Pemberdayaan SDM Percepat Pembangunan Pertanian Kab. Lampung Timur

Pemberdayaan SDM Percepat Pembangunan Pertanian Kab. Lampung Timur
Foto : Kepala PPMKP Ciawi Bogor BPPSDMP Kementerian Pertanian, Yusral Tahir, saat mengunjungi Lampung Timur, Lampung.

Pilarpertanian - Sektor pertanian Indonesia pernah mencapai masa keemasan dengan swasembada pangan. Keberhasilan tersebut terjadi setelah pemerintah melakukan pemberdayaan petani dan penyuluh.

Hal tersebut disampaikan Kepala PPMKP Ciawi Bogor BPPSDMP Kementerian Pertanian, Yusral Tahir, saat mengunjungi Lampung Timur, Lampung, Rabu(16/9).

“Sejarah mencatat jika kita pernah mencapai swasembada pangan. Keberhasilan itu terjadi karena pemerintah melakukan pemberdayaan petani dan penyuluh di Tanah Air. Dampaknya luar biasa, karena produksi meningkat terus. Dan akhirnya pada tahun 1984 kita bisa swasembada,” katanya.

Menurut Yusral Tahir, hal itu membuktikan jika kebangkitan pertanian harus diawali dari kebangkitan SDM, yaitu petani, penyuluh, petani milenial, poktan dan gapoktan.

Senada dengan Kepala PPMKP Ciawi, Abdul Roni Angkat, Kepala Bapeltan Lampung juga menegaskan jika penyuluh memiliki peran yang luar biasa dalam pertanian.

“Penyuluh pernah berhasil mengubah mindset para petani. Dahulu, petani tidak mau pakai pupuk. Tapi dengan pendekatan penyuluh, petani jadi mau menggunakan pupuk. Dan itu menjadi awal keberhasilan kita menggenjot pertanian. Meningkatkan produksi pertanian,” ulasnya.

Langkah sukses tersebut menginspirasi Kementan untuk kembali meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan juga kompetensi penyuluh serta petani. Caranya, dengan memperkuat Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) menjadi Kostratani.

“Inti dari gerakan Kostratani adalah pemberdayaan BPP. Apa yang diberdayakan? Yaitu fisik bangunan dan juga kelengkapan IT seperti komputer dan jaringan IT. Penyuluh yang ada di BPP juga kita berdayakan agar kemampuan dan pengetahuannya meningkat,” tutur Roni.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan kehadiran Kostratani sangat penting untuk membantu peningkatan produksi.

“Karena, Kostratani akan mengawal program-program utama Kementan. Dengan Kostratani, BPP akan melaporkan perkembangan pertanian secara periodik dan kita bisa memantaunya langsung dari AWR di Kementerian Pertanian” jelasnya.

David Aris Wandi, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Lampung Timur mengatakan, “kami akan terus ikut serta memberdayakan BPP dalam mendorong dan mendampingi petani untuk melakukan percepatan olah tanah, sehingga LTT akan mencapai target yang diinginkan. Kami juga terus mendorong agar petani tetap semangat tidak menyerah dengan adanya OPT karena Kabupaten sebagai salah satu kabupaten penyangga pangan Provinsi Lampung”.(ND)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan