Balittas Kembangkan Teknologi Budidaya Kenaf
Foto : Tanaman Kenaf Dikembangkan karena Berpotensi Memiliki Nilai Ekspor yang Cukup Tinggi.

Balittas Kembangkan Teknologi Budidaya Kenaf

Pilarpertanian - Kenaf (Hibiscus cannabinus) merupakan salah satu tanaman penghasil serat selain rosela dan yute. Serat tanaman Kenaf biasa digunakan untuk bahan pembuat karung goni, karpet, tali, geotekstil, dan kerajinan tangan. Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry melalui sambungan telepon menyampaikan, secara ekonomi, agribisnis tanaman kenaf memiliki prospek yang sangat bagus karena hampir semua bagian kenaf dapat digunakan untuk bahan baku berbagai industri.


“Untuk itu kenaf yang merupakan salah satu varietas andalan penghasil serat di Indonesia ini, berpotensi memiliki nilai ekspor yang cukup tinggi”, terang Fadjry.


“Penanaman kenaf di Indonesia, 99% ada di Lamongan, Jawa Timur. Balitbangtan melalui Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) yang berada di Malang, Jawa Timur telah lama melakukan penelitian dan pengembangan tanaman kenaf. Banyak teknologi terkait kenaf yang telah dihasilkan Balittas, antara lain berupa varietas unggul, pemupukan, dan sistem tanam”, lanjutnya.


Marjani, Peneliti senior Balittas mengatakan berdasarkan literatur, kenaf memiliki 129 nama atau sebutan. Istilah lain untuk kenaf adalah java jute, deccamp hemp, mesta, dan lain-lain. Di Indonesia, kenaf bersama yute dan rosela disebut tanaman serat karung. Di India dan Bangladesh, kenaf dan rosela secara bersama-sama disebut dengan mesta.



“Sementara International Jute Organization (IJO) menyebut kenaf, rosela dan yute serta kerabatnya dengan sebutan Jute and allied,” kata Marjani saat menjadi pembicara Webinar Serat Alam bertema Back to Natural Fiber: Kenaf for a Better Life & Sustainable yang digelar Balittas pada Selasa (30/6/2020).


Menurut Marjani, kenaf secara ekonomi memiliki prospek yang sangat bagus sebagai basis agribisnis. Hampir semua bagian kenaf mulai serat, daun, kayu, maupun biji bisa menjadi bahan baku berbagai industri. Serat kenaf dapat dimanfaatkan untuk karung, pulp/kertas, geo-tekstil, oil-biosorb, interior mobil, fiberboard, tekstil, karpet, kerajinan, dan biofuel. Daun kenaf bisa untuk pakan ternak. Kayunya untuk hardboard, bahan bakar, dan tea-bag. Sementara bijinya mengandung asam oleat dan linoneat tinggi.


Saat ini, penghasil utama kenaf bersama jute dan rosela adalah India. Sementara perkembangan budidaya kenaf di Indonesa semakin menurun. Luas areal lima tahun terakhir tinggal 500-1000 hektare (ha). Hal tersebut utamanya karena lahan untuk kenaf harus berkompetisi dengan tanaman pangan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Balittas mengarahkan teknologi pengembangan kenaf di lahan-lahan sub optimal, seperti lahan kering, lahan PMK, lahan gambut, lahan pasang surut, dan lahan banjir.


“Saat ini Balittas sudah memiliki teknologi yang dapat diterapkan di lahan-lahan marjinal. Diharapkan di lahan marjinal yang mungkin komoditas lain tidak produktif, budidaya kenaf bisa maju untuk meningkatkan pendapatan petani,” ungkap Marjani.


Balittas hingga saat ini telah menghasilkan banyak varietas unggul kenaf. Modal utama perakitan varietas, terang Marjani, adalah keragaman genetik kenaf dan sejenisnya. Sebelum tahun 1989, Balittas memiliki sekitar 250 aksesi. Sejak menjadi anggota International Jute Organization (IJO) pada 1989, meningkat menjadi sekitar 1600-an aksesi.


“Dari sekian banyak plasma nuftah, Balittas telah melakukan evaluasi plasma nuftah yang bisa beradaptasi terhadap cekaman biotik dan abiotik di lahan marjinal. Dari hasil evaluasi telah dihasilkan varietas kenaf yang tahan kering, tahan genangan, tahan banjir, dan lain-lain,” terangnya.


Balittas telah menghasilkan 13 varietas unggul kenaf yang dihasilkan seperti Balittas antara lain KR 9, KR 11, KR 12, KR 14, KR 15, Kenafindo 1 dan Kenafindo 2. Varietas Kenafindo 1 yang dirilis pada 2017 memiliki umur dalam (Basic Vegetative Phase/BVP = 75 hari) dengan potensi hasil serat 4,5-5 ton/ha dan produksi biji 700-800 kg/ha. Varietas Kenafindo 1 sesuai untuk lahan sawah, lahan banjir, dan lahan kering. Varietas Kenafindo 2 yang dirilis pada 2017 memiliki umur dalam (BVP=70 hari) dengan potensi hasil serat 4,5-5 ton/ha dan produksi biji 800-1.000 kg/ha. Kenafindo 2 sesuai untuk lahan irigasi, lahan kering, dan lahan banjir.


Sementara varietas KR 15 yang dirilis pada 2017 memiliki umur dalam (BVP 80 hari), dengan potensi hasil serat 4,5-5 ton/ha dan produksi biji 800-900 kg/ha. KR 15 sesuai untuk lahan masam, lahan irigasi, lahan kering dan lahan banjir. Varietas ini telah dilisensi oleh PT Global Agrotek Nusantara.


Marjani memaparkan bahwa Balittas memiliki teknologi pemupukan yang dosisnya disesuaikan untuk lahan bonorowo, lahan irigasi, lahan kering, lahan rawa lebak dan lahan PMK. Teknik pemupukannya yaitu pupuk P2O2 dan K2O diberikan sebagai pupuk dasar. Selanjutnya 1/3 bagian pupuk N diberikan pada umur 10 hari setelah tanam (Hst), 2/3 pupuk N diberikan pada umur 30-35 Hst.


Balittas juga mengembangkan teknologi tumpangsari jagung/kenaf untuk meningkatkan pendapatan petani. Kenaf ditanam diantara dua baris jagung setelah pembumbunan jagung pada umur 15-20 Hst. “Memang hasil jagung tereduksi 10-15% dan hasil kenaf tereduksi 20-25%, tapi pendapatan petani meningkat cukup banyak sebesar 30-40% dibandingkan monokultur,” ungkap Marjani.


Webinar Serat Alam ini juga menghadirkan Arini Hidayati Jamil (Peneliti Balittas), Adila Afandi (Direktur PT. Altis Indonesia), Johan Yang (Executive Vice President PT Polymindo Permata) dan Euis Saedah (Ketua Dewan Serat Indonesia). Webinar yang dimoderatori oleh peneliti Balittas, Nurindah ini dihadiri sekitar 500 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia.(RS)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Pilarpertanian – Kabar gembira sedang menghampiri para petani Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti halnya wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, Provinsi NTT mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Penambahannya pun terbilang signifikan. Merujuk pada Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024, penambahan kuota pupuk bersubsidi Provinsi NTT hampir dua kali lipat, yaitu sebesar 91,91 persen. Dari alokasi awal sebesar 69,358 […]

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Para petani di wilayah Papua Selatan menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi yang diperjuangkan Menteri Andi Amran Sulaiman hingga 28 triliun. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Pemprov Papua Selatan, Paino mengatakan bahwa tambahan tersebut adalah kabar baik yang selama ini ditunggu-tunggu para petani. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri […]

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pilarpertanian – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani melalui tambahan alokasi pupuk subsidi adalah langkah yang sangat tepat mengingat selama ini pupuk adalah penunjang utama dalam meningkatkan produksi. Diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian berhasil menambah alokasi pupuk hingga 100 persen yaitu sebesar […]

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan optimalisasi lahan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung. Langkah ini diambil demi mengejar percepatan tanam sehingga panen yang sebelumnya hanya satu kali, bisa menjadi dua hingga tiga kali setahun. Hingga saat ini, optimalisasi lahan di wilayah Lampung menunjukkan perkembangan positif. Progress yang tergolong cepat tersebut tak bisa […]

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Pilarpertanian – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi nasional yang mencapai Rp28 triliun. Dengan adanya penambahan ini, produktivitas pangan Provinsi Riau dapat turut meningkat. Pemprov pun akan segera menindaklanjuti ini di lapangan. “Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau akan segera menindaklanjuti dengan melakukan penyusunan rancangan alokasi per kabupaten/kota […]

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pilarpertanian – Para petani di Jawa Tengah bersyukur atas perjuangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang berhasil menambah alokasi pupuk subsidi hingga 28 triliun. Sebab dengan tambahan tersebut, petani dapat memaksimalkan percepatan tanam terutama dalam mewujudkan Indonesia swasembada. “Para petani di Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas perjuangan Bapak Mentan yang menambah alokasi pupuk […]