BKP Kementan Bahas Masalah Pangan dan Gizi Bersama FAO dan WFP

BKP Kementan Bahas Masalah Pangan dan Gizi Bersama FAO dan WFP
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pilarpertanian - Pilar – Pembangunan pertanian sangat penting dalam mencukupi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat, karena itu Food Agriculture Organization (FAO) dan World Food Programme (WFP) mendorong pemerintah menyusun kebijakan dan peran Kementerian Pertanian dalam pembangunan gizi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami menyambut baik ide tersebut. Kementerian Pertanian memiliki banyak program bermanfaat untuk mendorong pembangunan pangan dan gizi,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, saat menerima kunjungan perwakilan FAO dan WFP, diruang kerjanya, Senin (16/7/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam kesempatan tersebut, Agung menjelaskan, Kementan memiliki kegiatan yang bertujuan memperkokoh ketahanan pangan dan memperbaiki gizi keluarga, diantaranya Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL/Home Garden) dan Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (BEKERJA).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kunjungan Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste yang baru, Stephen Rudgard, serta perwakilan WFP, Saidamon Bodamaev adalah untuk memperkuat kerjasama dalam program pangan dan gizi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam pertemuan ini juga dibahas rencana keterlibatan FAO dalam peringatan Hari Pangan se-Dunia (HPS)/World Food Day yang akan dilaksanakan Oktober 2018 di Provinsi Kalimantan Selatan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Terkait dengan tema HPS yaitu “Zero Hunger”, FAO mengharapkan masukan mengenai isu spesifik yang perlu diangkat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menanggapi hal tersebut, Agung mengusulkan isu pemanfaatan lahan, termasuk pada lahan rawa/lahan lebak dan pasang surut (swamp area), untuk ketahanan pangan serta isu ekspor pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Apa yang saya usulkan itu sangat penting, mengingat terdapat lahan lebak dan pasang surut/lahan rawa di Kalimantan, dan potensinya sangat besar dimanfaatkan untuk ketahanan pangan,” jelas Agung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu, Agung menyampaikan, kerja sama FAO dan WFP dengan Kementeria/Lembaga terkait di Pemerintah Indonesia berupa Food Security Monitoring Bulletin, sudah cukup baik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Namun demikian menurut Agung, untuk memberikan manfaat yang lebih banyak perlu mendapat banyak masukan untuk penyempurnaannya. Untuk itu, Buletin ini juga perlu disampaikan kepada seluruh Unit Kerja di Kementan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Saat ini isu yang dibahas dalam Buletin meliputi: Iklim dan Cuaca, Ketahanan Pangan, serta Fokus Khusus yang membahas masalah pangan dan gizi sesuai isu aktual di Indonesia saat ini. (RS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan