Panen Perdana Bawang Putih di Wonosobo

Panen Perdana Bawang Putih di Wonosobo
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Upaya Kementerian Pertanian membangkitkan kembali bawang putih menuju swasembada 2021 terus berlanjut. Setidaknya, sepanjang tahun 2018 telah tertanam bawang putih seluas 8 ribu hektar. Luasan tersebut meningkat 4 kali lipat dibanding periode tahun-tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tercatat, di tahun 2017 lalu luas panen bawang putih tercatat hanya 2.146 Hektar. Salah satu bekas sentra bawang putih yang kini kembali bangkit adalah Kabupaten Wonosobo di lereng Gunung Sindoro, Prau, Sumbing dan Kembang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi, mengapresiasi upaya importir, dinas dan petani Wonosobo membangkitkan penanaman bawang putih.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kementan punya program unik dan keren. Importir yang biasanya berdagang dan impor, sekarang malah bahu membahu dengan petani tanam di dalam negeri melalui kemitraan”, ujar Suwandi saat melakukan Panen Perdana bawang putih kerjasama kelompoktani dengan importir di Pagerejo Kertek Wonosobo, Sabtu (23/2).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Suwandi berharap agar Kabupaten Wonosobo bisa mendukung swasembada 2021. Sebab memiliki lokasi yang cocok, tanahnya subur dan hasilnya bagus. Dengan varietas lokal, hasil panennya bisa mencapai 12 hingga 14 ton per hektar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini bagus. APBN 2019 kami alokasikan 50 hektar. Saya targetkan 1.000 hektar tertanam di Wonosobo,” ucapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Suwandi menegaskan seluruh hasil panen bawang putih di Indonesia tahun 2019 hingga 2020 masih akan difokuskan untuk benih. Pihaknya memperkirakan, tahun 2019 secara nasional akan ditanam bawang putih minimal 25 ribu hektar, terdiri APBN sebesar 10.425 hektar, wajib tanam importir 8.000 hektar dan sisanya dari investor dan swadaya masyarakat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tahun 2021 kita targetkan mampu tanam 100 ribu hektar sehingga swasembada benar-benar terwujud, baik konsumsi maupun benih. Ini proses mengembalikan kejayaan bawang putih nasional kita. Ini kerja hebat yang perlu keterlibatan semua pihak,” tegas dia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bupati Wonosobo, Eko Purnomo, yang ikut dalam acara panen perdana menyambut baik program swasembada bawang putih yang dicanangkan pemerintah. Eko menyebut wilayahnya memiliki potensi lahan yang cocok untuk bawang putih seluas 3.750 ha namun belum dikelola optimal.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Faktanya dulu Wonosobo dikenal sebagai sentra besar bawang putih, banyak ditanam varietas lokal Lengkong Kuning. Pusatnya di Kecamatan Kertek, Garung, Kalikajar, Sapuran dan Watumalang. Seperti halnya nasib sentra lain, gara-gara impor besar-besaran lambat laun bawang putih Wonosobo jadi tenggelam,” tutur Eko.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Terimakasih kepada para importir yang sudah bermitra dengan petani Wonosobo sehingga bawang putih bisa kembali bangkit,” pintanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Eko, tidak mudah meyakinkan petani untuk mau tanam lagi bawang putih. Namun sejak ada program kemitraan dengan importir sekarang mulai menggeliat lagi. Sementara ini sudah ada 380 hektar oleh 11 importir dan akan terus meluas.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Panen hari ini seluas 50 hektar varietas lumbu kuning, hasilnya bagus sekali. Petani senang dan makin semangat tanam bawang putih,” akuinya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Wakil Direksi PT Maju Makmur Jaya Kurnia, Finan, mengaku bangga dengan petani Wonosobo yang semangat menanam bawang putih. Pihaknya berharap kemitraan ini bisa menjadi contoh, dan bisa diperluas lagi di masa-masa berikutnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami sebagai pelaku usaha siap mengikuti aturan dan program pemerintah,” kata dia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Agus, Ketua Kelompoktani Peta Mutiara, bersyukur bisa bermitra dengan importir. Sebab bisa kembali menanam bawang putih lagi dengan produksi dan pasar yang terjamin.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Program ini bagus, kami minta Pemerintah lebih ketat lagi dalam pengawasan benih bermutu supaya petani tidak dirugikan,” beber Agus.(RS).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan