INPARI 48 BLAS, Alternatif Varietas Unggul Baru Tahan Blas
Foto : Padi Inpari 48 Blas

INPARI 48 BLAS, Alternatif Varietas Unggul Baru Tahan Blas

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Blas adalah penyakit pada tanaman padi yang disebabkan oleh jamur. Penyakit ini pada awalnya banyak ditemukan pada padi gogo, namun saat ini juga telah banyak menyebar pada padi irigasi. Cara yang paling efektif, murah dan ramah lingkungan dalam pengendalian penyakit blas adalah menggunakan varietas yang tahan terhadap penyakit ini. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Namun, penggunaan varietas tahan juga harus disesuaikan dengan sebaran ras yang ada di suatu daerah. Upaya lain yang perlu diperhatikan dalam penggunaan varietas tahan adalah dengan tidak menanam satu varietas secara luas dan terus menerus. Bila padi ditanam terus menerus sepanjang tahun maka harus dilakukan pergiliran varietas. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Beberapa varietas yang berbeda tingkat ketahanannya ditanam pada satu areal, dapat mengurangi tekanan seleksi terhadap patogen, sehingga dapat memperlambat terjadinya ras baru patogen dan patahnya ketahanan suatu varietas. Untuk itu, Kementerian Pertanian terus mengupayakan berbagai program mendukung usaha peningkatan produksi padi yang dibarengi dengan teknologi penanganan hama dan penyakit, diantaranya melalui intensifikasi pertanian. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian Fadjry Djufry dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa lahan sawah irigasi masih merupakan penyumbang produksi padi nasional terbesar. Dalam upaya peningkatan intensifikasi pertanian, penggunaan varietas unggul berpotensi hasil tinggi mutlak diperlukan. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Salah satu upaya untuk mengatasi masalah peningkatan produktivitas serta ketahanan terhadap OPT utama maka perlu diupayakan perakitan varietas unggul baru padi sawah, yang memiliki produktivitas lebih tinggi dan ketahanan yang lebih baik dibandingkan varietas unggul yang sudah ada,” kata Fadjry.  Sehingga, pilihan terhadap varietas unggul baru untuk stabilitas hasil masih perlu dilakukan, terutama untuk menghindari kehilangan hasil akibat serangan hama dan penyakit.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada kesempatan sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga telah menyatakan bahwa target pembangunan pertanian ke depan adalah peningkatan produksi minimal sebesar 7% per tahun dan terjadinya peningkatan ekspor produk pertanian menjadi tiga kali lipat pada tahun 2024 nanti. “Agar keduanya tercapai saat ini adalah harus diutamanya, yakni penggunaan varietas unggul baru bersertifikat yang mampu bersaing di ranah ekspor,” tegasnya saat menghadiri Pekan Perlindungan Varietas Tanaman di Jakarta, Desember 2019 yang lalu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mentan juga terus mendorong pemulia varietas tanaman unggulan untuk selalu hadir dalam meningkatkan kualitas produksi pertanian di Indonesia. “Anak-anak bangsa ini tidak kalah untuk terus didorong dan ambil bagian apalagi kita punya lahan yang besar dan negara kita negara besar, mereka terus berkarya dan agar terus meneliti,” tuturnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada awal 2020, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BBPadi) telah melepas varietas unggul baru INPARI 48 Blas. INPARI 48 BLAS merupakan hasil persilangan varietas yang tahan wereng cokelat dengan varietas lokal Omas yang mempunyai ketahanan terhadap penyakit blas daun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Varietas Inpari 48 blas memiliki rata-rata hasil GKG sebesar 7.64 t/ha dengan potensi hasil 9.13 t/ha. Rata-rata hasil GKG tersebut nyata lebih tinggi daripada Inpari 30, dan setara dengan Inpari 32 dan Inpari 43. Varietas ini memiliki ketahanan wereng cokelat yang lebih baik daripada Inpari 30, Inpari 32, dan Inpari 43. Selain itu Inpari 48 Blas agak tahan terhadap hawar daun bakteri, dan memiliki ketahanan terhadap 4 ras utama penyakit blas.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Varietas ini memiliki kulit gabah yang tipis dengan rendemen beras pecah kulit berkisar 77.8% dan beras kepala 95.1%. Varietas ini bertekstur nasi pulen dengan kadar amilosa setara Ciherang, yaitu sebesar 23.58%. Inpari 48 Blas memiliki daya hasil tinggi, dan rasa nasi disukai diharapkan dapat memberikan alternatif varietas bermutu kepada petani di lahan sawah irigasi. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi melalui Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) saat ini sedang memproduksi benih sumber dari varietas baru ini baik untuk benih label kuning (BS), label putih (FS) dan label ungu (SS) agar segera dapat disebarluaskan pada tahun ini. (OIR)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Menteri PPN/Kepala Bappenas Puji Mentan Amran, Optimis Pertanian Bangkit Lebih Kuat

Menteri PPN/Kepala Bappenas Puji Mentan Amran, Optimis Pertanian Bangkit Lebih Kuat

Pilarpertanian – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy, memberikan apresiasi tinggi atas kepemimpinan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam mendorong kebangkitan sektor pertanian nasional. Hal ini disampaikan saat menghadiri Kongres Tani yang digelar oleh Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, Selasa […]

Akselerasi Swasembada Gula, Wapres Gibran-Mentan Amran Totalitas Dukung Petani

Akselerasi Swasembada Gula, Wapres Gibran-Mentan Amran Totalitas Dukung Petani

Pilarpertanian – Pemerintah terus mengakselerasi upaya menuju swasembada pangan termasuk komoditas strategis gula. Komitmen ini ditegaskan Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam kunjungan kerja panen raya dan penanaman tebu di Kebun Tebu Jolondoro, Banyuwangi, Jawa Timur pada Senin (23/6/2025). “Paling lambat (swasembada gula) di 2027. Jadi ini akan […]

Mentan Amran Pastikan Penyatuan HKTI Memperkuat Akselerasi Sektor Pertanian

Mentan Amran Pastikan Penyatuan HKTI Memperkuat Akselerasi Sektor Pertanian

Pilarpertanian – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa penyatuan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) akan memperkuat akselerasi pembangunan sektor pertanian nasional. Langkah ini dinilai strategis memperkuat peran kelembagaan petani untuk mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam mewujudkan swasembada pangan. Sejak Musyawarah Nasional (Munas) VII di Bali pada Juli 2010, HKTI mengalami dinamika […]

Investigasi Kementan: Beras Tidak Sesuai Regulasi, Rugikan Konsumen Hingga Rp 99,35 Triliun

Investigasi Kementan: Beras Tidak Sesuai Regulasi, Rugikan Konsumen Hingga Rp 99,35 Triliun

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) baru saja melaksanakan investigasi yang mengevaluasi mutu dan harga beras yang beredar di pasaran. Temuan ini menunjukkan adanya potensi kerugian besar bagi konsumen, dengan total kerugian yang bisa mencapai hingga Rp 99,35 triliun per tahun. Ternyata ditemukan mayoritas beras yang dijual di pasaran, baik dalam kategori premium maupun medium, menunjukkan […]

Mentan Amran di Munas BEM SI ke-18: Mahasiswa Harus Jadi Motor Inovasi Pertanian dan Kedaulatan Pangan

Mentan Amran di Munas BEM SI ke-18: Mahasiswa Harus Jadi Motor Inovasi Pertanian dan Kedaulatan Pangan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan pentingnya peran generasi muda dalam implementasi transformasi pertanian Indonesia dari sistem tradisional menuju pertanian modern yang berbasis teknologi dan inovasi. Dalam arahannya pada pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) ke-18 Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Institut Pertanian Bogor (IPB), Amran menegaskan bahwa masa depan pertanian […]

Wamentan Sudaryono: Jual Alsintan Bantuan Pemerintah Bisa Dipidana

Wamentan Sudaryono: Jual Alsintan Bantuan Pemerintah Bisa Dipidana

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menegaskan bahwa alat dan mesin pertanian (alsintan) yang diberikan pemerintah tidak boleh diperjualbelikan atau disewakan dengan harga tinggi. Selain itu, ia juga mendorong pembentukan Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) agar pemanfaatannya dapat dilakukan lintas kelompok tani. Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar mengingatkan bahwa bantuan alsintan […]

FAO Prediksi Produksi Beras Indonesia Capai 35,6 juta ton, Cetak Sejarah Baru

FAO Prediksi Produksi Beras Indonesia Capai 35,6 juta ton, Cetak Sejarah Baru

Pilarpertanian – Lembaga pangan dunia, Food and Agriculture Organization (FAO), dalam laporan terbarunya Food Outlook – Biannual Report on Global Food Markets Juni 2025, memproyeksikan bahwa produksi beras Indonesia akan mencapai 35,6 juta ton pada musim tanam 2025/2026. Proyeksi produksi FAO tersebut menjadi sejarah baru bagi Indonesia. Jumlah ini merupakan rekor tertinggi Indonesia dalam tiga […]

Mentan Tegaskan Komitmen Pemerintah untuk Petani Tebu di Hadapan Wapres

Mentan Tegaskan Komitmen Pemerintah untuk Petani Tebu di Hadapan Wapres

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat terwujudnya swasembada gula nasional melalui langkah pembenahan menyeluruh dari hulu ke hilir. Hal ini disampaikannya dalam kunjungan kerja bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada acara panen raya dan penanaman tebu di Kebun Tebu Jolondoro, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (23/6/2025). “Kami lakukan pembenahan […]

Akhir Drama Dualisme! Kubu Moeldoko dan Fadli Zon Sepakat Tunjuk Sudaryono Jadi Ketua Umum HKTI

Akhir Drama Dualisme! Kubu Moeldoko dan Fadli Zon Sepakat Tunjuk Sudaryono Jadi Ketua Umum HKTI

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyampaikan tanggapannya terkait dukungan kuat dari berbagai pihak untuk menjadikannya Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) periode 2025-2030. Dalam Musyawarah Nasional (Munas) X HKTI dan Kongres Tani Indonesia yang berlangsung di Kementerian Pertanian, Jakarta, Sudaryono menegaskan komitmennya untuk menyatukan dualisme yang telah lama […]