Dua Bulan Terakhir di 2019, Ekspor Pertanian Meningkat Tajam

Dua Bulan Terakhir di 2019, Ekspor Pertanian Meningkat Tajam
Foto: Menteri Pertanian SYL dengan Terobosan GraTiEks.

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Sesuai arahan Presiden Djoko Widodo bahwa ekspor dan investasi merupakan motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga harus ditangani secara serius. Untuk membumikan arahan Presiden tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) yang dikomandoi oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) membuat terobosan baru dalam mendorong ekspor produk pertanian, yang dikenal dengan Gerakan Peningkatan Ekspor Pertanian Tiga Kali Lipat (GraTiEks).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Melalui terobosan ini diharapkan dalam 5 tahun ke depan, secara bertahap ekspor produk pertanian meningkat tiga kali lipat dari sekarang. Ditengah lesunya ekspor Indonesia, justru terobosan yang dibuat Menteri SYL telah menunjukkan hasil yang sangat membanggakan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal ini terlihat dalam dua bulan terakhir (November dan Desember 2019) ekspor produk pertanian meningkat tajam. Volume dan nilai ekspor produk pertanian selama dua bulan tersebut meningkat masing-masing 8,66% dan 10,90% dibandingkan pada periode November-Desember 2018, yaitu dari 7,73 juta ton menjadi 8,40 juta ton; dan dari US$ 4,67 Miliar menjadi US$ 5,18 Miliar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada periode tersebut, surplus neraca perdagangan produk pertanian Indonesia juga meningkat 34,72% dibanding tahun 2018, yaitu dari US$ 1,44 Miliar menjadi US$ 1,95 Miliar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada tahun yang sama (2019), kinerja ekspor produk pertanian dalam dua bulan terakhir (November dan Desember) juga lebih baik dibanding bulan sebelumnya. Hal ini tampak pada November 2019 volume dan nilai ekspor produk pertanian meningkat masing-masing 7,35% dan 4,53% terhadap Oktober 2019. Bahkan pada Desember 2019 volume dan nilainya meningkat masing-masing 10,44% dan 19,56% terhadap November 2019; dan meningkat masing-masing 18,56% dan 24,98% terhadap Oktober 2019.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Surplus neraca perdagangan produk pertanian juga meningkat tajam pada Desember 2019, yaitu 24,52% terhadap November 2019, dan meningkat 61,45% terhadap Oktober 2019. Peningkatan ekspor dan surplus perdagangan produk pertanian dalam dua bulan terakhir ini tentunya tidak terlepas dari dorongan kuat Kementan dibawah Menteri SYL untuk menggerakkan ekspor produk pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Namun demikian, sampai saat ini ekspor produk pertanian masih didominasi oleh produk perkebunan. Dari nilai ekspor produksi pertanian selama tahun 2019 sebesar US$ 24,97 Miliar, hampir 95% berasal dari perkebunan, dan masing-masing hanya 2,83% dari peternakan, 1,73% dari produk hortikultura dan sisanya 0,55% dari produk pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk meningkatkan peran sektor pertanian ke depan dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional dan mewujudkan target peningkatan ekspor tiga kali lipat, berbagai upaya dilakukan, seperti mengidentifikasi dan mendorong produksi dalam negeri berpotensi ekspor, meningkatkan peran swasta/investor dan kebijakan mempermudah proses ekspor, perbaikan sistem layanan karantina, peningkatan efisiensi biaya produksi dan daya saing melalui pengembangan pertanian berbasis IT.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selanjutnya, juga melakukan diplomasi untuk memperluas jenis komoditas dan tujuan pasar ekspor ke negara-negara baru. (OIR)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan