Jaga Pasokan dan Harga, Kementan Terus Dorong Pengembangan Olahan Aneka Cabai
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Jaga Pasokan dan Harga, Kementan Terus Dorong Pengembangan Olahan Aneka Cabai

Pilarpertanian - Pilar – Salah satu program fokus Kementerian Pertanian (Kementan) yakni membangun kawasan cabai di daerah sentra guna meningkatkan produksi dan stabilisasi harga. Hal ini penting karena cabai sebagai salah satu komoditas hortikultura yang sensitif terkenal penyebab inflasi di Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Faktanya, harga cabai mudah melambung terutama pada hari raya keagamaan. Sebaliknya pada saat musim panen raya harga cabai menjadi rendah sehingga petani enggan melakukan panen cabai karena tidak sesuai dengan biaya produksi yang dikeluarkan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sesuai arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, untuk itulah diperlukan sentuhan pengolahan cabai sebagai solusi jangka panjang,” demikian dikemukan Direktur Jenderal Hortikuktura, Suwandi, di Jakarta, Selasa (11/12/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut dia, peningkatan nilai tambah dan daya saing produk hortikultura cukup menjanjikan. Cabai segar yang dikembangkan menjadi produk olahan menjanjikan para petani untuk selalu menanam cabai di daerah tanpa kekhawatiran harga.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Salah satu daerah yang siap untuk mengimplemetasikan program ini yaitu Kabupaten Pati. “Sebagai sentra cabai siap mendukung olahan cabai melalui pengembangan kawasan cabai yang difasilitasi Kementan,” ujar Suwandi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Perlu diketahui, pada tahun 2018, Direktorat Jenderal Hortikultura telah memfasilitasi sarana pengolahan cabai kepada kelompok tani atau kelompok wanita tani di Kabupaten Pati melalui dana APBN 2018.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian setempat, tercatat produksi cabai pada tahun 2017 sebanyak 33.310 ton. Diperkirakan produksi cabai tahun 2018 naik sebanyak 33.450 ton dengan luas panen 449 ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sentra produksi cabai Kabupaten Pati tersebar di kecamatan Jaken, Jakenan, Pucakwangi dan Wadarijaksa. Panen raya cabai terjadi pada Februari – Maret dan bulan Oktober – November. Harga cabai tingkat petani berkisar antara Rp 8.000 – 13.000 per kg.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di Kabupaten Pati, terdapat kelompok tani binaan Kementan yang tidak hanya bergerak di aspek budidaya, tetapi juga hingga pengolahan. Yakni Kelompok Wanita Tani Al – Iklas merupakan salah satu kelompok penerima sarana alat pengolahan cabai dari pemerintah beralamat Desa Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ketua Kelompok Tani, Al-Ikhlas, Sutini menuturkan sebelum adanya alat pengolahan cabai kelompok memproses olahan cabai secara sederhana. Namun demikian, setelah menerima bantuan sarana alat pengolahan dan menerima bimbingan teknis pengolahan cabai dan bawang dari pemerintah, menjadikan anggota kelompok termotivasi untuk memproduksi cabai kering, sambel, saos, dan bubuk cabai.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dengan adanya bantuan tersebut berharap dapat meningkatkan pendapatan petani di daerahnya, karena untuk memperoleh bahan baku cabai segar tidaklah sulit, mengingat sebagian besar anggota merupakan petani cabai,” tutur dia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sutini menyebutkan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan pada tahun 2018 telah menfasilitasi sarana alat pengolahan cabai kepada Kelompok Wanita Tani Al-Ikhlas berupa alat pembuatan sambal, oven pengering cabai, alat penepung cabai, alat pengancur basah, alat pengempres botol. Bahkan sarana packaging seperti botol kemasan ukuran sedang dan besar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sarana alat pengolahan cabai yang diterima sudah digunakan kelompok dalam mengolah cabai dan hasilnya jauh lebih efisien dari segi waktu dan jumlah produksi,” akuinya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sebagai contoh alat pengering cabai setelah dipakai ternyata sangat efektif dalam pengeringan cabai dari segi waktu, dan jumlahnya. Saat ini tersedia cabai kering 100 kg di kelompok dan siap dijual dengan harga Rp 20.000 per kg,” pintanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Sutini mengatakan berkat mengikuti kegiatan bimbingan teknis yang difasilitasi pemerintah, Kelompak Wanita Tani Al-Iklhas sudah dapat menghasilkan sambal, bubuk cabai dan cabai kering. Meskipun masih terdapat kendala dalam menentukan tingkat kadarluasa yang relatif pendek yaitu 4 hari.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Masih diperlukan bimbingan dan arahan maupun pelatihan dari Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah maupun tingkat nasional dari pusat untuk menjamin produk olahan cabai aman dikonsumsi konsumen wajib memiliki sertifikat PIRT kelompok sudah mengusulkan kepada Dinas Kesehatan setempat namun belum keluar,” ucapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Rukisih menyampaikan terimakasih kepada Kementan yang telah membantu Kelompok Wanita Tani Al-Iklhas berupa sarana alat pengolahan cabai. Menurutnya, dengan alat ini diharapkan dapat meningkatkan produksi olahan cabai dari jumlah kecil menjadi lebih besar, dan secara tidaklangsung dapat meningkatkan pendapatan anggota Kelompok Wanita Tani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dinas Pertanian Kabupaten Pati siap mendukung memasarkan produknya dengan mengikut sertakan kelompok olahan cabai pada setiap ada acara pameran. Dan kedepan kami berharap ada bantuan lagi buat kelompok tani binaan lain terutama dalam pengolahan bawang merah yang saat ini juga butuh dan sebagian besar petani merupakan petani bawang merah,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Yasid Taufik menyatakan turut bangga melihat optimisme Pati dengan geliat olahan aneka cabe yang menjadi solusi alternatif bagi petani, terutama saat panen raya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kementan melalui Ditjen Hortikultura siap mendukung baik dengan bimbingan teknis lanjutan ataupun fasilitas lainnya untuk memberikan stimulan bagi para pelaku,” sebutnya.(RS)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Kementan Bergerak Cepat, BBPOPT Lakukan Aksi Nyata Berikan Bimbingan Dan Bantuan Teknis Di Ngawi Jawa Timur

Kementan Bergerak Cepat, BBPOPT Lakukan Aksi Nyata Berikan Bimbingan Dan Bantuan Teknis Di Ngawi Jawa Timur

Pilarpertanian – Melansir berita dari salah satu portal media yang menyebutkan bahwa terjadi serangan Wereng dan Tikus seluas 200 hektar di kabupaten Ngawi, maka Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melalui Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) langsung merespon. Mendengar informasi tersebut, Kepala BBPOPT Yuris Tiyanto (GYS) segera bertindak cepat dengan menerjunkan tim untuk […]

Korporasi Kedelai dan Gerakan Tutup Tanam Kedelai Kabupaten Pati

Korporasi Kedelai dan Gerakan Tutup Tanam Kedelai Kabupaten Pati

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Aneka Kacang dan Umbi melakukan kunjungan lapang ke lahan korporasi kedelai untuk memantau progres pelaksanaan kegiatan korporasi dan kegiatan reguler di Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan kedelai korporasi kedelai telah dilakukan penanaman seluas 100 ha dengan benih kedelai varietas grobogan serta bantuan […]

Kementan Cepat Tanggap Kendalikan Serangan Hama Wereng Di Musi Rawas, Sumatera Selatan

Kementan Cepat Tanggap Kendalikan Serangan Hama Wereng Di Musi Rawas, Sumatera Selatan

Pilarpertanian – Serangan hama dan penyakit atau yang disebut juga organisme pengganggu tumbuhan (OPT) menjadi salah satu kendala utama keberhasilan pencapaian target produksi tanaman pangan. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Ditjen Tanaman Pangan, cepat merespon laporan serangan OPT, yaitu wereng batang cokelat (WBC) di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Populasi WBC dilaporkan […]

Aceh Surganya Durian Unggul Lokal

Aceh Surganya Durian Unggul Lokal

Pilarpertanian – Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengunjungi sekaligus dua kabupaten besar di Provinsi Aceh guna menengok durian lokal yang berada di sana. Dirinya mendengar jika Kabupaten Aceh Jaya dan Aceh Besar tersembunyi keanekaragaman durian yang tidak dimiliki wilayah manapun. Tiba di lokasi pertama, tepatnya di kebun Adi di Aceh Jaya, Prihasto mencicipi tiga varian […]

Dirjen Hortikultura : Mari Kita Lindungi Sumber Daya Genetik Durian Purba dari Aceh Besar

Dirjen Hortikultura : Mari Kita Lindungi Sumber Daya Genetik Durian Purba dari Aceh Besar

Pilarpertanian – Tiba di Aceh Besar, Direktur Jenderal Hortikultura berburu Durian Mie Eh atau dalam terjemahannya, Si Kucing Tidur. Bukan untuk menikmati buahnya, tapi melihat dari dekat keberadaan satu-satunya pohon induk berusia ratusan tahun. Berukuran lingkar delapan orang dewasa, pohon ini masih terus berproduksi. “Pohon ini sudah berusia ratusan tahun. Ini satu-satunya pohon induk yang […]

Kementan Pacu Korporasi Kedelai Kabupaten Cianjur Terus Berkembang

Kementan Pacu Korporasi Kedelai Kabupaten Cianjur Terus Berkembang

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) Melalui Sekretariat Jenderal Tanaman Pangan (Sesdit) dan Direktorat Aneka Kacang dan Umbi (Akabi) melakukan Kunjungan Lapangan ke Lahan Korporasi kedelai di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat untuk memantau pelaksanaan korporasi kedelai, Rabu, (21/6). Kegiatan korporasi kedelai mulai tanam di bulan Maret lalu, sudah di panen mulai bulan Mei kemarin. Hasil panen […]

No Korupsi, Clu Dari Mentan SYL Untuk Pertahankan WBK dan WBBM di Lingkup Kementan

No Korupsi, Clu Dari Mentan SYL Untuk Pertahankan WBK dan WBBM di Lingkup Kementan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menyampaikan terima kasih atas pengelolaan anggaran bebas korupsi di lingkup Kementerian Pertanian selama tujuh tahun terakhir. Hal ini seperti yang terlihat dalam opini Wajar Tanpa Pengecualian atau WTP yang diberikan Badan Pengawas Keuangan BPK atas laporan keuangan 2022. Menurut SYL, WTP yang selama ini ada merupakan […]

Antisipasi Krisis Pangan, Mentan SYL Dorong Pengembangan Budidaya Sorgum di Pangkep

Antisipasi Krisis Pangan, Mentan SYL Dorong Pengembangan Budidaya Sorgum di Pangkep

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong pengembangan budidaya sorgum yang merupakan salah satu pangan alternatif bernilai ekonomi tinggi dan tahan kekeringan di berbagai daerah. Langkah ini sekaligus menjadi salah satu upaya antisipasi krisis pangan dengan meningkatkan produksi dan konsumsi pangan lokal, di tengah upaya penguatan pangan menghadapi tantangan climate change ekstrem. […]

Pastikan Beras Aman, Mentan SYL Panen Padi dan Demonstrasikan Biosaka di Maros

Pastikan Beras Aman, Mentan SYL Panen Padi dan Demonstrasikan Biosaka di Maros

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan panen padi pada lahan seluas 34,53 hektar dengan produktivitas 7,8 ton per hektar di Desa Alatengae, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros. Panen ini merupakan salah satu kegiatan memastikan langsung berjalannya aktivitas panen padi nasional di semua daerah karena ketersediaan pangan khusus beras harus aman menghadapi El […]