Optimalisasi Budidaya Padi Lahan Rawa
Foto : Kementan terus melakukan optimalisasi lahan rawan sehingga dapat meningkatkan produksi padi lahan rawa.

Optimalisasi Budidaya Padi Lahan Rawa

Pilarpertanian - Lahan rawa merupakan kontributor utama pengadaan pangan di masa depan. Untuk itu, pengelolaan lahan rawa harus sesuai dengan karakteristik lahan rawa. Pengelolaan air menjadi salah satu kunci keberhasilan pengelolaan fisik lahan rawa, mendukung peningkatan produktivitas, dan indeks pertanaman (IP). Menurut Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa pemerintah terus melakukan upaya untuk mengamankan stok beras nasional, salah satunya dengan optimalisasi lahan yang tidak produktif, seperti lahan rawa.


“Lahan rawa ini perlu penanganan khusus, harus dikelola dengan bijak agar dapat diperoleh manfaat sesuai yang kita harapkan. Balitbangtan menyiapkan semua teknologi yang dibutuhkan untuk pengelolaan lahan rawa, mulai penataan lahan, pengelolaan air, pengolahan tanah, pupuk hayati hingga drone untuk menebar benih”, jelas Fadjry. “Teknologi yang kami siapkan tentu saja dengan memperhatikan kearifan lokal dari masyarakat setempat” terangnya lebih lanjut.


Baca Juga Jaga Stok Beras, Lampung Selatan Tancap Gas Mulai Tanam di Musim Gadu


Fadjry juga menyampaikan bahwa masyarakat yang ingin mengetahui/mempelajari pengelolaan lahan rawa, Balitbangtan juga mengadakan seminar-seminar yang terbuka bagi umum seperti yang dilakukan oleh Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra) Banjarbaru.



Peneliti pada Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra), Dr. Khairil Anwar mengatakan beragamnya kondisi hidrologi dan karakteristik tanah di daerah rawa membutuhkan pengelolaan air yang disesuaikan dengan potensi dan masalah air di hamparan sawah yang dikelola.


“Pengelolaan air merupakan kunci keberhasilan dalam mengelola fisik rawa, sebab air selalu berkaitan dengan masalah kimia tanah, fisik tanah, dan komoditas yang tumbuh di atasnya,” kata Khairil dalam Webinar “Intensifikasi Pertanian Berkelanjutan pada Budidaya Padi Lahan Rawa” yang digelar Balittra pada Selasa (9/6/2020).


Baca Juga Kalteng Dukung Intensifikasi dan Ekstensifikasi Lahan Rawa untuk Pangan Nasional


Kunci pengelolaan air, paparnya, adalah bagaimana mengatur air agar sirkulasi air berjalan lancar dan terkendali, baik yang bersifat irigasi (pasokan air ke sawah) maupun drainase (membuang air). Sehingga, sumber air berkualitas baik sesuai yang dibutuhkan tanaman dapat dimasukkan ke persawahan, sementara air asam dapat dikeluarkan dari persawahan.


“Prinsip dasarnya bagaimana mengatur agar air yang baik bisa masuk dan air yang bermasalah seperti air asam maupun air asin bisa keluar dari kawasan persawahan, serta mengatur tinggi muka air sesuai komoditas tanaman,” terangnya.


Menurut Khairil, selama pengelolaan air tidak dibenahi, jangan berharap menghasilkan tanaman atau peningkatan produktivitas dan indeks pertanaman yang maksimal. “Benahi itu baru yang lain karena pemupukan dan aplikasi teknologi budidaya menjadi tidak efektif jika air tidak kita kendalikan,” lanjutnya.


Dalam webinar tersebut, Prof. Dr. Masganti mengatakan salah satu kendala dalam pengelolaan lahan rawa adalah masalah keracunan besi (Fe) yang seringkali terjadi terutama pada saat pembukaan lahan. Pengaruh keracunan besi bisa menyebabkan pertumbuhan tertekan dan menurunkan produktivitas antara 30-90%.


Baca Juga Musim Kemarau Momentum Naikkan LTT di Lahan Rawa


“Karena itu, kita perlu mencermati hal-hal terkait bagaimana mengendalikan keracunan besi ini melalui pengelolaan lingkungan tumbuh dan pengelolaan ketahanan tanaman terhadap keracunan besi,” terang Masganti yang juga peneliti di Balittra.


Pengelolaan lingkungan tumbuh, lanjutnya, termasuk didalamnya pengelolaan air yang menjadi penentu gagal tidaknya budidaya padi. Pemupukan juga menjadi faktor penting untuk meningkatkan ketersediaan dan keseimbangan hara, menstimulasi aktivitas mikroorganisme dan meningkatkan produktivitas.


Terkait keracunan besi, Masganti menekankan untuk lebih berhati-hati dalam mengelola lahan rawa pada musim kemarau karena lebih mudah terjadi proses reduksi.


Sementara pembicara lainnya, Ir. Yanti Rina Darsani, MS lebih menyoroti aspek sosial (sosek) petani rawa. Informasi aspek sosek petani sangat dibutuhkan dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan optimalisasi lahan rawa.


Baca Juga Pemasok Beras Jatim Bojonegoro Percepat Tanam Padi


“Aspek sosek tidak terlepas dan sangat dibutuhkan dalam optimalisasi lahan rawa. Tanpa aspek sosek bagaimana mungkin teknologi yang kita hasilkan akan dapat diterapkan oleh petani,” terangnya.


Rina juga menekankan pentingnya penguatan Usaha Pelayanan Jasa Alat (UPJA) dan korporasi petani karena sumber daya petani seperti luas pemilikan lahan dan tenaga kerja keluarga semakin berkurang.


“Lahan rawa memiliki potensi untuk pengembangan berbagai komoditas sehingga memiliki peluang untuk mendukung kemandirian pangan,” pungkasnya. (RS)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Sukses Kelola Sektor Pertanian, Wamentan Sudaryono: Jateng Jadi Contoh Industri Padi Nasional

Sukses Kelola Sektor Pertanian, Wamentan Sudaryono: Jateng Jadi Contoh Industri Padi Nasional

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menyatakan bahwa Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dapat dijadikan sebagai contoh industri perpadian. Menurut Wamentan Sudaryono, Jateng saat ini telah mengalami kemajuan signifikan dalam pengelolaan sektor pertanian yang lebih kuat dan berkelanjutan. Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini menilai Jateng memiliki kualitas beras yang lebih bagus, […]

Kementan-BP Taskin Siapkan Pilot Project Berbasis Pertanian untuk Percepat Pengentasan Kemiskinan

Kementan-BP Taskin Siapkan Pilot Project Berbasis Pertanian untuk Percepat Pengentasan Kemiskinan

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) tengah menyiapkan projek percontohan (Pilot Project) berbasis pertanian sebagai upaya mempercepat pengentasan kemiskinan. Program ini difokuskan pada daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi dan memiliki potensi pertanian yang kuat. ”Kita rencana kolaborasi tanda tangan MoU dan menuntaskan kemiskinan. Karena kita punya pengalaman di Banyuwangi […]

Mentan: Alhamdulillah Pangan Indonesia Kuat Berkat Petani, Negara Lain Krisis

Mentan: Alhamdulillah Pangan Indonesia Kuat Berkat Petani, Negara Lain Krisis

Pilarpertanian – Sejumlah negara di kawasan Asia termasuk Jepang sedang mengalami krisis beras, harga di sana bahkan mencapai hampir Rp100.000 perkilogram. Kondisi serupa juga terjadi di negara tetangga Malaysia dan juga Filipina. Kondisi ini juga sempat menimbulkan kepanikan masyarakat di 3 negara tersebut saat ini. Mengenai hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan […]

Mentan Amran Pastikan Program Cetak Sawah di Kalimantan Tengah Dalam Progres Pengerjaan

Mentan Amran Pastikan Program Cetak Sawah di Kalimantan Tengah Dalam Progres Pengerjaan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman memastikan program cetak sawah yang digelar di wilayah Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah kini dalam proses pengerjaan, di mana ada sekitar 63.000 hektare lahan yang sudah kontrak dari total lahan 75.000 hektare yang direncanakan pada tahun ini. “Dan kalau ini berhasil katakanlah 75.000 hektare dikali 3 masa […]

Mentan Amran Sebut Serapan Gabah Meningkat Pesat Dibanding Tahun 2024

Mentan Amran Sebut Serapan Gabah Meningkat Pesat Dibanding Tahun 2024

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa gerak cepat pemerintah untuk mengoptimalkan penyerapan gabah menunjukkan hasil yang baik. Serapan gabah pada Januari-Maret 2025 tercatat sebesar 390.000 ton, meningkat pesat dibanding periode yang sama pada 2024 yang hanya 30.000 ton. “Tahun lalu Januari, Februari, Maret, per tanggal hari ini hanya 30.000 ton. Sekarang […]

Tren Kasus PMK di Sinjai Menurun, Penanganan Pemerintah Berdampak Positif

Tren Kasus PMK di Sinjai Menurun, Penanganan Pemerintah Berdampak Positif

Pilarpertanian – Tren kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, menunjukkan penurunan signifikan seiring dengan intervensi intensif yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Pendekatan masif melalui tenaga kesehatan hewan (keswan), vaksinasi, serta pengawasan lalu lintas ternak terbukti efektif dalam menekan penyebaran penyakit ini. Data Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional Terpadu (iSIKHNAS) […]

Panen Raya yang Mengubah Takdir, Masyarakat Merauke Rayakan Keberhasilan Bersama

Panen Raya yang Mengubah Takdir, Masyarakat Merauke Rayakan Keberhasilan Bersama

Pilarpertanian – Masyarakat Kabupaten Merauke merayakan keberhasilan panen raya yang menjadi tonggak penting dalam kebangkitan pertanian lokal. Keberhasilan ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani tetapi juga memperkuat semangat gotong-royong dalam mengelola lahan pertanian yang sebelumnya terbengkalai. Yosefina Parera, anggota Kelompok Tani Kampung Urumb, mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi terhadap kegiatan optimasi lahan yang telah membantu […]

Perkuat Swasembada Pangan, Mentan Amran Ajak Penyuluh Jadi Garda Terdepan

Perkuat Swasembada Pangan, Mentan Amran Ajak Penyuluh Jadi Garda Terdepan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendorong peran penyuluh pertanian lapangan (PPL) Kalimantan Tengah untuk menyukseskan program pencapaian swasembada pangan melalui cetak sawah, optimalisasi lahan, dan program strategis lainnya. “Saudaraku PPL, kita bantu kawal program dan gagasan Bapak Presiden untuk swasembada pangan. Kalian adalah ujung tombak pertanian Indonesia. Kita harus kolaborasi gak bisa kerja […]

Panen Raya Serentak Optimasi Lahan di Merauke: Komitmen Nyata Menuju Swasembada Pangan

Panen Raya Serentak Optimasi Lahan di Merauke: Komitmen Nyata Menuju Swasembada Pangan

Pilarpertanian – Dari ujung timur Indonesia, Kabupaten Merauke kembali menegaskan perannya sebagai lumbung pangan nasional dengan menggelar panen raya serentak hasil program optimasi lahan. Panen serentak berlangsung di enam distrik yang dipusatkan di Kampung Urumb, Distrik Semangga, Kamis (20/3). Program optimasi lahan telah menggarap total 40.000 hektare dengan 31.000 hektare sudah diolah dan 9.000 hektare […]