10 tahun kerja sama, Indonesia telah memperoleh manfaat berupa pembayaran royalti senilai 5 milyar dari setiap penjualan benih (berupa stek) sunpatient, dan juga manfaat non finansial dalam bentuk pengembangan sumber daya manusia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
MoU yang ditandatangani memperluas kerja sama baru di sektor hortikultura, tidak hanya untuk tanaman impatient, tetapi juga untuk tanaman hortikultura lainnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dr. Fadjry menyampaikan bahwa di masa depan, kolaborasi dapat diperluas ke sektor lain seperti tanaman pangan dan tanaman perkebunan, dan dengan Unit Kerja lain di bawah Balitbangtan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Balitbangtan menyampaikan bahwa Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati. Namun, dalam pemanfaatan kekayaan sumberdaya genetik tersebut, Indonesia masih kekurangan teknologi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saya berharap bahwa dari kolaborasi ini akan menyediakan transfer teknologi yang dibutuhkan oleh Indonesia untuk melestarikan dan memanfaatkan sumber daya genetik tanaman. Kehadiran Sakata dengan teknologi breeding yang dikuasai mengisi kebutuhan riset kami”, jelas Dr. Fadjry.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
President Sakata Seed Corporation menyampaikan bahwa Indonesia harus melindungi kekayaan sumberdaya genetik-nya. Indonesia harus memanfaatkan kerja sama dengan pihak asing yang mempunyai komitmen dan kredibilitas yang tinggi agar dapat memperoleh manfaat sebanyak-banyak nya. Presiden Sakata menawarkan kerja sama untuk dua komoditas sayuran penting di Indonesia yaitu cabe dan bawang merah. Sakata menawarkan kerja sama teknologi gen adding yang dikuasai Sakata. Teknologi ini mampu menghasilkan benih hibrida dalam kuantitas yang besar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di akhir diskusi, Dr. Fadjry menyampaikan, “Sakata Seed Corporation adalah salah satu perusahaan benih internasional yang berbasis di Jepang, kami percaya bahwa kolaborasi kami dapat menjadi jendela peluang untuk memasarkan produk Balitbangtan ke pasar internasional.”
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu Kepala Balitbangtan juga menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian menargetkan menjadi Lumbung Pangan Dunia pada tahun 2045 sehingga Sakata dapat mengambil bagian dalam memperkenalkan produk Balitbangtan kepada dunia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Balitbangtan perlu meningkatkan nilai tambah sumberdaya genetik pertanian di Indonesia, sementara itu Sakata Seed Corporation memiliki teknologi benih yang telah menghasilkan benih hortikultura yang tersebar di seluruh dunia. Hal tersebut diperlukan Badan Litbang untuk meningkatkan nilai tambah sumberdaya genetik pertanian yang ada.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Terkait dengan rencana kerjasama untuk teknologi produksi benih sayuran, Balitbangtan akan menindaklanjuti hal tersebut dan menunjuk Balai Penelitian Tanaman Sayuran sebagai instansi pelaksana rencana kerjasama pengembangan benih bawang merah hibrida.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pertemuan dengan Yasuhide Hiraga dari Hirata Corporation menghasilkan kesepakatan untuk melaksanakan penelitian bersama dengan topik pengembangan berkelanjutan sumber daya nabati baru untuk makanan fungsional, kosmetik dan penggunaan toiletry serta farmasi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hiraga menyampaikan bahwa saat ini di Jepang, permintaan penelitian baru untuk makanan fungsional, bisnis kosmetik dan perlengkapan mandi serta industri farmasi meningkat. Selama bertahun-tahun, perusahaan telah berfokus pada bahan dan komoditas dalam negeri yang tersedia di Jepang atau pendekatan sintetis untuk mengembangkan minuman diet, teh khusus dll atau obat baru. Namun, ke depan perlu upaya untuk mencari sumber daya baru, dan berharap dapat bekerjasama dengan Balitbangtan. Kerjasama ini juga diharapkan untuk melindungi sumber daya genetik dalam menghadapi perubahan iklim.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Balitbangtan, Dr. Fadjry Djufry menyambut baik rencana kerja sama tersebut dan akan melakukan koordinasi internal untuk membahas usulan tersebut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu Dr. Fadjry juga mengatakan “terkait pemanfaatan sumber daya genetik dan jika nantinya akan dimanfaatkan secara komersial maka akan dilakukan sesuai dengan peraturan perundangan dan kebijakan Nasional serta untuk akses dan benefit sharing sesuai dengan Convention on Biological Diversity (CBD) dan International Treaty on Plant Genetic Resources for Food and Agriculture”. (bs)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan