Penerapan Inovasi Teknologi Tingkatkan Produktivitas Lahan Rawa
Foto : Kementan melalui Balitbangtan telah menerapkan inovasi teknologi di lahan rawan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman (IP) padi 2-3 kali setahun.

Penerapan Inovasi Teknologi Tingkatkan Produktivitas Lahan Rawa

Pilarpertanian - Meluasnya penyebaran Covid-19 telah berdampak terhadap berbagai sektor kehidupan, termasuk sektor pangan. Untuk menunjang ketersediaan pangan, pemerintah berencana membuka lahan rawa untuk budidaya pertanian di Kalimantan Tengah (Kalteng).


Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Dr. Fadjry Djufry mengatakan lahan rawa memiliki potensi yang luas dalam budidaya pertanian untuk mendukung penyediaan pangan. Balitbangtan telah mengidentifikasi beberapa aspek teknis dan non teknis serta aspek sosial yang menjadi perhatian dalam pembukaan lahan rawa di Kalteng termasuk dukungan inovasi.


Fadjry mengungkapkan, Balitbangtan Kementerian Pertanian memiliki pengalaman panjang terkait pengelolaan lahan rawa di Indonesia. “Balitbangtan telah mengembangkan dan menerapkan inovasi dan teknologi yang meliputi pembukaan lahan, tata air, alat mesin pertanian (alsintan), dan penggunaan varietas unggul baru toleran lahan rawa,” kata Fadjry dalam talkshow daring “Ngobrol Asyik Pertanian Rawa Kita” pada Rabu (10/6/2020).


Baca Juga: Pengembangan Lahan Rawa Untuk Menunjang Ketersediaan Pangan



Pengelolaan lahan rawa untuk pertanian, salah satunya dilakukan di Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi). Dalam pengelolaan lahan rawa ini, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumsel mengimplementasikan berbagai inovasi teknologi yang disesuaikan dengan kondisi spesifik lahan rawa di Sumsel.


Kepala BPTP Sumsel, Atekan mengatakan Sumsel memiliki lahan rawa baik lahan rawa pasang surut maupun rawa lebak sekitar 2 juta hektare (ha), namun yang sudah dimanfaatkan oleh para petani sekitar 350 ribu ha. Program Serasi ini telah mengangkat potensi lahan rawa, meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman (IP).


“Sebelum ada Program Serasi ini, indeks pertanaman di Sumsel setahun rata-rata hanya satu kali. Setelah Program Serasi, sekarang bisa dilakukan sampai tiga kali yaitu padi-padi kemudian jagung,” terangnya.


Baca Juga: Mentan Tinjau Budidaya Padi Rawa di Kalteng, Produksi Beras Aman


Selain indeks pertanaman, produktivitas juga mengalami peningkatan. Sebelumnya, pada musim tanam pertama atau waktu musim hujan rata-rata produksi sekitar 3-4 ton/ha. “Setelah Balitbangtan masuk dengan beberapa komponen teknologi, produksi yang bisa kita capai di musim hujan 6-7 ton/ha. Bahkan di beberapa lokasi yang kita dampingi bisa mencapai 8,2 ton gabah kering panen,” lanjutnya.


Namun produksi tinggi yang dicapai pada musim hujan, merosot hampir setengahnya pada musim tanam kedua. Menurutnya, kondisi ini perlu kajian lebih lanjut. “Balitbangtan melalui BPTP dan BBSDLP (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian) mencoba mengidentifikasi dan melakukan kajian-kajian terkait untuk menangani gap hasil tersebut,” terang Atekan.


Pengelolaan lahan rawa di Sumsel ini, lanjutnya, melibatkan beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balitbangtan melalui paket teknologi Raisa (Rawa Pasang Surut Intensif, Super dan Aktual) dengan menerapkan beberapa komponen teknologi termasuk varietas unggul. Pengolahan lahan rawa ini juga melibatkan alat dan mesin pertanian (alsintan) mulai dari pengolahan tanah hingga pasca panen.


“Kita pahami bersama bahwa tenaga kerja di lahan rawa ini sudah sangat terbatas, sehingga mesin-mesin pertanian menjadi satu keniscayaan yang harus ada,” ungkapnya.


Baca Juga: Optimalisasi Budidaya Padi Lahan Rawa


Pada kesempatan tersebut, Pakar Gambut Universitas Palangkaraya, Prof. Salampak Dohong mengatakan Kalteng merupakan lokasi pengembangan lahan pangan nasional, dengan prioritas lahan yang dimanfaatkan di eks Proyek Lahan Gambut (PLG) sejuta hektare. Penyediaan pangan nasional dihadapkan pada waktu, biaya, tenaga kerja, serta problem sawah baru jika harus membuka lahan pertanian baru.


Untuk itu, harus diperhatikan program jangka pendek dan jangka panjang. Rencana jangka pendek bisa dilakukan dengan inventarisasi lahan sawah untuk mengetahui lahan sawah aktif dan bongkor. “Sawah yang aktif kita perbaiki, kita intensifikasi dengan memasukkan berbagai teknologi termasuk kesiapan petani. Sementara sawah bongkor kita rehabilitasi atau revitalisasi,” tuturnya.


Sementara untuk jangka panjang dengan mencetak sawah baru (ekstensifikasi) harus dipilah antara lahan gambut dan tanah mineral. Untuk lahan pertanian bisa memanfaatkan tanah mineral. “Di gambut akan berhadapan dengan masalah lingkungan, produktivitasnya rendah, dan lain-lain,” terangnya.


Baca Juga: Kalteng Dukung Intensifikasi dan Ekstensifikasi Lahan Rawa Untuk Pangan Nasional


Menurut Salampak, pencetakan lahan baru juga harus memperhatikan ketersediaan tenaga kerja, teknologi budidaya, serta budaya lokal. Karena sudah menjadi program nasional, kementerian dan lembaga baik pusat dan daerah juga harus bersinergi dan tidak jalan sendiri-sendiri.


Pemenuhan pangan juga bisa dilakukan diversifikasi pangan melalui pengembangan komoditas pangan non beras. “Pemenuhan pangan di tengah pandemi Covid-19 ini jangan dipaksakan semua adalah untuk padi, diversifikasi pangan perlu kita kembangkan,” tutupnya. (RS)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Dari Ngawi, Petani Segera Banjiri Kebutuhan Beras Nasional

Dari Ngawi, Petani Segera Banjiri Kebutuhan Beras Nasional

Pilarpertanian – Para petani di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur mengaku optimis hasil produksi pada kegiatan panen raya tahun ini mampu memenuhi kebutuhan pasar. Hal ini disampaikan Supardi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi usai memantau jalannya panen raya di wilayah tersebut. “Kami yakin produksi Ngawi mampu menjadi tambahan beras bagi pasar dan cadangan […]

Kawasan Food Estate Pulang Pisau, Kalteng, Masuk Musim Panen

Kawasan Food Estate Pulang Pisau, Kalteng, Masuk Musim Panen

Pilarpertanian – Kawasan Food Estate Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng) mulai masuk masa panen raya padi. Beberapa lokasi, padi dipanen mulai dari bulan Februari sampai pertengahan Maret 2024 sebagai puncaknya. Dinas Pertanian Pulang Pisau, Godfriedson, menyebut panen raya ada di 5 Kecamatan yang baru dipanen sekitar 20 persen dari 7.164 hektare (ha). “Yang sudah […]

Puluhan Desa di Purworejo Gelar Panen Raya, Siap Penuhi Kebutuhan Pasar Nasional

Puluhan Desa di Purworejo Gelar Panen Raya, Siap Penuhi Kebutuhan Pasar Nasional

Pilarpertanian – Para petani di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah terus menggelar panen raya di sejumlah desa yang menjadi sentra. Panen raya di antaranya berlangsung di Desa Laban, Desa Wonosari, Desa Jeruken, Desa Tanjungrejo, Desa Kalitanjung, Desa Wasiat, Desa Tunjungan, Desa Pejagran, Desa Wonoroto, Desa Kesidan, Desa Kumpulsari, Desa Kaliwungukidul dan Desa Awu-awu. […]

Dukung Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Luncurkan Program Kampung Peramalan di Lamongan

Dukung Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Luncurkan Program Kampung Peramalan di Lamongan

Pilarpertanian – Dalam rangka meningkatkan produksi dan mendukung ketahanan pangan nasional, Kementerian Pertanian – Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melalui Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) meluncurkan program pengembangan Kampung Peramalan di Lamongan Provinsi Jawa Timur. Hal ini selaras dengan kebijakan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, yang terus memacu semua jajarannya untuk berkontribusi positif dalam meningkatkan […]

Kementan Pastikan Produksi Beras Nasional Tetap Aman

Kementan Pastikan Produksi Beras Nasional Tetap Aman

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan produksi beras dalam negeri dari berbagai daerah tetap akan memasok kebutuhan nasional. Kementan memprediksi, jumlah produksi pada awal tahun 2024, mulai dari Januari hingga Maret, masih akan memasok kebutuhan nasional. Sebut saja pada Januari 2024, dari seluruh daerah di Indonesia, diprediksi produksi padi berjumlah 1,6 jt ton-GKG. Lalu, pada […]

Buka Pelatihan Bio Input, Wamentan Dorong Pertanian Ramah Lingkungan

Buka Pelatihan Bio Input, Wamentan Dorong Pertanian Ramah Lingkungan

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi membuka Pelatihan Bio Input bagi Petani Program READSI di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (24/2/2024). Dalam kesempatan tersebut, Wamentan menyampaikan bahwa pelatihan seperti ini merupakan metode yang tepat, yang dapat menjangkau petani, penyuluh dan insan pertanian lainnya di seluruh Indonesia. […]

Luas Panen Terus Bertambah, Sumbawa NTB Surplus Beras

Luas Panen Terus Bertambah, Sumbawa NTB Surplus Beras

Pilarpertanian – Provinsi Nusa Tenggara Barat sudah masuk masa panen padi, salah satunya di Kabupaten Sumbawa yang memiliki 24 kecamatan dengan luas lahan sawah 54.918 ha saat ini sudah tiga belas Kecamatan yang sudah melakukan panen padi di bulan Januari dan Februari 2024 yakni Kec. Sumbawa, Unter Iwes, Pelabuhan Badas, Utan, Moyo Utara, Lunyuk, Utan, […]

Gelar Panen Raya, Kabupaten Maros Siap Banjiri Beras Pasar Nasional

Gelar Panen Raya, Kabupaten Maros Siap Banjiri Beras Pasar Nasional

Pilarpertanian – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) optimis dapat memenuhi kebutuhan beras di masa panen raya Februari 2024. Pasalnya, potensi luas lahan padi Kabupaten Maros yang tengah dipanen tahun ini mencapai 26.617 hektar dan diperkirakan mampu memperkuat ketahanan pangan lokal maupun nasional. Kepala Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Maros, Agustam mengatakan bahwa wilayah […]

Sulawesi Selatan Mulai Panen

Sulawesi Selatan Mulai Panen

Pilarpertanian – Provinsi Sulawesi Selatan melakukan panen raya padi tahun 2024 yang sudah dimulai bulan Januari sampai dengan bulan April mendatang. Dari data yang ada, pada bulan Januari Provinsi Sulawesi Selatan sudah panen dengan luas lahan 11 ribu hektar, lalu akan berlanjut ke bulan Februari 100 ribu hektar, dan di Maret 160 ribu hektar. Dari […]