Menteri Amran Saksikan Banjir Jagung di Tuban

Menteri Amran Saksikan Banjir Jagung di Tuban
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kembali turun ke lapangan guna menyaksikan langsung panen jagung di berbagai daerah sentra produksi. Kali ini, Jumat (15/2), Menteri Amran menyaksikan banjir jagung di Kabupaten Tuban, Jawa Timur sekaligus melakukan panen raya di Desa Talun, Kecamatan Montong.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tuban saat ini banjir jagung. Luas panennya 50 ribu hektar. Total produksinya 400 sampai 500 ribu ton. Artinya ada 1,5 juta ton. Ini baru Tuban produksi di Bulan Februari. Sekarang jagung sudah tersedia di petani, bahkan dalam waktu dekat, kita ekspor jagung,” demikian ditegaskan Menteri Amran saat menyaksikan panen raya yang dihadiri Bupati Tuban, Fathul Huda, Asisten Deputi Sekretariat Kabinet, Ida Dwi Nilasari, Asisten Deputi Kemenko Perekonomian, Ilyas Payong dan lebih dari 10 ribu petani Tuban dan sekitarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Amran menuturkan pada tahun 2018, Indonesia mengekspor jagung 380 ribu ton. Di tahun ini ekspor ditargetkan lebih tinggi lagi yakni 500 ribu ton yang diproduksi dari daerah sentra seperti Gorontalo, Jawa Timur, NTB dan Sulsel.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Untuk harga jagung saat ini bervariasi, tergantung wilayah, beberapa daerah di harga Rp 3.500 per kilogram. Kami sudah dapat laporan, Sumatera sudah panen, Sulawesi, Jawa Timur dan Jawa Tengah juga sudah panen,” tuturnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Berangkat dari banjir dan melimpahnya produksi jagung saat ini, pada kegiatan di Tuban Menteri Amran membuat kesepakatan bersama antara Kementerian Pertanian (Kementan)-Pemerintah Daerah Tuban-Bulog-peternak-petani yang bertujuan untuk stabilisasi pasokan dan harga jagung di tingkat petani dan peternak sehingga rantai distribusi terpotong menjadi efisien. Juga dilakukan transaksi jual beli jagung petani yang dibeli oleh Bulog secara tunai sebanyak 100 ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kesepakatan ini, kami ingin sinergikan peternak dengan petani jagung. Yang di tengahnya ada Bulog. Pemerintah hadir, sehingga dua-duanya untung. Petani untung, peternak tersenyum, juga pengusahanya untung,” ujar Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, Bupati Tuban, Fathul Huda menegaskan program dan bantuan Kementan telah memberikan dampak besar terhadap kemajuan budidaya jagung di Tuban yakni sebagai penghasil jagung nomor satu di Provinsi Jawa Timur. Realisasi luas tanam jagung 2018 di Tuban mencapai 113.290 ha dari target hanya 109 ha, sehingga produksi jagung di Tuban saat ini sangat melimpah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini adalah keberhasilan luar biasa, berkat kunjungan Bapak Menteri Pertanian ke Tuban selama empat tahun berturut-turut dan perhatian dari Bapak Presiden Jokowi. Kita wajib bersyukur. Kita wajib pertahankan Tuban, sebagai nomor satu penghasil jagung,” tegas Fathul.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Wantono (47), salah seorang Penyuluh Pertanian sekaligus petani jagung, Grabakan, Tuban mengungkapkan Tuban salah satu sentra produksi jagung di Jawa Timur dan saat ini petani di Tuban sedang melangsungkan panen raya jagung. Karenanya, ia meminta baik pemerintah daerah maupun pusat agar tidak mengadakan impor jagung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jika ada impor, petani kecil atau gurem sangat merasakan dampak negatifnya. Kemudian, pihak-pihak yang inginkan impor jagung, silahkan berhubungan dengan pemerintah daerah, khususnya Tuban untuk menanyakan stok jagung,” ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kalau musim panen saat ini, seperti di Kabupaten Tuban, sangat banyak stok jagung. Silahkan datang ke sini (Tuban -red), daripada impor, biaya angkutnya mahal dan sangat menyengsarakan petani. Impor masuk, harga jagung hancur, petani rugi,” pintanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada kegiatan ini pun, Menteri Amran memberikan bantuan untuk peternak dan petani di Tuban meliputi alat pengering jagung (vertical dryer – red) kapasitas 10 ton/8 jam sebanyak 20 unit, traktor roda 4 sebanyak 10 unit, traktor roda 2 sebanyak 19 unit, cultivator 5 unit, pompa air 31 unit, alat panen besar (combine harveater – red) 5 unit dan benih jagung hibrida untuk lahan 20 ribu ha.(OBN)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan