Stabilkan Harga Pangan, Mentan dan Mendag Kompak Sidak Pasar

Stabilkan Harga Pangan, Mentan dan Mendag Kompak Sidak Pasar
Foto : Mentan dan Mendag Saat Sidak ke Pasar

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Menteri Pertanian(Mentan) Syahrul Yasin Limpo bersama Menteri Perdagangan(Mendag) Agus Suparmanto melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Raya Senen, Jakarta Pusat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sidak ini bertujuan guna mengecek stok dan harga pangan sehingga pemerintah secepat mungkin menstabilkan harga.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Syahrul mengungkapkan bersama dengan Mendag, berkomitmen untuk mengurus kepentingan negara terutama terkait dengan kebutuhan pangan 267 juta rakyat Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pasokan pangan harus selalu tersedia dengan harga yang wajar menguntungkan petani, pedagang dan konsumen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita turun melihat langsung di pasar ini akan isu yang berkembang terhadap kenaikan bawang putih dan cabai. Kami juga langsung cek kenaikan atau turunnya harga beras, telur dan daging. Kita cek langsung ini terkait dengan supply chain pasokan dan ketersediaan, distribusi dan lain-lain,” katanya di tengah Sidak.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Syahrul menjelaskan, jika kenaikan beberapa bahan pangan khususnya di daerah Jawa salah satunya cabai ini disebabkan karena musim kemarau panjang di tahun sebelumnya sehingga mengakibatkan penanaman juga terlambat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan begitu, pasokan cabai untuk pulau Jawa didatangkan dari pulau Sulawesi dan Kalimantan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Di Kalimantan dan Sulawesi ini sementara panen. Oleh karena itu, supply di daerah ini yang akan didatangkan ke sini. Kami sudah lapor ke Menteri Perdagangan, ini persoalan yang ada pada bagaimana transportasi laut kita tingkatkan menjadi transportasi udara dan Kami sudah sepakat untuk bicarakan dengan Menteri Perhubungan dan yang lain-lain untuk bisa memfasilitasi itu,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu, Syahrul mengakui memang ada gejolak harga karena terjadi kekhawatiran antara pedagang dan lain-lain. Namun demikian, dalam hitungan dan mapping yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) dan sudah dilaporkan ke Mendag, hal tersebut ternyata masih bisa disikapi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jadi, jika kenaikan yang ada masih dalam bentuk yang normal, artinya belum ada loncatan yang harus mengagetkan,” tegasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita punya rem, kalau naiknya pada sekian persen itu masih tingkat normal. Kita cuma monitoring kalau naiknya sudah sedikit melonjak seperti cabai, kita dekatkan pasar yang kita miliki untuk masuk. Artinya bahan bakunya kami dekat kan, tadi itu sudah didekatkan dengan harga yang cukup berbeda,” pinta Syahrul.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada kesempatan itu, Mendag Agus Suparmanto mengatakan jika Sidak yang dilakukan ini untuk melihat langsung kestabilan harga dan pasokan pasokan pangan sehingga persediaannya dapat dipastikan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Harga ini cukup stabil walaupun ada kenaikan sedikit. Untuk itu kami berkunjung bersama-sama dengan bapak Mentan,” ucapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Buktinya, Agus menegaskan jika saat ini ayam berkisar di harga Rp. 30.000 ribu/kg, bawang putih Rp. 45.000/kg, cabai keriting Rp. 75.000/kg, cabai rawit merah Rp. 100.000/kg, daging sapi berkisar Rp. 110.000 hingga 115.000/kg dan harga telur Rp. 21.000/kg.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Untuk harga beras juga masih stabil. Beras premium Rp 12.000 sampai Rp 14.000 per kilogram, beras ketan Rp 16.000 per kilogram. Sementara medium dikisaran Rp 9.000 sampai Rp 10.000 per kilogram. Stok dan pasokan cukup, semua dari dalam negeri, sehingga tidak ada dari impor,” tegasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di sisi lain, Agus menambahkan jika pihaknya sudah sepakat untuk kesamaan data dengan Menteri Pertanian. Dalan Sidak ini sama-sama untuk sinergi hitungan pasokan dan lapangan masih ada.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita ini harus menciptakan iklim usaha yang sejuk makanya ini kita antisipasi dengan kondisi-kondisi yang sekarang ini,” pungkasnya.(DYN)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan