Komisi IV DPR RI diTemanggung, Mendukung Swasembada Bawang Putih dan Tangani Kartel

Komisi IV DPR RI diTemanggung, Mendukung Swasembada Bawang Putih dan Tangani Kartel
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pilarpertanian - Pilar – Panitia Kerja (Panja) Bawang Putih Komisi IV DPR-RI mengunjungi dan melihat langsung program perluasan areal bawang putih di Temanggung Jawa Tengah. Ini untuk memastikan progres Program Pencapaian Swasembada Bawang Putih 2021 yang digaungkan Kementerian Pertanian. Ini sejalan roadmap menjadikan Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Anggota Komisi IV DPR-RI Rahmad Handoyo menyatakan mendukung penuh upaya swasembada bawang putih. Untuk itu mengapresiasi apa yang dilakukan Menterin Pertanian .
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami berkepentingan untuk memastikan pertanaman bawang putih,” demikian kata Rahmad di Temanggung, Kamis (19/4/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Untuk menunjukkan komitmen dari impotir, agar wajib tanam importir semula 5 persen agar dinaikan mininal menjadi 20 persen sehinnga mempercepat swasembada,” sambung dia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal yang sama diungkapkan oleh rombongan Komisi IV DPR-RI yakni Sulaiman L Hamzah, Endro Hermono, Agung Widyantoro, Siti Hediati Soeharto dan Oo Sutisna bahwa Komisi IV mendukung penuh swasembada dan agar aturan wajib impor dinaikan minimal 20 persen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita dukung juga upaya berantas kartel bawang putih,” ungkapnya Sulaiman bersama rombongan secara serentak. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Makanya ini sudah bentuk Panja yang khusus menangani bawang putih,” pinta Sulaiman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selanjutnya Siti Hediati Soeharto menambahkan agar Litbang Pertanian mencari lokasi tanam yang sesuai dan mengembangkan teknologi memperoleh jenis bawang putih unggul.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi saat mendampingi kunjungan Panja Komisi IV DPR RI mengatakan Temanggung salah satu sentra bawang putih, selain di Lombok Timur dan Banyuwangi. Pada 2017 Temanggung berkontribusi 30 persen dari produksi nasional.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk mencapai swasembada bawang putih 2021, diperlukan luas pertanaman 79 ribu hektar, diantaranya 65 ribu hektar untuk produksi dan 14 ribu hektar untuk perbenihan. Iya dilakukan bertahap.  
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tahapnya tahun lalu, 2017 baru tanam 2.400 hektar dan tahun ini target tanam 15 ribu hektar naik 700 persen,” ujar Suwandi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Suwandi strateginya, pertama, regulasi Permentan 38 tahun 2017 mewajibkan importir menanam dan menghasilkan 5 persen dari volume permohonan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH). Kedua, program perluasan areal tanam APBN memberdayakan petani, ketiga pendampingan petani swadaya dan keempat mendorong investasi pelaku usaha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Program ini dikerjakan secara komprehenship mulai aspek riset dan sistem perbenihan, teknologi budidaya, penanganan pasca panen, tataniaga dan pengendalian rekomendasi impor,” terangnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut, Kepala Dinas Pertanian Temanggung, Masrik Amin, Bawang putih varietas Lumbu Kuning, Lumbu Hijau, Tawangmangu Baru dan Lumbu Putih banyak ditanami petani. Hasil panen 10 ton per hektar kering panen atau 5 sampai 6 ton per hektar kering benih. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bawang putih di Temanggung tumbuh subur di lereng Gunung Sumbing, Gunung Sindoro dan Gunung Prau. Total luas tanam 2.000 hektar tersebar di beberapa kecamatan diantaranya Kecamatan Parakan, Kledung, Bulu, Tlogomulyo, Tretep dan Selopampang. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Musim tanam bawang putih biasanya dilakukan menjelang tanam raya tembaka,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Bawang putih Temanggung disamping digunakan untuk benih lagi, sebagian memasok konsumsi di pasar lokal dan kota besar. Harga jual konsumsi di pasar lokal kini tinggi 35 ribu per kilogram,” pungkasnya.(JH).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan