Mentan SYL : Pastikan Negara Hadir Mewujudkan Harapan Rakyat

Mentan SYL : Pastikan Negara Hadir Mewujudkan Harapan Rakyat
Foto. Mentan Syahrul Yasin Limpo saat menghadiri acara wisuda STIPAN di TMII Jakarta.

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Apa yang telah kita sumbangkan dan berikan bagi negara?, jangan sampai kita justru menjadi bagian yang mendistorsi negara yang sudah dibangun oleh para founding fathers.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pertanyaan itu dikemukakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, pada acara Wisuda XIII Program Sarjana dan Wisuda VI Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan (STIPAN) Abdi Negara, Rabu, 11 Desember 2019 di Gedung Pewayangan, TMII, Jakarta Timur.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Negara ini, menurut Mentan Syahrul dibangun atas dasar pengorbanan, mengedepankan persatuan dan kesatuan diatas kepentingan primordial. “Bisa kita bayangkan, bagaimana bangsa sebesar ini mampu menyatukan 700 suku dan 1,300 lebih Bahasa. Jika bukan atas dasar semangat kebersamaan untuk menghadirkan kehidupan yang lebih baik maka hal itu tidak akan terwujud sampai sekarang,” kata Syahrul.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Syahrul, tugas besar itu diemban oleh para birokrat dan Aparatur Sipil Negara (ASN). Namun, hanya aparat negara yang memiliki frame akademik intelektual pemerintahan yang benar yang bisa menghadirkan gaya etika, manajemen tapi tidak meninggalkan posisinya sebagai birokrat yang dipikirannya hanya ada kepentingan bangsa, negara dan rakyat. “Dan saya yakin, itu semua diajarkan di sekolah ini oleh para tokoh-tokoh dan senior,” ujar Syahrul.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Muhammad Feisal Tamin, Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Abdi Negara Nusantara yang menaungi STIPAN Abdi Negara dalam sambutannya menyampaikan bahwa STIPAN didirikan untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan SDM di Tanah Air. “23 September 2002, waktu itu saya masih menjabat sebagai Menpan, bersama teman-teman saya membentuk yayasan yang setahun kemudian, 21 November 2003, lahirlah sekolah ini yang memiliki visi mencetak kader-kader bangsa yang mumpuni, yang memliki pengetahuan di bidang pemerintahan dan kepamongpraja-an ” ujar Feisal Tamim.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, Ermaya Suradinata, Wakil Pembina Yayasan Abdi Negara Nusantara, mengatakan bahwa ASN sekarng harus merubah sikap dan prilakunya. Dari yang biasa dilayani masyarkat sekarang harus menjadi pelayan-pelayan yang handal. “ASN harus memiliki profesionalitas yang tinggi, kualitas pelayanan dan pengyoman yang prima. Saya melihat sosok Pak Syahrul yang saya tahu adalah seorang Pamong yang berusaha menata pemerintahan mulai dari desa hingga propinsi. Pak Mentan Syahrul mempunyai pengalaman dan prestasi yang luar biasa.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebagi informasi, Mentan Syahrul pada tahun 2018 saat masih menjabat Gubernur Sulsel mendapatkan penghargaan tertinggi Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Astha Brata Madya Utama Pamong Praja. Penghargaan itu diberikan dengan alasan Mentan Syahrul membawa Pemprov Sulsel meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebanyak delapan kali berturut-turut dan juga menerima Bintang Maha Putra Utama, penghargaan tertinggi di Indonesia, yang langsung diserahkan Presiden RI.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ermaya Suradinata, yang juga pernah menjabat sebagai Rektor IPDN dan Gubernur Lemhannas, berharap apa yang sudah Mentan Syahrul dedikasikan selama ini bisa memberikan inspirasi dan semangat kepada para ASN, pejabat politik, kader partai dan profesional yang hari ini diwisuda.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada para wisudawan. Saya berpesan, berikan kontribusi terbaik kalian. Ingat, negara yang baik hanya lahir dari aparat yang baik. Oleh karena itu Kementerian Pertanian selalu terbuka bagi siapa saja untuk mewujudkannya termasuk bagi para wisudawan yang tertarik untuk mengembangkan pertanian di daerahnya masing-masing, kita harus bekerja-sama karena negara ini terlalu besar untuk diurus sendiri-sendiri,” kata Syahrul.(LT).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan