Strategi Pengamanan Ketersediaan Pangan di Musim Kemarau 2020: Optimalisasi Lahan Rawa
Foto : Salah satu srategi Kementan menghadapi musim kemarau tahun 2020 ditengah pandemi Covid-19 adalah optimalisasi lahan rawa, terlihat sudah mulai tanam di Kab. Batola-Kalimantan Selatan.

Strategi Pengamanan Ketersediaan Pangan di Musim Kemarau 2020: Optimalisasi Lahan Rawa

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian telah merumuskan berbagai program pengamanan dan peningkatan produksi pangan, antara lain intensifikasi pada lahan baku sawah (LBS) seluas 5,6 juta ha pada MT-2 (Musim Tanam-2) dan melakukan pengembangan intensifikasi extraordinary melalui optimalisasi lahan rawa dan lahan alternatif lainnya. Selain untuk pengamanan dampak Pandemi Covid-19, strategi tersebut juga ditujukan dalam rangka pencapaian target peningkatan produksi sebesar 7% yang dirancang sebelumnya.


“Dalam kaitan ini, lahan rawa dipandang sebagai asset atau sumber daya nasional yang harus memperhatikan aspek keberlanjutan, dan di sisi lain dukungan dinamika dan karakteristik iklim serta ketersediaan air sebagai penentu pengamanan dan keberhasilan peningkatan produksi harus benar-benar dipertimbangkan sejak awal,” ungkap Fadjry saat Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia (PERHIMPI) bersama Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian menggelar Webinar secara daring pada 10 Juni 2020.


Tema webinar kali ini yaitu “Potensi Iklim Musim Kemarau 2020 untuk Pengamanan Ketersediaan Pangan di Tengah Pandemi Covid-19”. Kepala Balibangtan Dr. Fadjry Djufry yang juga sebagai Ketua Umum PERHIMPI, dalam keynote speech nya menyatakan bahwa dalam tatanan New Normal yang kebetulan bersamaan dengan masuknya musim kemarau (MK) 2020, mendorong kewaspadaan kita terhadap ancaman atau sebaliknya adanya potensi iklim dan air terhadap ketersediaan pangan nasional. Fadjry juga menyampaikan bahwa terjaminnya ketersediaan pangan akan menjadi perhatian utama dalam masa Pandemi Covid-19, tidak hanya pasokan atau ketersediaan, tetapi juga dengan harga, kontinuitas dan distribusi yang stabil dan terjaga.


Baca Juga: Penerapan Inovasi Teknologi, Tingkatkan Produktivitas Lahan Rawa



Ketua Dewan Pakar PERHIMPI, Prof Rizaldi Boer memaparkan secara gamblang bahwa kondisi iklim pada MK 2020 relatif basah dan tidak ada dinamika faktor pengendali iklim global yang mengindikasikan akan adanya ancaman kekeringan massif pada MK-2020.


Namun demikian update perkembangan prakiraan musim ke depan harus selalu dipantau, untuk menyiapkan langkah antisipatif bagi pengamanan produksi pangan pada MK-2020. “Lebih penting lagi adalah bagaimana kita memanfaatkan kondisi iklim dan ketersediaan air pada MT-2 (MK-I) untuk menjamin pengamanan produksi pangan pada luas baku sawah (LBS 5,6 juta ha), bahkan untuk pemanfaatan MT-3 (MK-2) melalui pemanfaatan sumber daya air alternatif,” jelas Rizaldi.


Dr. Husnain, Kepala BBSDLP (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian) mengungkapkan bahwa, potensi peningkatan produksi padi tambahan pada MK 2020 melalui optimalisasi lahan rawa difokuskan pada lahan rawa lebak di Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan. Namun khusus perluasan pemanfaatan lahan rawa yang lebih ditujukan untuk memperkuat Cadangan Beras Nasional (CBN), tambahan produksi 1,5 juta ton melalui intensifikasi extraordinary di lakukan 4 Kabupaten di Kalteng di Kalimantan Tengah (Barito Selatan, Barito Utara, Kapuas, dan Pulang Pisau).


Balitbangtan selalu siap dengan teknologi inovatif lahan rawa dan sangat konsern dengan pembelajaran dari sejarah panjang pengembangan pertanian rawa sejak puluhan tahun yang lalu.


Baca Juga: Pengembangan Lahan Rawa untuk Menunkang Ketersediaan Pangan


Dalam menyikapi stabilitas, kontinuitas dan distribusi pangan saat ini, Ir. Soekam Parwadi, Direktur Pasar Komoditas Nasional KADIN memaparkan secara detil dinamika supply chain dan sistem distribusi berbagai komoditas pertanian utama, kemudian merekomendasikan perlunya pemerintah dan BUMN membangun kebun penyangga untuk kebutuhan ekspor, pengembangan pola agribisnis tertutup (closeloop system) serta pembangunan korporasi petani. Soekam juga menekankan betapa pentingnya perhatian yang juga lebh serius terhadap penyediaan dan distribusi komoditas petanian non padi, terutama buah-buahan dan sayur-sayuran yang cenderung menurun selama masa Pandemi Covid-19, padahal seyogianya harus semakin meningkat.


Direktur Irigasi Ditjen PSP Kementan, Ir. Rahmanto MSc menambahkan strategi yang perlu dilakukan dalam memanfaatkan kondisi iklim saat ini adalah pemanfaatan hujan dan sumber air lokal berupa air permukaan dan air tanah melalui berbagai bangunan panen/penampung air. Sasaran utamanya adalah peningkatan IP (Indeks Pertanaman) menjadi 1,5 – 2 kali, bahkan IP 300, serta percepatan tanam.


Sedangkan Ketua PERPADI, Soetarto Alimuso yang juga mantan Kepala BULOG, menyampaikan bahwa peningkatan produksi dalam pencapaian kecukupan pangan pokok masyarakat menuju Kemandirian Ketahanan Pangan Nasional perlu ditunjang oleh perluasan lahan dengan pertimbangan agroklimat secara seksama. “Gerakan diversifikasi pangan berbasis produk lokal dilakukan lebih intensif termasuk pelaksanaan Intensifikasi Pekarangan dan Urban Farming serta Korporasi Petani,” ujar Sutarto.


Baca Juga: Optimalisasi Budidaya Padi Lahan Rawa


Ketiga materi utama yang dipaparkan memjadi titik perhatian melalui bahasan komprehensif oleh 3 Himpunan Profesi Ilmiah lainnya, yaitu Perhimpunan Agronomi Indonesia (PERAGI), Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI) dan Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPPI). Masing-masing oleh Prof. Edi Santosa, Prof. Budi Mulyanto, dan Prof. Herman Siregar dalam aspek teknologi budidaya, sumberdaya lahan dan tanah, serta dari aspek sosial ekonomi dan politik pertanian.


Sinergi antara himpunan profesi yang terdiri dari berbagai komunitas saintis/pemerhati ini dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan yang lebih jitu. Webinar yang dihadiri secara daring oleh 1000 lebih peserta ini menghasilkan rumusan hasil diskusi antara para pemateri dan pembahas, yang akan diramu kembali oleh PERHIMPI untuk menghasilkan rekomendasi beserta Rencana Tindak Lanjut yang akan disampaikan kepada pemerintah. Intinya, kondisi iklim MK-2020 relatif kondisif dan potensial bagi upaya pengamanan dan peningkatan produksi pangan di semua agroekosistem, ternasuk rawa dan keinginan pemanfaatan MK-2 melalui IP 300 pada berbagai wilayah potensial. (RS)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Kegembiraan Petani dari Harga Pupuk Turun 20%, Biaya Ringan, Harapan Panen Meningkat

Kegembiraan Petani dari Harga Pupuk Turun 20%, Biaya Ringan, Harapan Panen Meningkat

Pilarpertanian – Para petani di berbagai daerah menyambut penuh sukacita turunnya harga pupuk bersubsidi sebesar 20 persen yang resmi berlaku mulai 22 Oktober 2025. Bagi mereka, ini bukan sekadar penurunan angka, tapi harapan baru untuk mengurangi beban produksi dan meningkatkan kesejahteraan. Cica Kusmati, petani dari Desa Baru Pulau Sangkar, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, menyebut kebijakan […]

Mentan Amran Dampingi Pertemuan Bilateral, Indonesia Buka Peluang Tingkatkan Ekspor Pertanian ke Brazil

Mentan Amran Dampingi Pertemuan Bilateral, Indonesia Buka Peluang Tingkatkan Ekspor Pertanian ke Brazil

Pilarpertanian – Indonesia dan Brasil memperkuat hubungan strategis untuk memperluas kolaborasi ekonomi, perdagangan, energi, riset, statistik, dan pengembangan sektor pertanian dari kedua negara bersamaan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva ke Indonesia, Kamis (23/10/2025). Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) menegaskan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Brasil sudah terbangun […]

Mentan/Kepala Bapanas Amran: Serapan Bulog Sekitar 8 Persen dari Produksi Beras Nasional, Tak Sebabkan Kenaikan Harga

Mentan/Kepala Bapanas Amran: Serapan Bulog Sekitar 8 Persen dari Produksi Beras Nasional, Tak Sebabkan Kenaikan Harga

Pilarpertanian – Adanya fluktuasi harga beras secara nasional diseriusi pemerintah dengan menerapkan berbagai langkah. Selain berupa intervensi dengan menggelontorkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh Perum Bulog, dilakukan pula pengawasan langsung ke pasar-pasar dengan menurunkan Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Harga Beras Tahun 2025. Menteri Pertanian (Mentan)/Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andi Amran Sulaiman […]

Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, HKTI Apresiasi Penurunan Harga Pupuk Bersubsidi hingga 20 Persen

Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, HKTI Apresiasi Penurunan Harga Pupuk Bersubsidi hingga 20 Persen

Pilarpertanian – Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) memberikan apresiasi tinggi kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran menurunkan harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi hingga 20 persen. Kebijakan ini menjadi pertama kalinya dalam sejarah program pupuk bersubsidi di Indonesia. Apresiasi juga disampaikan kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono […]

Mentan Amran Lepas Kepulangan Presiden Brasil

Mentan Amran Lepas Kepulangan Presiden Brasil

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendampingi dan melepas kepulangan Presiden Brasil di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (24/10/2025). Kehadiran Mentan Amran mewakili Pemerintah Indonesia menutup rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden Brasil selama dua hari di Indonesia. Usai acara pelepasan, Mentan Amran menyampaikan bahwa kunjungan tersebut mencerminkan hubungan yang sangat hangat antara […]

Harga Pupuk Baru Disambut Optimis Petani Hadapi Musim Tanam Baru

Harga Pupuk Baru Disambut Optimis Petani Hadapi Musim Tanam Baru

Pilarpertanian – Menjelang musim tanam Oktober–Maret, semangat baru menyelimuti kalangan petani di berbagai daerah. Kebijakan pemerintah menurunkan harga pupuk bersubsidi hingga 20 persen disambut antusias dan optimistis oleh para petani, yang kini merasa lebih ringan dalam menyiapkan lahan dan kebutuhan produksi. Penurunan harga ini dianggap sebagai langkah strategis dalam mendukung kedaulatan pangan dan meningkatkan hasil […]

Hangat dan Bersejarah, Mentan Amran Sukses Iringi Kunjungan Kenegaraan Presiden Brasil

Hangat dan Bersejarah, Mentan Amran Sukses Iringi Kunjungan Kenegaraan Presiden Brasil

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mewakili Pemerintah Republik Indonesia mengantar kepulangan Presiden Republik Federatif Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (24/10/2025). Proses pengantaran tersebut berlangsung khidmat. Mentan Amran mendampingi Presiden Lula melewati barisan pasukan penghormatan, saling berjabat tangan dan bertukar salam perpisahan, hingga rombongan […]

Gubernur Sherly Tjoanda Apresiasi Kepemimpinan Mentan Amran: Bukti Nyata, Bukan Sekadar Janji

Gubernur Sherly Tjoanda Apresiasi Kepemimpinan Mentan Amran: Bukti Nyata, Bukan Sekadar Janji

Pilarpertanian – Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman atas capaian luar biasa sektor pertanian selama satu tahun terakhir. Menurutnya, di bawah kepemimpinan Mentan Amran, pertanian Indonesia menunjukkan perubahan nyata yang dirasakan langsung oleh petani dari Sabang sampai Merauke. “Dalam satu tahun kepemimpinan Bapak Menteri Pertanian Andi […]

Revolusi Pupuk Nasional: Pemerintah Revitalisasi Industri dan Bersihkan Rantai Mafia

Revolusi Pupuk Nasional: Pemerintah Revitalisasi Industri dan Bersihkan Rantai Mafia

Pilarpertanian – Sektor pertanian Indonesia resmi memasuki babak baru. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, harga pupuk nasional turun 20 persen tanpa tambahan anggaran negara yang sebuah langkah bersejarah yang menandai dimulainya “Revolusi Pupuk Nasional”, gerakan besar di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk merevolusi industri pupuk dari hulu ke […]