Presiden Republik Namibia Apresiasi Indonesia Yang Mampu Swasembada Beras dan Ekspor Jagung

Presiden Republik Namibia Apresiasi Indonesia Yang Mampu Swasembada Beras dan Ekspor Jagung
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pilarpertanian - Pilar – Bangsa Indonesia dengan berbagai negara di Afrika memiliki kedekatan batin jika melirik dari sejarah masa lampau. Kedekatan itu sudah terbangun sejak masa pemerintahan Soekarno.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Melihat hal tersebut, tentunya kerjasama antara Indonesia dan berbagai negara Afrika diharapkan mampu berjalan dengan baik. Dengan perekonomian di benua Afrika yang terus tumbuh dan berkembang, tentu hal ini menjadi daya tarik bagi Indonesia untuk masuk ke pasar Afrika.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Presiden Republik Namibia, Hage Gottfried, salah satu negara di Afrika bagian selatan, melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Presiden Hage mengunjungi Indonesia dalam rangka peningkatan kerjasama dalam hal infrastruktur hingga pertanian. Kunjungan ini merupakan kunjungan pertama semenjak Presiden Hage Gottfried terpilih di tahun 2015.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Presiden Hage yang membawa beberapa delegasi termasuk Menteri yang membidangi Pertanian melihat kemampuan Indonesia menjaga ketersediaan pangan dalam negeri untuk memenuhi konsumsi rakyat Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebelum bertolak ke negaranya, Presiden Hage bertemu dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang melepas kepergian kembali ke negaranya dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Sabtu, (01/09/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Presiden Hage secara khusus mengapresiasi Indonesia yang mampu memenuhi pangan rakyatnya yang berjumlah 250 jiwa, sementara Namibia yang berpenduduk 2 juta jiwa masih impor dari negara lain. Selain itu Presiden Hage mengapresiasi Indonesia yang kini mampu swasembada beras dan mengekspor jagung dengan sistem pengairan di area persawahan yang baik tanpa terpengaruh musim.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kedepannya ada beberapa kerjasama yang akan ditindaklanjuti khususnya di bidang petanian. “Kita juga membangun kerjasama ke depan, yaitu bagaimana merubah lahan kering itu menjadi produktif, bagaimana mengangkat planting indeksnya dari satu menjadi dua kali, dari dua menjadi tiga kali”, ujar Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Presiden Hage tertarik akan pengembangan lahan kering di Indonesia. Menteri Amran sempat menyampaikan bahwa pemanfaatan teknologi pada lahan kering di Indonesia sudah melalui teknogi yang komprehensif dan berkelanjutan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sekarang kita membangun rain water harvesting technology, embung, sumur dalam, sumur dangkal kemudian small dam, mekanisasi pertanian dan bibit berkualitas”, terang Menteri Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Terkait bibit berkualitas, Menteri Amran akan menawarkan kepada Namibia untuk menggunakan bibit jagung dari Indonesia. Sebagai perbandingan, jagung yang ada Namibia memiliki produktivitas di angka 3 – 4 ton per ha sedangkan di Indonesia sudah ada yang mampu mencapai 10 ton per ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jagung kita sudah ada yang mencapai 10 ton, namanya NASA (Nakula Sadewa), mekanisasi dan teknologi pertanian, kita juga sharing. Insya Allah sinergi kita segera dengan mereka”, tutup Amran.(RS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan