Kementan Dorong Tumbuhnya Pengusaha Pangan Lokal Milenial

Kementan Dorong Tumbuhnya Pengusaha Pangan Lokal Milenial
Foto: Kegiatan Talkshow dalam rangkaian Gelar Pangan Lokal Berbasis UMKM di Titik Nol Yogyakarta.

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Potensi dan sumber daya pangan lokal mesti dikembangkan secara optimal melalui berbagai inovasi dan kreasi. Karena itu, generasi muda diharapkan berperan penting dalam mengangkat nilai tambah dan daya saing pangan lokal.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk itu, dalam rangkaian Gelar Pangan Lokal Berbasis UMKM diadakan talkshow yang mengangkat tema “Sehat dan Kaya dengan Pangan Lokal” di Titik Nol kota Yogyakarta, Minggu (8/12/2019).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sekretaris Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Riwantoro yang hadir dalam acara tersebut menegaskan bahwa Indonesia kaya akan potensi pangan lokal yang menjadi peluang dalam pengembangan bisnis pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita harapkan generasi muda para milenial ini mampu menjadi tokoh utama dalam mengembangkan pangan lokal,” kata Riwantoro.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sektor UMKM, menurut Riwantoro, menjadi daya ungkit dalam pengembangan bisnis pangan ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pakar branding dari Maxi Consulting, Ardhi Putro Setyanto menguraikan, untuk mengembangkan pangan lokal berbasis UMKM, diperlukan kekuatan branding yang memiliki fungsional benefit dan emosional benefit untuk dapat meningkatkan daya saing produk pangan lokal tersebut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Branding di media sosial kini tidak lagi dipengaruhi oleh jumlah followers, tapi lebih pada seberapa kuat ajakan tersebut mengubah mindset konsumen. Semakin segmented suatu produk, akan semakin branded suatu produk,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mengamini pernyataan Ardhi, pakar Teknologi Pangan UGM, Prof. Sri Rahardjo menambahkan, untuk menarik konsumen, pengembangan pangan lokal ini harus memperhatikan rasa, keamanan pangan, harga, dan daya simpan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, co-founder start up iGrow, Jim Oklahoma yang juga hadir dalam talkshow tersebut menekankan pentingnya penggunaan teknologi informasi untuk mempertemukan penjual dan pembeli serta investor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal ini juga selaras dengan tujuan pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan di era 4.0 bahwa fungsi start up menjadi bagian penting dalam pengembangan pangan lokal.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jim juga menyampaikan, bahwa pengembangan bisnis pangan lokal harus memiliki tiga hal penting yaitu ide, eksekusi, dan momentum.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Melalui Gerakan Pangan Lokal di DIY ini menjadi momentum awal pengembangan UMKM yang berdaya saing, sehingga ke depannya, UMKM bukan hanya Usaha Mikro Kecil dan Menengah, namun sebagai Usaha Mikro Kecil “Miliaran”,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Talkshow yang dipandu oleh Tako Mintardja ini juga menghadirkan UMKM asal Kulonprogo, Pawon Gendis, yang telah berhasil mengembangkan bisnis pegangan sebagai komponen produk olahan pangan dalam cokelat, peyek, cocoa nut, minuman cokelat dengan brand Wondis.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ketua KWT Pawon Gendis, Dwi Murtati menuturkan usaha pengembangan pangan lokal adalah bisnis yang menjanjikan dan prospektif. Bisnis Wondis merupakan satu di antara banyaknya bisnis pangan lokal yang mulai menggeliat dan terus berkembang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dwi berharap ke depannya, bisnis pangan lokal menjadi peluang bisnis yang menarik bagi para generasi muda.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Merespon hal itu, Riwantoro menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong pengembangan pangan lokal.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pemerintah akan terus mendorong UMKM bisnis pangan lokal terutama yang belum berkembang serta scaling up UMKM yang telah berkembang,” tegasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Mulailah dari sekarang untuk menjadi enterpreneur pangan lokal,” demikian Riwantoro menutup acara talkshow.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Gelar Pangan Lokal Berbasis UMKM diikuti sekitar 4.000 orang yang berasal dari kalangan pelajar, mahasiswa, masyarakat, UMKM DIY serta UMKM dari seluruh Indonesia. (OIR)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan