Potensi Tanaman Sorgum Sebagai Sumber Pangan, Pakan dan Bioenergi
Foto : Tanaman Sorgum Berpotensi Mengantisipasi Dampak Perubahan Iklim Global Karena Memiliki Daya Adaptasi Luas.

Potensi Tanaman Sorgum Sebagai Sumber Pangan, Pakan dan Bioenergi

Pilarpertanian - Peningkatan suhu global berpotensi mempengaruhi produksi pertanian sehingga berdampak pada kemampuan dunia dalam memenuhi kebutuhan pangan. Strategi adaptasi yang paling mendesak dilakukan adalah menanam varietas yang memiliki daya adaptasi tinggi, khususnya terhadap berbagai cekaman biotik dan abiotik. Salah satunya, tanaman sorgum.


Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Gorontalo, Amin Nur mengatakan perubahan iklim merupakan hal yang alami karena adanya keragaman proses kosmologi dan geologi. Dampak utama dari perubahan iklim global adalah peningkatan kandungan CO2, peningkatan suhu, dan perubahan iklim lokal yang berkaitan dengan anomali Iklim (banjir, kering, angin).


“Hal ini akan berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi tanaman,” kata Amin dalam Bincang Inovasi Seri Pangan Lokal pada Kamis (17/9/2020).


Lebih lanjut Amin menerangkan bahwa sorgum merupakan tanaman asli Afrika Timur di wilayah Abessinia, Ethiopia, dan sekitarnya, yang kemudian menyebar ke seluruh dunia. Indonesia sudah menanam sorgum sejak awal abad ke-4. Namun, Indonesia tidak tercantum pada daftar negara produsen sorgum FAO.



Sorgum merupakan tanaman dari family Graminae. Di Indonesia, sorgum lebih dikenal sebagai tanaman serealia dari golongan C4. “Jadi sorgum memiliki tanaman biomassa tinggi dan di dalam siklus hidupnya tidak membutuhkan naungan karena membutuhkan sinar matahari penuh,” lanjutnya.


Tanaman sorgum berpotensi untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim global karena memiliki daya adaptasi luas khususnya daerah marginal dan lahan kering serta tidak memerlukan input yang tinggi.


Sorgum juga memiliki produksi biji dan biomassa jauh lebih tinggi dibanding tanaman tebu dan serealia lain. Kebutuhan air untuk tanaman sorgum hanya 1/3 dari tebu dan 1/2 dari jagung. Sorgum juga memerlukan pupuk relatif lebih sedikit dan pemeliharaannya lebih mudah. Selain itu, umur panen sorgum lebih cepat 100 – 110 Hst (Hari Setelah Tanam) dan sekali tanam dapat diratun 2 – 3 dalam setahun.


Menurut Amin, sorgum merupakan tanaman serealia potensial karena semua bagian tanaman memiliki nilai ekonomi. Biji sorgum dapat menjadi sumber pangan karena memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi dan sebagai subtitusi tepung terigu untuk berbagai produk olahan roti dan kue.


Senada, Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry pada sebuah acara di Bogor beberapa waktu yang lalu juga menyatakan bahwa sorgum merupakan komoditas yang dapat dimanfaatkan untuk pangan, pakan dan energi. “Kalau kita bisa mengembangkan lebih jauh, saya pikir kebutuhan pangan dan pakan bisa kita penuhi dari sorgum,” ujarnya.


Fadjry juga menegaskan, Balitbangtan kedepan akan terus mengembangkan sorgum sesuai kebutuhan untuk pangan, pakan, dan energi.


“Jika ingin dijadikan pakan, maka proteinnya ditingkatkan. Kalau butuh bioetanolnya, kita bisa tingkatkan lagi brix-nya. Kita juga bisa modifikasi apa-apa saja yang dibutuhkan untuk pangan nantinya,” sebut Fadjry.


Daun dan batang sorgum merupakan sumber pakan berfungsi meningkatkan bobot hewan ternak serta meningkatkan produksi daging dan susu. Batang sorgum yang manis merupakan sumber bioetanol, gula cair, gula kristal dan produk lain tergantung jenis usaha yang akan dikembangkan.


“BPTP Gorontalo sudah menghasilkan gula dalam bentuk padat dan ini masih berproses. Kami juga sedang membuat gula semut,” kata Amin.


Sorgum merupakan sumber pangan potensial karena memiliki biji 40-100 gram/malai. Rata – rata produksi biji 6.36 ton/hektare (ha) dengan potensi biji bisa mencapai 8-9 ton/ha. Berat batang sorgum 400-800 gram/batang bisa dijadikan sebagai sumber pakan dan fuel. Menurut Amin, varietas terbaru dari Badan Litbang Pertanian yaitu Bioguma 1, Bioguma 2 dan Bioguma 3 biomassanya mencapai 45-50 ton/ha.


Dari batang sorgum bisa didapatkan nira antara 0,10 – 0,15 liter/batang atau 7.143 – 10.714 liter/ha dengan kandungan gula Brix 12-17%. Kandungan gula brix pada tanaman sorgum ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan.


“Ketika kita memanen tanaman sorgum saat musim hujan, volume niranya meningkat tapi gula brixnya menurun. Namun saat memanen pada musim kemarau, kandungan gula brixnya bisa mencapai 17%,” kata Amin.


Ampas batang bisa diolah menjadi silase untuk pakan ternak. Seratnya juga bisa diolah menjadi etanol dengan bantuan enzim dengan potensi 4.286 – 6.428 liter/ha etanol atau gula cair.


Tanaman sorgum juga berpotensi untuk mengoptimalisasi pemanfaatan lahan kering, lahan marginal dan lahan yang tidak diusahakan, serta menambah pendapatan petani. “Tanaman ini luar biasa bandel. Di Gorontalo, kami menanam tanaman sorgum di bekas tanah timbunan bercampur batu. Sampai sekarang pertumbuhannya sangat luar biasa,” terangnya.


Pada kesempatan tersebut, Amin memaparkan permasalahan/tantangan pengembangan tanaman sorgum di Indonesia antara lain jaminan pasar belum pasti; produktivitas dan produksi masih rendah; benih dalam jumlah besar masih terbatas; dan peralatan pasca panen belum banyak di tingkat petani. Selain itu, produk olahan sorgum belum banyak dikenal masyarakat dan industri tepung skala UMKM di daerah sentra belum terbentuk sehingga daya saing produk sorgum masih rendah.


Dalam pengembangan sorgum di Indonesia, perlu didorong petani milenial/penyuluh/praktisi dalam berusaha tani sorgum dan selalu berfikir inovatif serta penuh inspirasi. “Kita harus mengubah pola pikir, tidak selalu berpikir dimana saya pasarkan, dan siapa yang menampung. Namun, selalu berpikir dengan menuangkan ide-ide kreatif untuk menciptakan pasar dan berkelanjutan,” tuturnya.


Pengembangan tanaman sorgum juga memerlukan identifikasi lokasi sesuai syarat pertumbuhan dan petani yang mau dan mampu melakukan; menciptakan varietas sorgum unggul baru adaptif pada lingkungan suboptimal termasuk penyediaan sumber benih tanaman sorgum; koordinasi kegiatan/roadmap pengembangan jangka pendek, menengah dan panjang; pengembangan integratif hulu – hilirisasi, khususnya terkait dengan produk dan pasar; menjalin kerjasama kemitraan sistem ABGM (Academician – Business – Community – Government – Media) dan membangun model flagship.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Dorong Transformasi Agribisnis, Kementan Gelar Workshop on Development and Growth the Farmers Economic Institutions

Dorong Transformasi Agribisnis, Kementan Gelar Workshop on Development and Growth the Farmers Economic Institutions

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) sukses menyelenggarakan Workshop on Development and Growth the Farmers Economic Institutions yang digelar pada 29-30 Juli 2025 secara online. Kegiatan ini menjadi forum strategis dalam memperkuat Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) untuk mendorong transformasi agribisnis yang inklusif, berkelanjutan, dan […]

Temui Presiden Prabowo, Mentan Amran Pastikan Kondisi Pangan Aman

Temui Presiden Prabowo, Mentan Amran Pastikan Kondisi Pangan Aman

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melaporkan perkembangan sektor pertanian nasional kepada Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan terbatas di Istana Negara, Rabu (30/7/2025). Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo meminta update menyeluruh, mulai dari produksi hingga distribusi pangan. “Hari ini kami dipanggil Bapak Presiden. Beliau menanyakan pangan, produksi beras, sarana produksi seperti pupuk, benih, […]

Mentan Apresiasi Kapolda Riau Bongkar Praktek Beras Oplos

Mentan Apresiasi Kapolda Riau Bongkar Praktek Beras Oplos

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengapresiasi keberhasilan jajaran Polda Riau dalam mengungkap kasus pengoplosan untuk dijadikan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog dan beras premium di Jalan Sail, Kelurahan Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. Dalam kasus ini, polisi menyita 9 ton beras oplosan dari seorang pengusaha atau distributor lokal berinisial […]

Mulai dari Limbah Kotoran Sapi, Sudaryono Bongkar Cara RI Bebas Impor Susu dan Daging

Mulai dari Limbah Kotoran Sapi, Sudaryono Bongkar Cara RI Bebas Impor Susu dan Daging

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono meresmikan sekaligus meninjau langsung fasilitas biogas PT Greenfields Dairy Indonesia (Greenfields Indonesia) di peternakan keduanya yang berlokasi di Blitar, Jawa Timur, Rabu (30/7/2025). Dalam kunjungan tersebut, Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini menegaskan pentingnya pemanfaatan limbah ternak sapi menjadi energi terbarukan atau biogas, serta penguatan […]

Harga Pupuk Dunia Menggila, Ini Jawaban Sudaryono yang Bikin Petani Indonesia Lega

Harga Pupuk Dunia Menggila, Ini Jawaban Sudaryono yang Bikin Petani Indonesia Lega

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyampaikan bahwa pemerintah mengambil langkah strategis dan berani dalam menjamin ketersediaan pupuk subsidi di tengah lonjakan harga pupuk non-subsidi di pasaran global. Pernyataan ini menanggapi kekhawatiran para petani atas tingginya biaya produksi akibat harga pupuk yang semakin tidak terkendali akibat beberapa faktor yang terjadi di sejumlah negara yang […]

Mentan Amran Ajak Generasi Muda HIPMI Garap Hilirisasi Pertanian

Mentan Amran Ajak Generasi Muda HIPMI Garap Hilirisasi Pertanian

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian mendorong percepatan hilirisasi pertanian khususnya komoditas perkebunan sebagai langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah produk, membuka lapangan kerja luas, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Berdasarkan perhitungan investasi dan proyeksi pengembangan industri hilir, sebanyak 8,6 juta tenaga kerja dapat terserap dari sektor budidaya hingga pengolahan hasil perkebunan. “Coba bayangkan jika kita lakukan […]

Pertanian Disegani, Mentan Kanada Berkunjung Pertama Kali ke Indonesia

Pertanian Disegani, Mentan Kanada Berkunjung Pertama Kali ke Indonesia

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, menerima kunjungan Menteri Pertanian dan Pangan Kanada, Heath MacDonald, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan. Ini adalah perjalanan internasional pertama Heath MacDonald sebagai Menteri Pertanian dan Pangan Kanada, dan Indonesia menjadi tujuan pertamanya. Kunjungan ini menegaskan posisi Indonesia sebagai mitra strategis yang disegani […]

Setelah Beras, Mentan Amran Fokus Peningkatan Produksi dan Hilirisasi Komoditas Perkebunan

Setelah Beras, Mentan Amran Fokus Peningkatan Produksi dan Hilirisasi Komoditas Perkebunan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan strategi lanjutan pembangunan pertanian nasional yang kini mulai berfokus pada hilirisasi komoditas perkebunan. Hal ini ia sampaikan saat menjadi pembicara pada Rapat Koordinasi Pembangunan Daerah (Rakordal) Triwulan II Tahun 2025 yang digelar Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan tema “Penguatan Ketahanan Pangan di DIY melalui Transformasi dan […]

Kementan Terjunkan HMI, IMM, IPNU, PII dan KAMMI Belajar Brigade Pangan di Kalteng dan Kalsel

Kementan Terjunkan HMI, IMM, IPNU, PII dan KAMMI Belajar Brigade Pangan di Kalteng dan Kalsel

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggenjot pembentukan Brigade Pangan yang merupakan program strategis Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam mempercepat mewujudkan swasembada pangan nasional melalui penerapan teknologi modern dan melibatkan generasi muda. Karena itu, Badan Pengembangan Penyuluhan dan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan turun bersama organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan yaitu HMI, IMM, IPNU, PII dan […]