Pertanian Pinrang Makin Pesat, Produksi Padi Terus Meningkat

Pertanian Pinrang Makin Pesat, Produksi Padi Terus Meningkat
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Saat Melakukan Panen Raya di Kelompok Tani Massiddie, Desa Leppangang, Patampanua, Pinrang, Sulawesi Selatan.

Pilarpertanian - Pertanian Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, semakin berkembang. Itu terbukti dari capaian target produksi mereka yang diklaim melebihi target yang dicanangkan.

Bupati Pinrang, Irwan Hamid mengatakan bahwa produksi gabah di daerahnya menembus angka 30.501 ton GKP (Gabah Kering Panen), dengan produksi beras mencapai 17.567 ton.

“Sementara untuk luas baku sawahnya 48.811 hektare,” ujar Irwan disela-sela acara panen raya bersama Kelompok Tani (Poktan) Massiddie, Desa Leppangang, Kecamatan Patampanua, Pinrang, Sulawesi Selatan, Minggu (16/4).

Irwan mengatakan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), prognosa panen pada Januari-Maret adalah 5.296 hektare atau 5,96 persen dari setahun (88.905 hektare).

Turut hadir dalam kesempatan itu Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, serta para pemangku kepentingan di Kabupaten Pinrang dan Sulawesi Selatan.

Irwan mengapresiasi sinergi yang dibangun Kementerian Pertanian bersama kabupaten pimpinannya. Terutama mengenai transfer pengetahuan kepada para petani hingga bantuan infrastruktur pertanian.

“Para petani disini Alhamdulillah mengikuti musim cocok tanam yang disarankan pemerintah. Makanya selama kita mengikuti cocok tanam yang kita sampaikan, maka Insya Allah hasilnya akan pasti jauh lebih baik,” jelas dia.

“Termasuk bagaimana mengkombinasikan kearifan lokal, sebagaimana yang disampaikan Bapak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo),” lanjut Irwan.

Dalam kesempatan itu, Irwan juga menyinggung ihwal pentingnya keberadaan e-RDKK (Sistem Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok). Lewat sistem e-RDKK, kata dia, masalah ketepatan sasaran penyaluran pupuk bersubsidi bisa diminimalisir.

“Setelah adanya E-RDKK karena semakin mengurangi permainan permainan yang ada di tingkat bawah, saya kira ini program yang sangat bagus,” jelas Irwan.

Hal senada diungkapkan Menteri SYL. Dia bangga bahwa produksi pertanian di Kabupaten Pinrang semakin pesat. Daerah ini, kata SYL, menjadi salah satu penopang pertanian di Provinsi Sulawesi Selatan.

Dia lantas mengambil contoh areal panen yang menjadi lokasi kunjungannya di Desa Leppangang, Kecamatan Patampanua. Dalam satu hektare, Poktan Massidie mampu menghasilkan 8 ton padi dengan menggunakan varietas Inpari 32.

“Biaya produksinya 9,7 juta per hektare. Sementara harga gabahnya di kisaran Rp 5.900-Rp 6.000 per kilogram. Ini harus kita syukuri dan apresiasi,” jelas SYL.

Dalam kesempatan tersebut, SYL juga memaparkan ihwal gambaran pertanian nasional. Di mana luas baku sawah mencapai 7,46 juta hektare. Sementara untuk prognosa luas panen Januari-Maret 2023, sebagaimana dilansir BPS, mencapai 3,12 juta hektare.

“Atau 29,8 persen dari setahun (10,45 juta hektare),” jelas dia.

SYL berharap seluruh elemen masyarakat saling bahu-membahu membangun pertanian Indonesia. Dia optimistis bahwa ke depan, sektor pertanian nasional semakin prospektif.

“Liat bagaimana Kabupaten Pinrang. Kita harus apresiasi kepada para petani di sini. Mereka sudah berjuang, berjuang untuk terus menjaga kedaulatan pangan nasional,” tutup SYL.(BB)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan