Siasat Lepas dari Penghambat Ekspor

Siasat Lepas dari Penghambat Ekspor
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pilarpertanian - Pilar – Serangan lalat buah di beberapa titik di Jawa Timur dan Bali telah merusak panen hingga 75-100%. “Hampir semua buah diserang seperti mangga, belimbing, jambu air, dan jambu getas. Tingkat serangan rata-rata 23%,” kata Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Prof. Dr. Dedi Nursyamsi, M.Agr.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lalat buah merupakan serangga perusak buah-buahan dan tanaman hortikultura lainnya yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas buah. Lalat buah juga menghambat perdagangan (trade barrier)antar negara karena apabila pada komoditas ekspor suatu produk terdapat telur lalat buah, maka produk tersebut ditolak.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal ini pernah terjadi pada paprika Indonesia yang akan diekspor ke Taiwan. “Kalau yang ini walau cuma ditemukan 1 telur lalat buah, maka produk buah negara asal ditolak. Bayangkan cuma satu telur berarti kurang dari 1% serangan,” kata Dedi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ada beberapa cara pengendalian lalat buah seperti penggunaan GA (Gibberelic Acid) yang membuat penampilan buah tidak matang sehingga lalat buah enggan meletakkan telur pada buah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Cara lain pelepasan serangga mandul agar reproduksi mereka terhambat. Tehnik lain di Australia penggunaan umpan beracun (foliage baiting) dan penyemprotan tanaman beserta buah dengan insektisida (coverspraying) dan attraktan (penarik hama).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Belakangan yang paling populer adalah metode attraktan (pemikat) yang mengendalikan lalat buah dengan 3 keuntungan yaitu mampu mendeteksi populasi, menarik lalat buah untuk kemudian dibunuh dengan perangkap, dan mengacaukan sifat seksual lalat buah dalam perkawinan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Metil eugenol merupakan senyawa kimia bersifat attraktan yang tidak meninggalkan residu dan dapat diaplikasikan pada areal luas karena bersifat menguap dengan daya jangkau ribuan meter tergantung pada kecepatan angin.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan demikian metil eugenol merupakan cara pengendalian ramah lingkungan. Daya tangkap senyawa ini juga bervariasi tergantung cuaca dan komoditas yang ditanam.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Beberapa penelitian menunjukkan metil eugenol menurunkan intensitas serangan lalat buah mangga sebesar 39-59%.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Attraktan metil eugenol asal dari tumbuhan memiliki daya tangkap yang lebih baik (491 ekor/perangkap/minggu) dibanding attraktan sintetis yang sudah beredar secara komersial di pasaran (315 ekor/perangkap/minggu).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Metil eugenol di alam terdapat pada tumbuhan Melaleuca (Melaleuca bracteata) dan Selasih (Ocimum spp).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Petani tinggal menyuling selasih dan melaleuca untuk mengambil minyak atsiri yang mengandung metil eugenol masing-masing 63% dan 80%,” kata Dedi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Metil eugenol sebagai attraktan telah diterapkan pada areal lahan rawa seluas 3 ha di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi . Perangkap dibuat dari botol plastik bekas kemasan air mineral (tanpa tutup). Sepertiga bagian atas botol dipotong, kemudian potongan dimasukkan ke botol bagian bawah dengan mulut botol berada di bagian dalam. Bagian depan dan belakang botol diikat dengan kawat agar mudah digantungkan. Pada bagian tengah botol diikatkan segumpal kapas yang ditetesi 2-4 ml metil eugenol, kemudian botol diisi air seperempat bagian (jangan sampai mengenai kapas).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan adanya air, lalat yang masuk ke dalam botol akan tenggelam dan mati. Perangkap dipasang agak miring agar air tidak tumpah. Dalam waktu satu minggu, perangkap ini dapat menangkap 90-230 ekor lalat buah jantan(TP).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan