Jateng Jadi Penyangga Terbesar Bawang Merah dan Cabai Nasional

Jateng Jadi Penyangga Terbesar Bawang Merah dan Cabai Nasional
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pilarpertanian - Pilar – Bawang merah dan cabai merupakan komoditas sayuran yang mutlak dibutuhkan setiap hari untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri seperti hotel, restaurant, dan katering (Horeka). Hampir semua masakan Indonesia menggunakan bumbu bawang merah dan cabai di dalamnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sesuai Arahan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman bahwa untuk mencukupi kebutuhan komoditas cabai dan bawang merah dalam negeri, maka harus dipastikan ketersediannya yang memadai sepanjang tahun, sehingga manajemen tanam menjadi salah satu kebijakan mendasar yang perlu diterapkan mengingat komoditas bawang merah dan aneka cabai merupakan komoditas bernilai ekonomis tinggi yang tidak dapat disubstitusi dengan komoditas lain”, tandas Mentan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam rangka mewujudkan kemandirian ekonomi dan kemandirian pangan, termasuk di dalamnya untuk komoditas bawang merah dan aneka cabai, sektor-sektor strategis perlu digerakkan. Di Provinsi Jawa Tengah, sektor pertanian menjadi tumpuan hajat hidup sebagian besar penduduknya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tak dapat dipungkiri lagi, sektor pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian Jawa Tengah. Peran strategis tersebut tergambar dalam kontribusi nyata melalui penyediaan bahan pangan hortikultura khususnya aneka cabai dan bawang merah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura menggelar pertemuan koordinasi wajib tanam pelaku usaha hortikultura di Semarang, Senin (20/8/2018). Hadir Dirjen Hortikultura, Suwandi, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Yuni Astuti, dan para pelaku usaha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Yuni Astuti, Jawa Tengah mempunyai potensi lahan untuk pengembangan bawang merah dan aneka cabai.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jawa Tengah kata Yuni merupakan produsen bawang merah terbesar di Indonesia. Produksi bawang merah dari provinsi ini tahun 2017 sebesar 476.337 ton atau memberikan kontribusi 32% terhadap produksi nasional.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sedangkan produksi cabai besar sebesar 195.570 ton dan cabai rawit 148.139 ton. Produksi ini memberikan kontribusi terhadap produksi nasional untuk cabai besar 16% dan cabai rawit 13%.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk cabai besar, lanjut Yuni, produksi Jawa Tengah adalah yang terbesar kedua setelah Jawa Barat, sedangkan produksi cabai rawit Jawa Tengah adalah yang terbesar ketiga setelah Jawa Timur dan NTB.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan tingginya potensi pengembangan bawang merah dan aneka cabai di Jawa Tengah perlu dukungan pemerintah berupa teknologi budidaya agar produksi dan produktivitasnya semakin meningkat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lokasi sentra pengembangan bawang merah di Provinsi Jawa Tengah berada di Kabupaten Brebes, Demak, Pati, Kendal, Tegal, Grobogan, dan Temanggung. Adapun lokasi sentra pengembangan cabai besar berada di Kabupaten Temanggung, Magelang, Banjarnegara, dan Brebes. Sedangkan lokasi sentra pengembangan cabai rawit di Kabupaten Boyolali, Temanggung, Magelang, dan Brebes.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Yuni mengungkapkan untuk ketersediaan bawang merah, produksi Jawa Tengah sudah mampu mencukupi kebutuhan lokal. Bawang merah dan aneka cabai dari Jawa Tengah juga dipasarkan untuk memasok Pasar Induk Kramat Jati Jakarta, bahkan pada beberapa tahun ini, bawang merah dari Jawa Tengah juga sudah diekspor, diantaranya ke Thailand dan Singapura.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Hal ini menjadi bukti bahwa bawang merah Jawa Tengah mampu menjadi penyangga nasional, bahkan diekspor untuk kebutuhan internasional,” ungkap dia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi menjelaskan dalam rangka mendukung pengembangan bawang merah dan aneka cabai di Provinsi Jawa Tengah, Kementan melalui Direktorat Jenderal Hortikultura memberikan bantuan dan dukungan melalui APBN Tahun Anggaran 2018 sebesar 1.080 ha untuk bawang merah atau senilai Rp 43,2 miliar, dan 2.280 ha untuk aneka cabai atau senilai Rp 68,4 miliar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bantuan Kementan berupa bantuan benih dan sarana produksi. “Untuk teknologi budidaya, diantaranya kami merekomendasikan penggunaan sungkup plastik atau rain shelter sebagai antisipasi penanaman bawang merah dan aneka cabai pada saat musim hujan,” jelas Wandi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurutnya, dengan penanaman yang dapat dilakukan sepanjang tahun, ketersediaan bawang merah dan cabai diharapkan aman sehingga harga stabil sepanjang tahun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Per tanggal 19 Agustus 2018, terpantau harga bawang merah di Jawa Tengah di tingkat petani stabil sebesar Rp 10 hingga Rp 15 ribu per kg.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Begitu pun harga komoditas lainya stabil yakni harga cabai rawit merah Rp 14 sampai Rp 19 ribu dan cabai merah keriting Rp 14 sampai Rp 17 ribu,” ungkapnya.(RS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan