Kementan Lepas Lempengan Karet Asal Bintan ke Lima Negara

Kementan Lepas Lempengan Karet Asal Bintan ke Lima Negara
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Karet di Pulau Bintan kini jadi harapan, tidak saja bagi petani, pelaku agribisnis namun juga bagi pemerintah untuk meraup devisa. Pasalnya tanaman ini dapat tumbuh subur dan berproduksi dengan baik bahkan surplus sehingga dapat diekspor ke manca negara. Seperti diketahui, Bintan memiliki kandungan mineral bauksit yang selama ini menjadi andalan ekspor, namun kandungan mineral ini menjadikan tanah kurang subur. Namun, dengan kerjasama yang baik antara pemerintah pusat, daerah dan juga para petani serta pelaku agribisnis, tanaman karet dapat tumbuh dengan baik hingga dapat bersanding sebagai komoditas unggulan ekspor bersama bauksit. “Ini sejalan dengan instruksi Presiden, untuk mendorong neraca perdagangan kita dengan gencarkan ekspor non migas,” kata Ali Jamil, Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian saat menyerahkan Surat Kesehatan Tumbuhan atau Phytosanitary Certificate, PC kepada PT PBD di Tanjung Pinang (8/3).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pelepasan karet berbentuk lempengan kali ini berjumlah 1,048 ton dengan nilai setara dengan 19 milyar rupiah atau 1,3 ribu USD. Adapun 5 negara tujuan ekspornya masing-masing Amerika Serikat, Korea, Kanada, Cina dan Italia. “Penguatan kesisteman perkarantinaan menjadi sangat penting, hasil pemeriksaan melalui laboratorium yang terakreditasi dapat menjadi jaminan produk pertanian kita diterima di pasar global,” tambah Jamil.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, Kepala Karantina Pertanian Tanjung Pinang, Donny Muksydayan menyampaikan bahwa berdasarkan data Sistem Lalulintas Perkarantinaan di wilayahnya, di tahun 2018 tercatat ekspor Karet, Hevea brasiliensis, sebanyak 14, 9 ton nilai setara dengan 268,3 miliar rupiah. Bersamaan dengan pelepasan karet, dilakukan juga sertifikasi ekspor untuk komoditas pertanian lain masing-masing babi potong dari hasil peternakan PT. Indo Tirta Suaka di Pulau Bulan dengan tujuan ekspor ke Negara Singapura sebanyak 2.505 ekor setara dengan nilai 8 miliar rupiah. Donny juga menambahkan keterangan di tahun 2018, ekspor Babi asal Pulau Bulan tujuan Singapura berjumlah 270.832 ekor dengan nilai ekonomi setara dengan 866, 7 milyar rupiah. Komoditas arang dengan tujuan Malaysia dengan nilai 127 juta rupiah dengan bobot 8.5 ton juga dilakukan sertifikasinya pada hari yang sama.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Gubernur Kepulauan Riau, Nurdin Basirun dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap upaya pembangunan pertanian dari Kementerian Pertanian khususnya dalam peningkatan ekspor. Nurdin juga menginstruksikan jajarannya yakni dinas pertanian dan tanaman pangan serta dinas pariwisata untuk terus lakukan sinergisitas dengan Karantina Petanian dalam mendorong ekspor, agar petani di Kepri semakin sejahtera.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Acara yang diselenggarakan di Wilayah Kerja Bandar Udara Haji Fii Sabillilah, Tanjung Pinang ini juga turut di hadiri oleh Bupati Bintan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Pariwisata, petani dan para pelaku usaha di bidang agribisnis.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Keuntungan demografi yang dekat dengan negara tetangga, Singapura yang tidak memiliki kekayaan sumber daya alam hayati sebanyak Kepulauan Riau tentunya ini menjadi peluang tersendiri. “Pasar sudah tersedia, peluang terbuka lebar. Mari bersama, kita galakkan ekspor komoditas pertanian asal Pulau Bintan. Pemeriksaan, pengawasan dan juga bimbingan teknis memasuki pasar global, siap kami kawal,” pungkas Jamil.(OBN)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan