Covid-19, Tak Halangi Penyuluh Kostratani Susukan Dampingi Panen Raya

Covid-19, Tak Halangi Penyuluh Kostratani Susukan Dampingi Panen Raya
Foto : Poktan Sri Ganggong bersama Kostratani Susukan melakukan Ubinan di lahan pertanian Susukan, Cirebon.

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Upaya bersama antara petani, penyuluh dan peneliti pertanian dalam mengelola usaha tani sesuai SOP yang tepat terlihat pada panen raya padi Varietas Ciherang di Kelompoktani (Poktan) Sri Ganggong, Desa Jatianom, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon seluas 4 hektare (ha) dari potensi 23 ha, di tengah merebaknya pandemi Covid-19 Selasa (7/4). Hasil panen per ha pada musim tanam ini mencapai 10.4 ton GKP per ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Capaian panen yang luar biasa!” kata Adam Munasip Penyuluh Kostratani Susukan yang dipimpin Sumarto. Adam Munasip dan Sumarto membuktikan bahwa para penyuluh pertanian tidak surut semangatnya dalam mendampingi petani binaan untuk panen raya di wilayahnya. Mereka berupaya melaksanakan seruan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang digemakan tiada henti oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dedi Nursyamsi melalui telekonferensi Agriculture War Room (AWR) agar menjaga roda pembangunan pertanian tetap bergerak.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sektor yang lain mungkin terhenti dengan adanya Covid-19, namun sektor pangan harus tetap berjalan, karena seluruh rakyat Indonesia membutuhkan pangan,” tutur Dedi Nursyamsi, Jumat (3/4).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pemilihan varietas Padi Ciherang karena memiliki produktivitas tinggi, tahan terhadap serangan hama penyakit seperti wereng cokelat biotipe 2 dan cukup tahan biotipe 3, serta tahan hawar daun bakteri strain III dan IV,“ kata Adam Munasip.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lahan milik Poktan Sri Ganggong merupakan lahan sawah irigasi dataran rendah sampai 500 mdpl. Oleh penyuluh dan BPTP Jawa Barat, mereka diajarkan teknik budidaya padi sistem Jajar Legowo dan pemupukan berimbang 3 phonska dengan dosis 100 kg/ha pada saat umur 45 – 50 HST untuk pembentukan sari pati yang sempurna juga mendukung hasil panen raya yang mencapai 10.4 ton GKP per ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penggunaan Combine Harvester saat panen raya selain mempercepat proses panen, juga disinyalir menangkal penyebaran Covid-19. Interaksi orang di lahan ketika panen dapat diminimalisir. Petani merasakan alsintan sangat bermanfaat bagi usaha pertaniannya, ditambah lagi aktivitasnya dapat dimonitor dan didokumentasikan menggunakan teknologi Drone dan IT yang terhubung ke Kostratani Susukan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Saat pandemi Covid-19 ini melanda berbagai daerah, SYL mengharapkan penggunaan alsintan untuk menjaga jarak petani yang berkerja di sawah serta memimalkan interaksi dengan banyak orang. Hal senada juga sering disosialisasikan Prof. Dedi Nursyamsi, untuk mencegah peyebaran Covid-19 dengan tetap bekerja sesuai protokol pencegahan Covid-19, jaga jarak satu sama lainnya, mengurangi kerumunan orang, serta berjemur pagi hari sambil berkerja di lahan pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Para penyuluh pusat harus tetap menghimbau penyuluh di daerah yang semangat mendampingi petani binaannya dengan tetap mengikuti protokol pencegahan Covid-19, jaga jarak aman, pakai masker, dan selalu menjaga kebersihan tangan serta kesehatan,“ tegas Dr. Lely Nuryati selaku Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian. (OIR)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan