Produksi Melimpah, Kementan Dorong Ekspor Jagung Dari Sulteng

Produksi Melimpah, Kementan Dorong Ekspor Jagung Dari Sulteng
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pilarpertanian - Pilar – Sulawesi Tengah sangat potensial untuk ekspor jagung, selain untuk memenuhi kebutuhan domestik. Demikian dikatakan Staf Ahli Mentri Pertanian Bidang Perdagangan Mat Syukur pada acara Fokus Group Discussion (FGD) dengan topik “Upaya Meningkatkan Produksi Jagung Dalam Rangka Mendorong Ekspor dan Pemenuhan Kebutuhan Domestik Belajar Dari Pengalaman Tojo Una-una di Hotel Santika, Palu, Selasa (27/8/2018)
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mat Syukur menambahkan bahwa ekspor jagung dari Sulteng sudah dimulai dari Pelabuhan Ampana, Kabupaten Tojo Una-una (Touna). “Bahkan ekspor jagung dari Gorontalo sebagian berasal dari Sulteng, terutama dari Kabupaten Buol”, ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sejak Januari 2018, Touna telah melakukan ekspor enam kali melalui Pelabuhan Matangisi langsung ke Filipina, total sebesar 14.000 ton. Awal Juli lalu saja, dari pelabuhan tersebut ekspor jagung mencapai 3.900 ton dan kembali mengekspor 5.000 ton pada Agustus ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menteri Pertanian Amran Sulaiman pada akhir Juli lalu bahkan sempat berkunjung ke Kabupaten Touna untuk memastikan kantor Karantina Pertanian hadir dan proaktif melayani ekspor tanpa perlu jauh-jauh ke Palu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur PT Seger Agro Nusantara Nurulhaqi Asri mengatakan bahwa permintaan jagung dari negara tetangga luar biasa besarnya, terutama Filipina. “Untuk memenuhi permintaan Filipina saja kita kerepotan sehingga produksi jagung nasional mutlak harus ditingkatkan. Balai Karantina Pertanian Sulteng juga sangat membantu proses perizinan yang cepat”, ujar Nurulhaqi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Sulteng Trie Iriany Lamakampali mengatakan bahwa luas tanam dan produksi jagung di Sulteng meningkat terus sejak 2015-2018. Tahun 2018 Sulteng mampu memproduksi jagung sekitar 380.650 ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Trie menambahkan bahwa peningkatan produksi jagung tidak lepas dari dukungan Kementan yaitu melalui program Upaya Khusus Padi Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sejak 2014, Kementan memberikan bantuan alsintan berupa traktor roda dua dan roda empat, benih, dan pupuk. “Demikian pula pendampingan dari Balitbangtan berupa penggunaan varietas unggul baru, cara tanam, pemupukan, dan lain-lain. Hal ini cukup signifikan berkontribusi dalam peningkatan produksi jagung,” ujar Trie.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Touna M.Nur Rahmat mengatakan Pemerintah Daerah Touna sudah membangun pelabuhan dan mengembangkan budaya masyarakat bertanam jagung. Ini merupakan faktor pengungkit tumbuhnya ekspor jagung di Touna”, ungkap M.Nur Rahmat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurutnya, program “tiada hari tanpa tanam jagung” dan “tiada hari tanpa panen jagung” itu sangat menguntungkan untuk petani dan mendorong ekspor”, ujar M.Nur.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian sekaligus penanggungjawab Upsus Sulteng Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa potensi lahan untuk pengembangan jagung di Sulteng sangat luas, terutama di lahan kering seperti di bawah tegakan pohon kelapa, tegalan, dan ladang. “Demikian juga curah hujan bulanan di Sulteng sekitar 100-200 mm/bulan ideal untuk pertumbuhan dan kualitas jagung”, kata Dedi.(RS).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan