Terus Bimtek Di Sragen, Kementan Canangkan Plupuh Sebagai Kecamatan Biosaka
Kegiatan Bimbingan Teknis Pembuatan Elisitor Biosaka dan Pencanangan Kecamatan Biosaka di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Terus Bimtek Di Sragen, Kementan Canangkan Plupuh Sebagai Kecamatan Biosaka

Pilarpertanian - Bimbingan teknis dan sosialisasi pembuatan Biosaka kembali dilaksanakan di Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, sekaligus pencanangan Kecamatan Plupuh sebagai Kecamatan Biosaka. Disiarkan secara langsung melalui Zoom dan Youtube Propaktani, tepatnya kelompok tani Ngestimulyo Desa Ngerombo Kecamatan Plupuh. Acara ini terselenggara atas kerja sama dari Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan Propaktani Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.


Dihadiri langsung oleh Kepala Balai Besar PPMBTPH, Warjito, Kecamatan Plupuh akan dicanangkan sebagai kecamatan Biosaka. Warjito mengungkapkan bahwa di Kabupaten Sragen, pengaplikasian Biosaka sudah hampir mencapai 400 hektar.


“Penerapan Biosaka dapat menekan penggunaan pupuk kimia sebesar 50%. Penggunaan pupuk kimia tanpa Biosaka pada pertanaman sekitar demplot menghasilkan pertumbuhan tanaman dan produksi yang lebih rendah dibandingkan jika dikombinasikan dengan penyemprotan Biosaka,” ungkap Warjito.


Apresiasi yang luar biasa disampaikan oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, atas penggunaan Biosaka yang sudah meluas di Kabupaten Sragen. Suwandi juga menghimbau untuk menjadikan Kabupaten Sragen sebagai contoh untuk daerah lainnya agar dapat mengaplikasikan Biosaka secara meluas.



“Kabupaten Sragen ini kemajuannya luar biasa dan sangat bagus. Banyak ilmu yang saya pelajari dari para petani Sragen. Kabupaten Sragen sudah terkenal dengan padi organiknya. Ini sebagai contoh atau modal tentang bagaimana pertanian organiknya bisa berkembang dengan baik. Tolong disebarluaskan informasi ini terutama tentang padi organik yang menggunakan Biosaka,” himbau Suwandi.


Selain itu, Suwandi mengungkapkan bahwa komunitas petani yang ada sudah menggunakan organik atau tanpa pupuk kimia sedikitpun dan sudah berjalan bertahun-tahun atau berkelanjutan.


“Yang harus dipelajari adalah bagaimana Kabupaten Sragen ini mewujudkan pertanian organik yang terus berkembang dengan penuh inovasi dan terobosan baru. Harap seluruh jajaran Tanaman Pangan, Dinas Provinsi dan seluruh petani terus mengevaluasi tentang hal tersebut,” kata Suwandi.


Suwandi mencanangkan Kecamatan Plupuh sebagai Kecamatan Biosaka. Pihaknya berharap agar naik lagi menjadikan Sragen sebagai Kabupaten Biosaka sebagaimana Kabupaten Bantul. Demikian juga agar Kabupaten lain bisa mengikuti jejak Kabupaten Sragen untuk penggunaan Biosaka.


“Luar biasa Kecamatan Plupuh ini sebagai kecamatan Biosaka. Saya harap kabupaten lain dapat melakukan hal yang sama dan melakukan praktek Biosaka dengan berkelanjutan,” harapnya.


Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sragen, Eka Rini Mumpuni Titi Lestari, memaparkan komoditas unggulan yang dikembangkan di Kabupaten Sragen antara lain, tanaman pangan berupa padi, jagung dan kedelai, tanaman hortikultura berupa aneka cabai, bawang merah, melon dan jeruk besar, serta tanaman perkebunan berupa tebu dan jambu mete.


“Untuk mewujudkan pertanian ramah lingkungan, perlu adanya penggunaan bahan alami sebagai input dan menyediakan bahan pengendali OPT yang efektif dan ramah lingkungan. Dengan demikian, hal tersebut dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan dalam usaha tani,” ujar Eka.


Eka mengungkapkan bahwa pengembangan Biosaka di Kabupaten Sragen terus dilakukan. Begitu pun pelatihan dan pengaplikasian Biosaka yang semakin meluas. “Pelatihan dan pengaplikasian Biosaka terus dilaksanakan di 20 Kecamatan Sragen pada pertemuan KTNA, Gapoktan dan Poktan serta pertemuan maupun rapat-rapat lainnya. Sosialisasi Biosaka pun ditingkatkan di berbagai media dan mengaktifkan media grup komunikasi Biosaka kabupaten,” ungkap Eka.


Perry Setiawan, selaku Pemuda Milenial Kelompok Tani Ngesti Mulyo, mengatakan bahwa pada dasarnya penggunaan Biosaka harus dilakukan dengan tekun untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. “Pertama kali pemakaian Biosaka, dengan penggunaan pupuk 25% terlihat bagus dari siklus pertumbuhannya yang terus menanjak naik. Karena terbiasa dengan organik, saat penggunaan pupuk 25% itu agensi hayatinya masih ada. Keuntungannya adalah ketika ada serangan hama, kita masih memiliki musuh alami,” kata Perry.


“Semakin hari semakin semangat untuk menggunakan Biosaka. Mari kita semua gunakan Biosaka. Semakin sering kita menggunakan Biosaka, penggunaan pupuk semakin sedikit dan semakin bagus bahkan Biosaka dapat meningkatkan keuntungan yang akan didapat,” tambahnya.


Sebagai praktisi dan penggagas Biosaka, Muhamad Ansar, berharap agar seluruh wilayah di Kabupaten Sragen dan seluruh wilayah Indonesia bisa menggunakan Biosaka. “Sudah banyak petani yang dapat menyemprotkan Biosaka hanya 2 tangki per hektar. Biosaka merupakan ilmu baru tetapi Biosaka sudah dilakukan sejak lama dan sudah dikampanyekan sejak tahun 2010. Biosaka sudah melalui proses yang panjang sehingga Biosaka dapat digunakan dengan aman,” ungkap Ansar.


Ansar menjelaskan bahwa Biosaka terbuat dari rumput karena rumput dapat tumbuh subur di tempat liar. Rumput dapat tumbuh dimana saja. “Inilah yang kita ambil dari pembuatan Biosaka, bagaimana rumput tersebut bisa beradaptasi dengan lingkungan sehingga bisa tumbuh subur sekalipun di tempat ekstrim,” jelas Ansar.


“Ini menjadi satu catatan bahwa Biosaka sudah diuji laboratorium dan beberapa uji lainnya. Karena Biosaka hanya terbuat dari rumput, Biosaka dapat memperkecil penggunaan pupuk kimia dan mengefisiensi biaya produksi sehingga pendapatan petani dapat meningkat,” tambahnya.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Harga Telur Ditingkat Peternak Stabil, Produksi Surplus, Pinsar : Kalo Begitu, Siapa Yang Bermain

Harga Telur Ditingkat Peternak Stabil, Produksi Surplus, Pinsar : Kalo Begitu, Siapa Yang Bermain

Pilarpertanian – Di tengah isu kenaikan harga telur di sejumlah daerah, para peternak menegaskan bahwa tidak ada kenaikan harga di tingkat peternak. Harga telur ditingkat peternak saat ini tetap stabil di angka Rp24.000 – Rp26.500 per kilogram, sesuai harga acuan pemerintah. Bahkan produksi nasional berada dalam kondisi surplus sehingga tidak ada alasan pasokan menjadi penyebab […]

Dewan Pers Prof. Komarudin : Tempo Terbukti Melanggar Kode Etik atas Pemberitaan Mentan Amran

Dewan Pers Prof. Komarudin : Tempo Terbukti Melanggar Kode Etik atas Pemberitaan Mentan Amran

Pilarpertanian – Ketua Dewan Pers, Prof. Komaruddin Hidayat, dalam pernyataan terbuka menegaskan bahwa Tempo telah terbukti melanggar Kode Etik Jurnalistik, Rabu (19/11/2025), sebagaimana disampaikan sesuai Pernyataan Penilaian dan Rekomendasi (PPR) Dewan Pers, dan atas putusan sela Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor 684/Pdt.G/2025/PN Jkt.Sel tanggal 17 November 2025. Penegasan ini kembali menguat setelah putusan sela Pengadilan […]

Tegas, Mentan Amran Tindak 115 Distributor Pupuk Subsidi Nakal

Tegas, Mentan Amran Tindak 115 Distributor Pupuk Subsidi Nakal

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali temukan para distributor pupuk nakal, yang berani menjual pupuk subsidi di atas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan. Dalam laporan mingguan pengawasan pupuk yang digelar setiap Jumat, Amran mengungkap adanya 115 distributor yang masih nekat bermain harga di atas HET. “Kami tindaklanjuti laporan dari seluruh […]

Sektor Pertanian Melesat, Mentan Amran: Berkat Kebijakan Spektakuler Presiden Prabowo

Sektor Pertanian Melesat, Mentan Amran: Berkat Kebijakan Spektakuler Presiden Prabowo

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa lonjakan capaian sektor pertanian sepanjang 2024–2025 merupakan bukti nyata efektivitas kebijakan spektakuler Presiden Prabowo Subianto yang berpihak kepada petani. Menurut Amran, arah kebijakan Presiden yang tegas dan berorientasi pada perbaikan regulasi telah menghasilkan peningkatan signifikan pada produksi pangan nasional. “Menurut BPS, pada akhir tahun nanti, tepatnya […]

Ketua Dewan Pers Prof Komarudin: Tempo Harus Meminta Maaf ke Mentan Amran

Ketua Dewan Pers Prof Komarudin: Tempo Harus Meminta Maaf ke Mentan Amran

Pilarpertanian – Ketua Dewan Pers, Prof. Komaruddin Hidayat, menegaskan bahwa Dewan Pers siap melanjutkan penyelesaian sengketa jurnalistik antara Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Tempo secara profesional, independen, dan sesuai ketentuan perundang-undangan. “Dewan Pers optimis masalah ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai mekanisme yang berlaku,” ujar Prof. Komaruddin dalam pernyataannya, Rabu (19/11/2025). Penegasan ini disampaikan […]

Ketua Dewan Pers Prof Komarudin: Tempo Harus Meminta Maaf ke Masyarakat Luas

Ketua Dewan Pers Prof Komarudin: Tempo Harus Meminta Maaf ke Masyarakat Luas

Pilarpertanian – Ketua Dewan Pers, Prof. Komaruddin Hidayat, menegaskan bahwa Tempo wajib menyampaikan permintaan maaf kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan kepada masyarakat luas, sebagaimana tercantum dalam Pernyataan Penilaian dan Rekomendasi (PPR) Dewan Pers Nomor 3/PPR-DP/VI/2025 serta diperkuat oleh Putusan Sela Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. “Dewan Pers optimis masalah ini dapat diselesaikan dengan baik […]

Bertemu Penyuluh, Mentan Amran: Prioritaskan Bantuan Bagi Petani Yang Membutuhkan

Bertemu Penyuluh, Mentan Amran: Prioritaskan Bantuan Bagi Petani Yang Membutuhkan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa seluruh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) wajib memastikan setiap bantuan dari pusat diprioritaskan untuk petani yang benar-benar membutuhkan, terutama petani gurem, petani berpendapatan rendah, dan petani yang masih tertinggal secara ekonomi. Ia menekankan bahwa penyuluh sebagai ujung tombak keberhasilan program pertanian di lapangan harus menjaga amanah, […]

Mentan Amran : Bantuan Alsintan Pemerintah itu Gratis, Tidak Boleh Dipungut Biaya

Mentan Amran : Bantuan Alsintan Pemerintah itu Gratis, Tidak Boleh Dipungut Biaya

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali mengungkap praktik nakal yang merugikan petani. Setelah menindak distributor pupuk nakal, kini Amran membongkar 31 kasus pungutan liar (pungli) dan penyalahgunaan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang seharusnya diberikan secara gratis kepada petani. “Dari ribuan bantuan alsintan yang kami salurkan, kami dapat laporan, masih ada […]

Penyuluh : Bantuan Alsintan Dinikmati Petani Hingga Wilayah Perbatasan Sebatik

Penyuluh : Bantuan Alsintan Dinikmati Petani Hingga Wilayah Perbatasan Sebatik

Pilarpertanian – Penyuluh Kalimantan Utara (Kaltara), Agung, melaporkan bahwa bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dari Kementerian Pertanian (Kementan) telah menjangkau wilayah terluar Indonesia, termasuk Pulau Sebatik, salah satu daerah di Kaltara yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Berkat bantuan tersebut, indeks pertanaman (IP) petani di Kaltara kini meningkat dari sebelumnya hanya IP 1 menjadi IP […]