Sektor Pertanian Melesat, Mentan Amran: Berkat Kebijakan Spektakuler Presiden Prabowo
Pilarpertanian - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa lonjakan capaian sektor pertanian sepanjang 2024–2025 merupakan bukti nyata efektivitas kebijakan spektakuler Presiden Prabowo Subianto yang berpihak kepada petani. Menurut Amran, arah kebijakan Presiden yang tegas dan berorientasi pada perbaikan regulasi telah menghasilkan peningkatan signifikan pada produksi pangan nasional.
“Menurut BPS, pada akhir tahun nanti, tepatnya 31 Desember, produksi padi kita diproyeksikan mencapai 34,7 juta ton. Artinya ada kenaikan 4,15 juta ton, dan ini tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Semua ini berkat kebijakan tegas Presiden Prabowo,” kata Mentan Amran dalam Forum Merdeka Barat (FMB) Komdigi pada Kamis (20/11/2025).
Mentan Amran menjelaskan bahwa Presiden Prabowo secara langsung memerintahkan perbaikan regulasi yang selama bertahun-tahun menghambat petani. Salah satu terobosan terbesar adalah pemangkasan aturan distribusi pupuk.
Sebelumnya, terdapat 145 regulasi yang mengatur pupuk. Hal ini menyebabkan lambatnya distribusi ke petani. Kini, setelah regulasi dipangkas, pupuk dapat didistribusikan langsung dari pabrik ke petani. Selain itu, pemerintah juga menambah volume pupuk bersubsidi dari alokasi awal, sekaligus menurunkan harganya.
“Harga pupuk subsidi turun 20 persen. Dulu petani mengeluh pupuk mahal dan langka. Sekarang tebusnya cukup pakai KTP, distribusi dipermudah, dan petani jauh lebih bahagia,” ungkap Mentan Amran.
Ia menambahkan bahwa hingga saat ini Presiden telah menerbitkan 19 Instruksi Presiden yang mendukung percepatan produksi, termasuk peningkatan jaringan irigasi hingga 2 juta hektare.
“Presiden selalu titip satu hal, bela rakyat kecil. Dan itu yang kami jalankan,” ujar Amran.
Tidak hanya regulasi, pemerintah juga memperkuat pengawasan terhadap pelaksanaan program. Termasuk mengungkap kasus pupuk palsu yang merugikan petani Rp3,2 triliun; menindak peredaran beras yang tidak sesuai mutu, berat, dan harga eceran tertinggi (HET); hingga memastikan tidak ada penyelewengan yang terjadi di internal Kementerian Pertanian (Kementan).
Mentan Amran menegaskan bahwa perbaikan dari hulu hingga hilir akan terus dilakukan, mulai dari percepatan distribusi sarana produksi hingga penindakan hukum. Untuk memastikan transparansi, ia membuka layanan pengaduan online langsung ke Menteri, memungkinkan keluhan petani ditangani cepat dan tanpa pungutan liar.
“Regulasi kami perbaiki, sarana prasarana diperbaiki, bahkan untuk memudahkan keluhan petani kami buka sistem online pengaduan kepada saya langsung dan kami respons. Dari laporan yang bentuk pidana laporkan ke kepolisian, yang butuh tindakan katakan bibit, alsintan, ditindaklanjuti selama ada sarana prasarana benih langsung dikirim, dan tidak ada pungli-pungli,“ terang Mentan Amran.
Hasil dari kebijakan Presiden Prabowo dan kolaborasi di sektor pertanian telah menunjukkan hasil. Mentan Amran memastikan stok pangan nasional dalam kondisi sangat aman. Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sempat menyentuh angka 4,2 juta ton, tertinggi dalam sejarah, dan saat ini berada di kisaran 3,8 juta ton dengan proyeksi tetap aman pada 3,2 juta ton hingga akhir tahun.
Dengan perbaikan regulasi yang masif, kemudahan akses sarpras, dan kebijakan presiden yang pro-petani, Mentan Amran optimistis Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mengulang capaian besar.
“Dengan dukungan penuh Presiden Prabowo dan kerja keras seluruh jajaran, Insya Allah tahun ini kita capai kembali swasembada pangan,” tegasnya.(PW)


