Ketua KTNA Dukung Terobosan Kementan Kembangkan Pangan Pokok dan Lokal
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Ketua KTNA Dukung Terobosan Kementan Kembangkan Pangan Pokok dan Lokal

Pilarpertanian - Strategi jitu Kementerian Pertanian (Kementan) untuk tetap memenuhi kebutuhan pangan di tengah Pandemi Covid-19 diakui Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan Nasional (KTNA) Winarno Tohir. Program pengembangan pangan pokok dan lokal yang menjadi strategi penyediaan pangan dinilai sangat sesuai dengan kondisi sekarang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Memang saat ini kondisi negara sedang sulit, namun saya yakin pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian bisa melakukan terobosan-terobosan penting untuk upaya pencapaian kebutuhan pangan,” demikian ujar Winarno di Jakarta, Senin (1/6/2020).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Seperti diketahui Mentan Syahrul Yasin Limpo melakukan berbagai upaya pemenuhan ketersediaan pangan pokok seperti dengan mulai menggerakkan percepatan tanam padi intensifikasi, pengembangan lahan kering, juga rawa, penguatan cadangan pangan. Bahkan disosialisasikan luas saat ini pengembangan pangan lokal untuk diversifikasi pangan. Dengan demikian tidak bertumpu pada beras, tapi juga pangan lokal lainnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami menyadari kebijakan selama ini lebih bertumpu pada komoditas utama seperti padi, jagung, kedelai. Sekarang saatnya kita juga memikirkan komoditas non strategis lainnya. Iya pangan lokal, sedangkan pangan beras tetap lanjut digencarkan,” beber Winarno.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurutnya, pengembangan pangan pokok dan lokal tersebut dipastikan dapat diwujudkan di berbagai daerah. Sebab Indonesia memiliki potensi besar pangan lokalnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita bangkitkan dan gerakkan lagi. Ada komoditas pangan lokal yang mudah ditanam bahkan bisa dilakukan di pekarangan seperti seperti singkong, ubi jalar, jagung lokal, sorgum, talas, ganyong, gadung, gembili, umbi garut, porang, hanjeli, hotong, sukun, pisang, sagu, labu kuning dan lainnya,” jelas Winarno.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menjelaskan pengembangan pangan lokal sebagai pangan alternatif merupakan pengejewantahan semangat Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa penyediaan pangan harga mati harus tersedia untuk rakyat dan petani harus eksis di tengah goncangan ekonomi dan khususnya pandemi corona. Mentan Syahrul telah menghimbau para kepala daerah yakni Gubernur, Wali Kota dan Bupati agar fokus mengembangkan pangan pokok dan lokal sesuai dengan keunggulan komparatif wilayah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Langkah ini telah direspon cukup baik oleh beberapa Bupati dengan menyediakan lahan-lahan yang belum termanfaatkan untuk ditanam dengan pangan lokal. Demikian halnya Kementerian Pertanian memberikan dukungan fasilitasi kepada beberapa wilayah,” kata Suwandi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Karenanya, Suwandi menyebutkan selain pangan pokok beras, juga dikembangkan pangan lokal. Kegiatannya yakni melalui ekstensifikasi, budidaya, pasca panen dan pemasaran hasil.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kementan menyediakan fasilitasi permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pendampingan,” tuturnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Suwandi menuturkan, langkah kongkretnya yakni di tahun 2020 ini Kementan mengalokasikan bantuan budidaya pangan lokal seperti sorgum, ubi kayu, ubi jalar, kacang ijo, jagung, dan lainnya. Ada bantuan sarana produksi untuk ubi kayu 11.175 ha, ubi jalar seluas 365 ha, sorgum 3.000 ha, untuk jagung sudah banyak dikembangkan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kementan juga mengembangkan sagu dan lainnya. Kegiatannya aspek hulu, budidaya dan hilir serta kemitraannya. Kuncinya ada di demand side, sehingga pendekatannya market driven, kita olah berbagai pangan lokal dengan menu menu ala milenial sekarang. Berbagai ubi, sorgum, jagung disamping untuk konsumsi sendiri, juga agar bisa hadir di restoran, supermarket dan lainnya. Mari kita konsumsi pangan lokal, hasil para petani sendiri.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pengembangan pangan lokal ini diyakini mampu memberikan kontribusi positif bagi perkuatan ketahanan pangan nasional,” tutur Suwandi.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Tidak Benar Harga Beras Probolinggo Naik Karena Puso

Tidak Benar Harga Beras Probolinggo Naik Karena Puso

Pilarpertanian – Menanggapi pemberitaan di salah satu media, yang mengetengahkan isu kenaikan harga beras di Probolinggo yang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) diakibatkan oleh gagal panen (Puso), maka hasil konfirmasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Prov. Jatim dan Kepala Balai Proteksi TPH Prov. Jatim tidak demikian adanya. Dalam konteks ini, DPKP Prov. Jawa […]

7.000 Petani Pandeglang Antusias Ikuti Sekolah Lapang Pembuatan Biosaka

7.000 Petani Pandeglang Antusias Ikuti Sekolah Lapang Pembuatan Biosaka

Pilarpertanian – Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menggencarkan pengaplikasian Elisitor Biosaka untuk mewujudkan pertanian ramah lingkungan mendapat sambutan antusias dari petani hampir di seluruh wilayah Indonesia, salah satunya petani Kabupaten Pandeglang. Pasalnya, Elisitor Biosaka dapat menekan penggunaan pupuk kimia, biaya, hama penyakit dan mampu menyuburkan lahan serta tanaman sehingga petani tak lagi bertumpu pada pupuk […]

Tingkatkan Kompetensi Petani Sumatera Barat, Kementan Bersinergi dengan Komisi IV DPR RI Lakukan Bimtek Biosaka

Tingkatkan Kompetensi Petani Sumatera Barat, Kementan Bersinergi dengan Komisi IV DPR RI Lakukan Bimtek Biosaka

Pilarpertanian – Ketersediaan pupuk anorganik akhir-akhir ini mengalami penurunan sehingga memicu peningkatan harga pupuk di lapangan.  Masalah tersebut menjadi motivasi untuk menciptakan berbagai inovasi agar kebutuhan tanaman terhadap nutrisi dalam bentuk pupuk dapat tercukupi. Salah satu inovasi yang saat ini telah banyak diadopsi dan membumi adalah pemanfaatan bahan-bahan tanaman baik rerumputan maupun tanaman lainnya sebagai sumber […]

Kementan Sigap Menyelamatkan Pertanaman Padi di Indramayu

Kementan Sigap Menyelamatkan Pertanaman Padi di Indramayu

Pilarpertanian – Saat ini di Kabupaten Indramayu telah memasuki puncak musim kemarau dan mengalami hari tanpa hujan selama 60 hari, diperparah lagi dengan fenomena El Nino yang memang telah diprediksi oleh BMKG sebelumnya. Hal ini tentu saja sangat berdampak pada subsektor tanaman pangan khususnya padi, karena merupakan tanaman semusim yang sangat rentan terhadap cekaman (kekurangan/kelebihan) […]

Upaya Adaptasi Petani Grobogan Menghadapi Kekeringan

Upaya Adaptasi Petani Grobogan Menghadapi Kekeringan

Pilarpertanian – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis peluang terjadinya fenomena El Nino pada tahun 2023 sebesar 80% dengan level lemah hingga moderat. Fenomena El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan yang parah untuk wilayah Indonesia dan berdampak pada sektor pertanian khususnya subsektor tanaman pangan. Hal tersebut berpotensi menurunkan produksi tanaman pangan, sehingga perlu […]

Mentan SYL Lepas Ekspor Kacang Hijau 1.000 Ton ke Cina, Bukti Pertanian Indonesia Tangguh

Mentan SYL Lepas Ekspor Kacang Hijau 1.000 Ton ke Cina, Bukti Pertanian Indonesia Tangguh

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melepas ekspor kacang hijau tujuan negara Cina sebanyak 1.000 ton. Ekspor ini merupakan salah satu bukti bahwa sektor pertanian Indonesia saat ini tangguh meskipun dihadapkan tantangan global seperti El Nino sehingga perlu juga didorong hingga peningkatan hilirisasi kacang hijau guna memberikan nilai tambah pada perekonomian nasional. […]

Kadis Pertanian Sukoharjo : Demplot Biosaka Jagung Produksi Naik, Hemat Pupuk 50-75 Persen

Kadis Pertanian Sukoharjo : Demplot Biosaka Jagung Produksi Naik, Hemat Pupuk 50-75 Persen

Pilarpertanian – Bukti nyata elisitor Biosaka kembali dirasakan petani di Kabupaten Sukoharjo, hari ini di Desa Krajan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo (25/8/23) dilakukan panen jagung di lokasi demplot aplikasi Biosaka dengan hasil sangat bagus. Melalui daring, Bambang Pamuji, Plt Kepala Balai BPPMBTPH menyampaikan bahwa hari ini merupakan bukti dari sekian bukti atau ratusan bukti yang […]

Gerak Cepat Adaptasi Perubahan Iklim di Lampung, Kementan Sosialisasikan EWS Sipantara

Gerak Cepat Adaptasi Perubahan Iklim di Lampung, Kementan Sosialisasikan EWS Sipantara

Pilarpertanian – Setelah resmi diluncurkan pada 15 Agustus 2023 lalu, aplikasi Sistem Peringatan Dini dan Pengelolaan Tanam Hortikultura Strategis (EWS Sipantara) terus disosialisasikan, terutama di lokasi penyangga cabai dan bawang merah nasional. “EWS Sipantara sangat penting untuk segera disosialisasikan, terutama untuk adaptasi kondisi El Nino saat ini. Saya menugaskan tim untuk melakukan sosialisasi dan pendampingan […]

Gelar Munas V, ABMI Dituntut Jaga Keseimbangan Produksi dan Harga Bawang Merah

Gelar Munas V, ABMI Dituntut Jaga Keseimbangan Produksi dan Harga Bawang Merah

Pilarpertanian – Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) selama 2 hari (26-27/8) menggelar Munas V di Hotel Novotel Semarang dalam rangka konsolidasi sekaligus pemilihan pengurus baru. Sejak berdiri tahun Mei 2003 silam, jaringan ABMI kini telah merambah di 40 kabupaten/kota dan 9 provinsi sentra produksi bawang merah seluruh Indonesia. Tak pelak kiprah dan keberadaan ABMI menjadi […]