Perkuat Swasembada, Mentan Amran Libatkan Warga Binaan Jadi Bagian Brigade Pangan

Perkuat Swasembada, Mentan Amran Libatkan Warga Binaan Jadi Bagian Brigade Pangan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Saat Memberikan Keterangan Pers di Kantor Pusat Kementerian, Jakarta.

Pilarpertanian - Dalam langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menjalin kolaborasi inovatif dengan melibatkan warga binaan pemasyarakatan (WBP). Melalui program Brigade Pangan, warga binaan yang sedang menjalani masa bebas bersyarat atau cuti menjelang kebebasan akan diberdayakan melalui pelatihan intensif di sektor pertanian modern.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk menciptakan ketahanan pangan yang inklusif dan berkelanjutan. Ia menyebutkan bahwa warga binaan yang menjalani bebas bersyarat akan dilibatkan dalam Brigade Pangan, yang merupakan program pertanian modern untuk mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dalam tiga tahun ke depan.

“Kita akan memanfaatkan kesempatan ini di Brigade Pangan untuk mengoptimalkan lahan yang ada dan memberdayakan warga binaan bebas bersyarat sehingga mereka bisa memiliki pendapatan langsung dan menciptakan lapangan kerja. Saya rasa ini langkah yang sangat baik,” ujar Mentan Amran di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Mentan Amran juga menegaskan pentingnya dukungan dari seluruh pihak terkait dalam merealisasikan program ini. “Kami minta para dirjen terkait untuk menindaklanjuti program ini dengan segera, “ tutup Mentan Amran.

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menegaskan bahwa kerja sama ini dirancang tidak hanya untuk memberikan pelatihan kepada warga binaan, tetapi juga mewujudkan ketahanan pangan.

“Kami mendapat banyak masukan dari Pak Mentan terkait program Kementan yang dapat melibatkan warga binaan. Selain itu, langkah ini juga menjadikan mereka bagian dari solusi untuk memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujar Agus Andrianto.

Kolaborasi ini berfokus pada pelatihan intensif pada komoditas padi, yang menjadi pendukung utama kebutuhan pangan nasional. Warga binaan akan ditempatkan di lokasi khusus selama satu hingga dua tahun untuk mendapatkan pelatihan modern, mulai dari pengelolaan lahan, penerapan teknologi pertanian, hingga pemasaran hasil panen.

Dengan pelatihan ini, warga binaan diharapkan dapat memberikan kontribusi langsung terhadap ketahanan pangan sekaligus memperoleh peluang rehabilitasi sosial dan ekonomi, menjadikan mereka lebih siap untuk kembali dan berkontribusi positif kepada masyarakat.

“Dengan peralatan modern, mereka akan mendapatkan penghasilan yang cukup. Selain itu, mereka juga dapat berbagi pengetahuan kepada teman-teman lainnya yang mungkin menggantikan posisi mereka sebagai warga yang menjalani bebas bersyarat,” tambah Agus Andrianto.(ND)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan